Rabu, 13 Agustus 2014
BIGGEST LIE (Do you know Harry Houdini?)
karyadim642.blogspot.com |
Harry Houdini, the famed escape artist issued a challenge
wherever he went.
He could be locked in any jail cell in the country, he claimed,
and set himself free quickly and easily.
Always
he kept his promise, but one time something went wrong.
Houdini
entered the jail in his street clothes; the heavy, metal doors clanged shut
behind him.
He
took from his belt a concealed piece of metal, strong and flexible.
He
set to work immediately, but something seemed to be unusual about this lock.
For 30 minutes he
worked and got nowhere.
An hour passed, and
still he had not opened the door.
By now he was bathed
in sweat and panting in exasperation, but he still could not pick the lock.
Finally,
after laboring for 2 hours, Harry Houdini collapsed in frustration and failure
against the door he could not unlock.
But
when he fell against the door, it swung open! It had never been locked at all!
But in his mind it was locked and that was all it took to keep him
from opening the door and walking out of the jail cell.
That's how powerful your God-given mind is.
So if you think you're too old to memorize Bible verses...then
you're right.
If
you think you have a bad memory and can't memorize scriptures...then again
you're right.
And
if you think you're too busy to memorize God's Word...you're right too.
Simply stated, you'll believe what you want to believe is true.
I'm sorry but all these are just lies that the enemy are
whispering to your ears.
Because
the enemy would rather have you meditate on fears, doubts, and impurity than
the true and living power of the Word of God.
But
I trust you that you'll make a right decision and start your journey to a
healthier relationship with God through scripture memorization.
Today, make a bold step to bring your spiritual life to the next
level by memorizing a Bible verse.
Seriously,
if you're not meditating God's Word right now...whose words you're meditating?
Think about it for a second.
Don't let the enemy sneak up on you.
PEMBAWA BERITA (The Twelve Apostles) Matius 10:1-4
karyadim642.blogspot.com |
Matius 10:1-4
1 And when He had called His
twelve disciples to Him, He gave them power over unclean spirits, to cast them
out, and to heal all kinds of sickness and all kinds of disease.
2 Now the names of the
twelve apostles are these: first, Simon, who is called Peter, and Andrew his
brother; James the son of Zebedee, and John his brother;
3 Philip and Bartholomew;
Thomas and Matthew the tax collector; James the son of Alphaeus, and Lebbaeus,
whose surname was Thaddaeus;
4 Simon the Cananite, and
Judas Iscariot, who also betrayed Him.
1
Καὶ προσκαλεσάμενος τοὺς δώδεκα
μαθητὰς αὐτοῦ ἔδωκεν αὐτοῖς ἐξουσίαν πνευμάτων
ἀκαθάρτων ὥστε ἐκβάλλειν αὐτὰ καὶ θεραπεύειν
πᾶσαν νόσον καὶ πᾶσαν μαλακίαν.
2
Τῶν δὲ δώδεκα
ἀποστόλων τὰ ὀνόματα ἐστιν ταῦτα· πρῶτος Σίμων ὁ λεγόμενος
Πέτρος καὶ Ἀνδρέας ὁ ἀδελφὸς αὐτοῦ καὶ Ἰάκωβος ὁ τοῦ Ζεβεδαίου
καὶ Ἰωάννης ὁ ἀδελφὸς αὐτοῦ,
3
Φίλιππος καὶ Βαρθολομαῖος, Θωμᾶς καὶ Μαθθαῖος ὁ τελώνης,
Ἰάκωβος ὁ τοῦ Ἀλφαίου καὶ Θαδδαῖος,
4 Σίμων ὁ Καναναῖος καὶ Ἰούδας ὁ Ἰσκαριώτης ὁ καὶ παραδοὺς αὐτόν.
Nama-nama
Murid Yesus :
1.
Simon yang disebut Petrus (Simon Who is called Peter)
2.
Andreas saudaranya, Andrew his Brother.
3.
Yakobus anak Zebedeus, James the son of Zeebeee.
4.
Yohanes saudaranya, John his Brother.
5.
Filipus, Philip
6.
Bartolomeus, Battholomew
7.
Tomas, Thomas.
8.
Matius Pemungut cukai, Mattheus the Tax collector.
9.
Yakobus anak alfeus, James the son of Alpheus.
10. Tadeus,
Lebbaeus, whose surname was Thaddaeus.
11. Simon orang
Zelot, Simon the Cananite.
