karyadim642.blogspot.com |
1. Bermula dengan Allah (Kejadian 1-2). Pandangan
dunia Alkitab tidak bersifat politeisme namun monoteisme. Tidak berfokus pada
masalah “bagaimana” dari penciptaan namun pada “siapa.” Cukup pendek namun
sangat kuat dalam penyajiannya. Teologia Alkitab adalah unik secara total pada
jamannya walau beberapa dari kata-kata, pola-pola aktivitas, dan topik-topiknya
ditemukan dalam sastra Mesopotamia lainnya.
2. Allah
menghendaki persekutuan. Penciptaan hanya merupakan satu tahap bagi Allah untuk
bersekutu dengan manusia. Ini adalah “planet yang dijamah” (lih. C. S. Lewis).
3. Tidak
ada kemungkinan memahami bagian selebihnya dari Alkitab tanpa Kejadian 1,2-4
dan 11-12.
4.
Manusia harus menanggapi dengan iman kehendak Allah yang mereka pahami
(Kejadian 15:6 dan Roma 4).
Pada awalnya sebenarnya “sangat
baik” (1:31), namun Adam dan Hawa berdosa (lih. Kejadian 3; Roma 3:9-18,23;
5:17-21).
Akibat-akibatnya yang dahsyat
sangat nyata:
1. Kain membunuh Habel (pasal 4)
2. Pembalasan Lamekh (Pasal 4:23)
3. Perkawinan-perkawinan yang
tidak sah (pasal 6:1-4)
4. Kejahatan manusia (pasal 6:5,11-12;
8:21)
5. Kemabukan Nuh (Pasal 9)
6. Menara Babel (Pasal 11)
7. Politeisme Ur (Pasal 11)
B. Bagaimana Allah akan memperbaikinya?
1. Mesias
akan datang bagi semua manusia (pasal 3:15)
2. Allah
memanggil seseorang untuk memanggil semua (Kejadian 12:1-3 dan Keluaran 19:5-6, lih. Roma 5:12-21)
3. Allah
ingin bekerja sama dengan manusia yang telah jatuh (Adam, Hawa, Kain, Nuh,
Abraham, bangsa Yahudi dan bangsa-bangsa Lain) dan oleh anugerahnya menyediakan
:
a. promises
b. covenants (unconditional and
conditional)
c. sacrifice
d. worship