12. Yudas
Iskariot, Judas Iscariot
Untuk
memulai pelayanan di dunia, Yesus mulai melakukan tugas memimpin dan
Memilih
orang-orang yang akan membantu :
-
Orang-orang
biasa.
-
Campuran
dari berbagai kehidupan
Contoh :
a.
Matius
Pemungut cukai (dibenci orang)
b.
Simon
orang Zelot (Patriot yang membenci penjajah dan orang yang seperti Matius).
Tetapi mereka bias saling
mengasihi.
Kita
padukan ayat diatas :
Matius
10:1-4; Markus 3:13-19; Lukas 6:13-16). Nampak hal-hal yang menarik :
I. Yesus MEMILIH mereka,
Lukas 6:13; Yesaya 6:8.
a. Yang memilih adalah Yesus
sendiri (ay 1,5 bdk. 1 Korintus 1:1 2 Korintus
1:1 Galatia 1:1,15-17; Efesus 1:1).
Kita tidak boleh melayani karena alasan-alasan
yang lain (misalnya: daripada menganggur, karena desakan majelis /pendeta /
orang kristen yang lain, dan lain-lain). Kita harus melayani karena panggilan
Tuhan. Coba periksa apa sebabnya saudara melayani!
b. Yesus berdoa semalam
suntuk sebelum memilih (Lukas 6:12,13).
Ini adalah sesuatu yang harus kita tiru. Sebelum
melakukan segala sesuatu, kita harus berdoa lebih dulu meminta pimpinan Tuhan.
Apalagi kalau kita mau mengangkat pendeta, penginjil, majelis, guru Sekolah
Minggu, pengurus, dsb. Kita memang harus menggunakan otak kita untuk memilih
orang-orang yang rasanya cocok untuk jabatan-jabatan tersebut, tetapi kita
harus berdoa supaya Tuhan memimpin kita sehingga kita mendapatkan
orang-orang yang tepat.
c. Mula-mula murid-murid
mendapat panggilan untuk mengikut Yesus (Matius 4:19,21; Matius 9:9; Yohanes
1:43), dan sekarang mereka mendapat panggilan untuk melayani. Tidak ada seorang
yang dipanggil hanya untuk ikut Yesus dan tidak dipanggil untuk melayani Dia!
Bagaimana dengan saudara? Mungkin saudara sudah mengikut Yesus, tetapi sudahkah
saudara melayani Dia?
II.
Yesus
MEMANGGIL mereka, ini bisa mau bisa tidak.
1. Ada 12 orang yang dipanggil untuk menjadi
rasul (ay 1,2,5). Dalam Perjanjian Lama ada 12 suku Israel, dan Yesus sengaja
memanggil 12 orang untuk menjadi rasul. Ini bukan kebetulan tetapi kesengajaan.
2. 12 orang itu dipilih
dari antara murid-murid (Lukas 6:13). Murid = Disciple / learner (orang yang
belajar). Ini sesuatu yang penting! Kalau kita mau memilih pejabat gereja, kita
harus memilih dari antara orang-orang yang senang, rajin belajar Firman Tuhan!
Kalau seseorang melayani Tuhan tetapi dia bukan seorang yang senang, rajin
belajar Firman Tuhan, ia pasti akan mengacaukan segala pelayanan!
3. Orang itu adalah orang-orang yang biasa saja,
tetapi lalu Yesus memperlengkapi mereka (ay 1). Dan perhatikan urut-urutannya.
Yesus memperlengkapi dulu (ay 1), baru Ia mengutus (ay 5). Kalau Tuhan menyuruh
melayani, Ia pasti memperlengkapi (1 Korintus 12:7-11). Karena itu jangan
saudara mengatakan saudara tidak melayani karena saudara tidak bisa melayani!
4. Ayat 2: ‘Pertama Simon yang di sebut
Petrus'.
Kata ‘pertama’ (first)
dalam bahasa Yunani adalah PROTOS yang bisa diartikan:
o No 1 (menunjukan nomor
urut belaka).
o Yang terutama.
Jadi di sini kata PROTOS
mungkin hanya menunjukkan urut-urutan saja atau hanya sekedar menunjukkan bahwa
Petrus adalah orang yang menonjol di antara mereka (tetapi tetap bukan yang
paling tinggi pangkatnya!).
5. Ayat 3: ‘Matius pemungut cukai’.
Untuk mengingat kasih
karunia Allah yang dilimpahkan kepadanya, Matius menambahkan ‘pemungut cukai’
untuk dirinya sendiri. Bandingkan dengan Paulus dalam Galatia 1:13,14 1 Timotius 1:12-16. Pernahkah saudara
mengingat siapa saudara dahulu?
Apa yang dilakukan Matius
maupun Paulus di atas, tidak bertentangan dengan Filipi 3:14! Kalau ‘yang di
belakang’ itu menghalangi kemajuan kita, maka itu harus dilupakan. Tetapi kalau
itu bisa mendorong kita untuk maju, maka justru harus diingat. Juga cara kita
meninjau apa yang di belakang sangat menentukan apakah hal itu menghalangi
kemajuan kita atau mendorong kita untuk maju.
6. Ayat 4: ‘Yudas Iskariot yang mengkhianati
Dia’.
Sebutan ‘Pemungut cukai’ bagi Matius bukanlah
sesuatu yang merendahkan, memalukan, tetapi sebutan ‘pengkhianat’ untuk Yudas
adalah sesuatu yang memalukan, merendahkan.
Mengapa? Karena dosa Matius terjadi sebelum ia
ikut Yesus, menjadi rasul. Sedangkan dosa Yudas terjadi sesudah ia ikut Yesus
dan menjadi rasul. Di samping itu Matius bertobat sedangkan Yudas tidak.
Karena itu hati-hatilah dengan dosa sesudah
saudara menjadi orang kristen. Itu jauh lebih memalukan dari pada dosa saudara
sebelum saudara menjadi orang kristen.
III.
Yesus
MENUGASKAN mereka. Bahasa Yunaninya POIEIN ( menunjuk seseorang untuk melakukan
tugas).
IV. Diambil dari antara MURID.
V. Dipilih untuk hidup
bersama. Markus 3:14
VI. Mereka dipanggil untuk
menjadi Rasul. Markus 3:14, Lukas 6:13.
RASUL
ARTINYA ORANG YANG DIUTUS
Bekasi,
13 Agustus 2014
Karyadim642.blogspot.com
Matius
10:1-4
1 Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada
mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan
segala kelemahan.
2 Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut
Petrus dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes
saudaranya,
3 Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus
anak Alfeus, dan Tadeus,
4. Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang
mengkhianati Dia.
1 Kai proskalesamenos tous
dōdeka mathētas autou
edōken autois exousian
pneumatōn akathartōn ōste
ekballein auta kai
therapeuein pasan noson
kai pasan malakian.
2 Tōn de dōdeka
apostolōn ta onomata
estin tauta· prōtos
simōn o legomenos
petros kai andreas
o adelphos autou
kai iakōbos o
tou zebedaiou kai
iōannēs o adelphos
autou,
3 Philippos kai bartholomaios, thōmas
kai maththaios o
telōnēs, iakōbos o
tou alphaiou kai
thaddaios,
4 Simōn o kananaios
kai ioudas o
iskariōtēs o kai
paradous auton.
SUPER BOWL
Olahraga apa yang paling populer di AS? Mungkin
banyak orang Indonesia akan menjawab: Basketball atau Baseball. Ternyata
jawaban itu salah. Kesalahan ini bisa dipahami karena orang Indonesia lebih
kenal dengan kedua cabang olahraga tersebut.
Jawaban yang benar adalah American Football (AF). Saya sendiri
baru mengenal olahraga ini ketika mendapat kesempatan kuliah di AS, yaitu tahun
1989 di Philadelphia, dan tahun 1991-96 di Pittsburgh, keduanya di negara
bagian Pennsylvania. Kebetulan kedua kota tersebut memiliki tim AF yang cukup
kuat.
Popularitas dari AF terbukti dari larisnya tayangan acara TV dari
kompetisinya, terutama saat acara puncak - The Super Bowl. Super Bowl adalah
acara grand final penentuan tim AF terbaik setiap tahunnya. Acara tersebut
biasanya dilaksanakan setahun sekali, setiap akhir Januari atau awal Februari.
Tradisi ini sudah berlangsung selama 48 kali sejak pertama kali diadakan pada
tanggal 15 Januari 1967.
Sembilan dari sepuluh tayangan TV terpopuler sepanjang masa di
AS adalah acara Super Bowl. Super Bowl 48, 2 Februari 2014, disiarkan langsung
di 180 negara dalam 25 bahasa. Tarif slot iklan TV berdurasi 30 detik pada
acara ini adalah US$ 4 juta (sekitar hampir Rp 50 milyar). Harga tiket masuk di
pasar gelap mencapai US$ 10.000 (sekitar Rp 120 juta) per lembar. Dampak
ekonomi di AS, berupa konsumsi pernak-pernik aksesoris, iklan, makanan dan
minuman, dan barang/jasa komersial lain
seputar Super Bowl 48 diperkirakan mencapai 12,3 milyar dollar AS (sekitar Rp
150 trilyun). Ternyata olahraga bisa menjadi bisnis yang sangat besar nilainya.
Liga sepakbola AS dinamakan National Football League
atau NFL, terdiri dari 32 tim dari seluruh penjuru AS. NFL dibagi menjadi dua
grup besar (disebut Conference): American Football Conference (AFC) dan
National Football Conference (NFC), yang masing-masing terdiri dari 16 tim. AFC
dan NFC masing-masing dibagi menjadi 4 pool/divisi yang terdiri dari 4 tim.
Musim pertandingan berlangsung mulai dari bulan Agustus sampai dengan Desember
setiap tahunnya. Setiap tim bertanding 16 kali: 6 kali melawan tim di dalam
pool yang sama, 6 kali melawan tim di luar pool tapi di dalam conference yang sama,
dan 4 kali melawan tim dari conference yang berbeda.
Di akhir musim kompetisi terpilih tim-tim terbaik untuk
bertanding dengan sistem gugur untuk menentukan juara conference. Juara dari
conference (AFC dan NFC) bertemu di grand final, yaitu pertandingan yang
dinanti-nanti: The Super Bowl, untuk memperebutkan Piala NFL, yaitu Vince
Lombardi Trophy. Asal tahu saja, Vince Lombardi adalah pelatih yang membawa
timnya memenangkan dua Super Bowl pertama.
Pada musim kompetisi 2013/2014 ini, dua tim
terbaik dari masing-masing conference -Denver Broncos (AFC) dan Seattle
Seahawks (NFC)- bertemu di Super Bowl. Broncos dan Seahawks sama-sama memilik
rekor menang-kalah 13-3. Sebelum pertandingan dimulai, sebagian besar orang
menjagokan Broncos sebagai favorit pemenangnya. Beberapa statistik yang sering
dikutip untuk mendukung argumen pendukung Broncos adalah sebagai berikut.
Pertama, Broncos adalah tim dengan kemampuan menyerang terbaik
di NFL dan paling produktif mencetak skor. Rata-rata tiap pertandingan Broncos
mencetak 37,9 poin (dalam pertandingan normal, tiap tim rata-rata mencetak
sekitar 20-an poin), sementara Seahawks hanya 26,1 poin dan peringkat daya
serangnya di bawah rata-rata (peringkat 17 dari 32 tim).
Kedua, pemain jangkar
(disebut Quarter Back/QB) Broncos terkenal sangat hebat dan telah berpengalaman
ikut Super Bowl, sementara QB Seahawks tidak bisa dikatakan cemerlang bahkan
saat pertama kali direkrut masuk NFL masih jauh di bawah peringkat QB cadangan
Broncos.
Ketiga, tim Broncos sudah pernah beberapa kali masuk grand final Super
Bowl. Sebaliknya, tim Seahawks sendiri baru pertama kali ini masuk grand final
/ Super Bowl.
Meskipun bola yang digunakan berbentuk lonjong atau tidak
bundar, pepatah “bola itu bundar” sepertinya terjadi dalam pertandingan Super
Bowl 48 yang baru lalu. Sangat di luar dugaan, Seahawks berhasil
menghancur-leburkan Broncos dengan skor mencolok: 43-8.
Belajar
dari Super Bowl 48
Lantas, apa yang membuat Seahawks berhasil jika pemain
jangkarnya bukan pemain bintang? Ada beberapa hal yang bisa diambil
pelajarannya dari pertandingan Super Bowl 48 yang ditonton oleh lebih dari 113 juta
pemirsa.
Pertama, super
team lebih hebat dibanding super man. Sadar bahwa QB nya bukan super man,
Seahawks lebih mengandalkan kerjasama tim yang kompak dan prima.
Kedua, daya
serang Broncos bagus, namun mereka sering terlalu overconfident sehingga kehilangan
bola.
Ketiga, dan
yang terpenting, pertahanan tim Seahawks sangat bagus, peringkat teratas di
NFL. Seahawks berhasil menahan tim-tim lawan sehingga rata-rata tim lawan hanya
mencetak 14,4 angka per pertandingan (dibanding normalnya sekitar 20-an angka).
Pemeo dalam pertandingan AF: “Strong offense wins games but
strong defense wins championship” (Tim dengan daya serang yang kuat akan
memenangkan banyak pertandingan, tetapi yang menjadi juara adalah tim yang
memiliki pertahanan hebat).
Kombinasi faktor pertama, kedua dan ketiga
berakibat fatal bagi Broncos. Sejak awal pertandingan, pertahanan kuat Seahawks
memandulkan daya serang Broncos. Alhasil, Elang Laut (Seahawks) Seattle pun
berhasil meluluh-lantakkan Kuda Liar (Broncos) Denver di tahun baru Kuda Kayu.
Pertandingan Super Bowl tersebut banyak kesamaannya dengan
persaingan bisnis. Secara umum, perusahaan yang terlihat bagus di atas kertas
atau pada pandangan pertama belum tentu benar-benar bagus kinerja riilnya. The
proof of the pudding is in the eating. Bukti enaknya suatu ‘kue’ pudding adalah
setelah kita memakannya, bukan dari tampak luarnya saja.
Selain itu ada lagi pelajaran spesifik dari bencana Broncos.
Pertama, banyak
perusahaan terlalu mengandalkan pemain bintang atau super man / super star,
padahal yang dibutuhkan oleh bisnis dalam jangka panjang adalah super team.
Perusahaan yang mengandalkan super star bisa saja menang atau menonjol pada
periode terbatas, namun dalam jangka panjang akan terlibas. Pemimpin bisnis
yang kharismatis harus mempersiapkan sistem dan tim manajemen yang solid demi
kelangsungan bisnisnya di masa depan.
Kedua,
perusahaan yang terlalu agresif berekspansi tanpa diimbangi dengan penataan
manajemen dan administrasi organisasi internalnya mudah tumbang. Ini mirip
seperti pohon yang bertumbuh pesat namun batangnya rapuh. Ada angin yang
sedikit kencang saja akan mengakibatkan pohon tersebut tumbang.
Ketiga,
perusahaan yang lupa mempertahankan bisnis inti dan pelanggan lamanya dan
kurang melakukan manajemen risiko, cenderung jatuh. Menyerang itu penting,
namun bertahan tidak boleh dilupakan.
Jadi, bila anda ingin bisnis anda berhasil secara
berkesinambungan, kesalahan Kuda Liar Denver perlu dihindari dan resep sukses
tim Elang Laut Seattle boleh ditiru: Kerjasama tim dan keseimbangan antara
menyerang dan bertahan.
Prof. Roy Sembel
Guru besar Ekonomi Keuangan dan Praktisi Bisnis di Jakarta
Keterampilan Profesional dan Interpersonal
Sudah berapa lama Anda bekerja? Jika masa kerja Anda sudah
terbilang lama, maka saya meyakini bahwa Anda sangat menguasai keterampilan
kerja pada profesi Anda. Itulah yang biasa kita sebut sebagai keterampilan
professional. Sekarang, perhatikan kolega Anda. Bagaimana jika keterampilan
professional Anda dibandingkan dengan mereka? Jika Anda dan mereka sama-sama
giat, maka saya yakin; kira-kira samalah tingkatannya. Beda tipis, paling juga.
Lantas, bagaimana dengan perkembangan karir Anda? Nah, soal
karir ini; mungkin tidak bisa dibilang beda tipis. Mungkin jomplang.
Perhatikanlah bahwa ada orang-orang yang keterampilan teknisnya kira-kira
sebanding. Tapi karirnya, melejit jauh melampaui rekan-rekan yang lainnya.
Menurut pendapat Anda, mengapa bisa begitu?
Yang jelas, mereka pasti memiliki kelebihan lain
selain kerampilan professional tadi ya. Faktanya memang demikian. Jika ada
sekelompok karyawan, sama-sama handal dalam profesinya. Maka untuk mendapatkan
kesempatan berkarir yang lebih baik, salah satu dari mereka mesti memiliki
kelebihan lainnya. Jika tidak, maka namanya tidak layak masuk kedalam daftar
professional yang unggul. Jadi wajar, jika dirinya ‘tidak masuk hitungan’. Lantas, faktor apa dong yang bisa membangun
keunggulan itu jika kita sudah sama-sama menguasai keterampilan teknis?
Untuk menemukan jawabannya, Anda cukup memperhatikan;
bagaimana orang-orang itu berinteraksi dengan orang lain. Mereka yang karirnya
lebih baik biasanya memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain
juga lebih baik, dibandingkan mereka yang karirnya mandek. Orang pinter, tapi
kuper. Biasanya ketinggalan di pojok ruangan. Orang standar, tapi supel;
biasanya mampu meraih berbagai kesempatan. Kita bisa menemukan orang-orang
seperti ini disekitar kita kan. Mereka bisa masuk ke berbagai kalangan.
Berinteraksi. Berkomunikasi. Melakukan banyak hal bersama. Kita menyebut
kemampuan seperti ini sebagai keterampilan Interpersonal.
Jika keterampilan professional berkaitan dengan
kemampuan dalam menangani pekerjaan yang menjadi tanggungjawab kita, maka
keterampilan interpersonal berkaitan dengan kemampuan kita dalam berinteraksi
dengan orang lain. Orang lain itu luas cakupannya. Bisa teman kerja. Bisa atasan
kita. Bisa pelanggan. Bisa juga pengambil keputusan. Bisa siapa saja. Dan
sejauh yang saya ketahui, keterampilan interpersonal menjadi kunci penting
dalam perkembangan karir kita. Jadi, kalau Anda sudah punya keterampilan
professional yang tinggi, namun karirnya masih belum berkembang juga; perlu
dicek tuch apakah keterampilan interpersonal Anda sudah tinggi juga apa belum.
Kita sering merasa iri, kalau kesempatan itu jatuh pada orang
lain karena mereka ‘lebih dekat’ dengan pengambil keputusan. Kadang kita juga
suka menuduh mereka yang enggak-enggak. Padahal, sebenarnya rumusnya sederhana
saja kok. Ketika keterampilan professional kita sama bagusnya dengan orang
lain, maka keterampilan interpersonal tampil menjadi aspek yang lebih penting.
Bukan berarti keterampilan professional itu tidak penting. Mutlak penting.
Karena tanpa itu, besok kita bisa kehilangan pekerjaan. Tapi berkutat dengan
keterampilan professional thok, tidak bisa membawa Anda pada pencapaian karir
yang lebih tinggi.
Gampangnya begini deh. Ada 2 orang yang Anda
kenal sebagai professional handal. Yang satu, Anda cuman kenal selintas aja.
Yang satu lagi, bukan cuman sekedar kenal; Anda benar-benar ‘nyambung’ dengan
dia. Jika Anda hendak memberikan amanah yang penting, Anda akan memilih siapa?
Kan begitu saja.
“Tapi, kan kita tidak selalu bisa dekat sama pengambil
keputusan dikantor?” mungkin Anda punya keberatan begitu.
Mungkin Anda benar. Tapi tahukah Anda bahwa para
pengambil keputusan di kantor mempunyai sejenis ‘radar’? Radar itu bernama
‘Lingkungan Kerja Anda’. Maksudnya, meskipun mereka tidak selalu bertemu dengan
Anda, namun mereka memperhatikan Anda melalui orang-orang disekitar Anda. Jika
Anda pandai berinteraksi dengan orang-orang disekitar Anda, maka hal itu akan
sampai juga informasinya kepada pengambil keputusan dikantor Anda.
Beliau-beliau itu tahu kok, siapa yang cara berpikirnya positif, siapa yang
mengeluh melulu, siapa yang suka membantu temannya. Hal-hal kecil seperti itu.
Semuanya termonitor. Dan entah Anda sadari atau tidak, hal itu menjadi bahan
pertimbangan mereka.
Maka, salah satu cara paling sederhana untuk
melatih dan menunjukkan keterampilan interpersonal Anda adalah; belajarlah
untuk bersikap dan berlaku dengan cara yang baik ketika Anda berinteraksi
dengan orang-orang yang ada dikantor Anda. Bikin kolega Anda nyaman ketika
berinteraksi dengan Anda. Bikin atasan Anda terkesan saat berkomunikasi dengan
Anda. Bikin siapapun yang ada dikantor Anda merasakan; bahwa Anda, bisa
membangun hubungan yang positif dan produktif dengan mereka. In sya Allah,
keterampilan interpersonal Anda akan semakin terasah. Dan nama Anda, masuk
kedalam radar para pengambil keputusan. Dan karir Anda, bisa lebih cerah dimasa
depan.
DEKA - Dadang Kadarusman
Langganan:
Postingan (Atom)