Selasa, 26 Mei 2015
Sowing TRUTH
karyadim642.blogspot.com |
If you want one year of prosperity, grow grain. If
you want ten years of prosperity, grow trees. If you want one hundred years of
prosperity, develop people ~ Chinese proverb ~
Psalm 126: 6 "People who walk forward with
crying while sowing seeds, would return with cheers, carrying his papers."
Planting sprouts harvested week.
Planting corn harvested four months.
Planting mango or durian harvested four years,
Planting the Word of God, the harvest of
prosperity for ever.
Not easy to sow the word of the Lord, sometimes
have tears, sometimes have to suffer, filled with struggle.
Joshua 24:15 But if you think it is not good to serve the Lord,
choose you this day whom ye will serve; gods whom your ancestors worshiped
beyond the Euphrates River, or the gods of the Amorites in whose land you
dwell. But me and my house, we will serve the Lord! "
We see Joshua, even though it is not supported by the state of
Israel he leads, he still has a firm perinsip.
Entered the promised land which gave prosperity to Joshua and
his family.
We often have the mistaken belief that even a
basic understanding of the word of God is merely our mindset.
Therefore we should not ask God! Why and why?
Psalm 37:25 "For I was young and now have
become old, but never seen the righteous forsaken or their children begging
bread;" 26 "every day he is merciful and lends, and his descendants
to be a blessing."
Never too late!, Be righteous!, Starting today!,
Sow appropriately, as Joshua sowing, the fruits of prosperity will accompany
us, even to keanak grandchildren.
YERUSALEM SELAMA MASA KESUSAHAN :
1.
AntiKristus akan membuat perjanjian
perdamaian tujuh tahun dengan Israel yang akan membawa kedamaian bagi
Yerusalem. Daniel 9:27
2.
Bait Yahudi akan dibangunkembali di Yerusalem. Daniel 9:27; Wahyu 11:1
3.
Antikristus akan melanggar perjanjian perdamaian
tepat di pertengahannya dan akan menyerang Israel, membuat Yerusalem menjadi
takhtanya. Daniel 11:40-45
4.
Antikristus akan mencemarkan bait suci,
menegakkan kekejian yang membinasakan di Tempat Kudus, dan menyatakan diri
sebagai Tuhan. Daniel 9:27; 12:11; Matius 24:15; 2 Tesalonika 2:3-4; Wahyu 13:11-15
5.
Yerusalem dan seluruh Israel akan
menderita penganiayaan hebat. Yeremia 30:4-7
6.
Kedua saksi akan dibunuh oleh
Antikristus, dan jasad mereka akan digeletakan dijalan-jalan Yerusalem selama
tiga setengah hari. Wahyu 11:7-11
7.
Antikristus akan mengumpulkan
sekutu-sekutunya untuk melawan Yerusalem. Zakharia 12:1-3
8.
Yerusalem akan jatuh ditangan
antikristus, dan separuh kota akan dimusnahkan. Zakharia 14:2
9.
Kristus akan kembali ke Bukit Zaitun, tepat disebelah Timur Yerusalem. Zakharia 14:4
10. Antikristus akan
mengumpulkan angkatan bersenjatanya melawan Kristus hanya untuk dibinasakan
didalam dan sekitar kota Yerusalem. Yoel 3:12-12; Wahyu 19:19
11. Gempa
bumi dasyat akan membelah kota Yerusalem menjadi tiga bagian. Zakharia 14:4-5
DOSA YANG TIDAK TERAMPUNI, ( Matius 12:31-32 )
31 Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia
akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.
32 Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia
akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di
dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak.
The
Unpardonable Sin
31 "Therefore I say to
you, every sin and blasphemy will be forgiven men, but the blasphemy against
the Spirit will not be forgiven men.
32 Anyone who speaks a word
against the Son of Man, it will be forgiven him; but whoever speaks against the
Holy Spirit, it will not be forgiven him, either in this age or in the age to
come.
Tulisan dari ayat diatas memang sangat mengejutkan dan banyak
sekali diperdebatkan oleh banyak ahli kitab dan teolog, suatu pernyataan Tuhan
Yesus yang sangat keras untuk orang-orang yang tidak ingin membuka hati dengan terbuka,
mengenalnya dengan benar.
Ada dua persepsi yang berusaha saya tulis tentang ayat 31-32
ini :
1.
Penghujatan kepada Yesus sebagai manusia dan
Penghujatan terhadap Roh kudus dari sudut pandang Perjanjian Lama.
Sudut pandang ini ingin menjelaskan tentang frasa anak Manusia
dan Roh Kudus dalam sudut pandang perjanjian Lama :
a.
Hujat kepada anak Manusia.
Berdasarkan sudut pandang
Perjanjian Lama kata “Anak Manusia” itu didalam bahasa Ibrani dan Aram sama
sekali bukan suatu gelar, tetapi hanya suatu ungkapan untuk menyebut seorang
manusia.
Contoh :
Ketika seorang Rabi memulai suatu perumpamaan,
mereka mengawalinya dengan “Ada seorang anak manusia yang ….”
Sedangkan kita hanya berkata, :Ada seorang
manusia yang…”
Dalam Mazmur 8:5 “Apakah Manusia, sehingga Engkau mengingatnya ?
apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya ?”
Didalam Kitab Yehezkiel Allah
berulang kali menyebutnya anak manusia :
Yehezkiel 2:1 “FirmanNya kepadaku
:”Hai anak manusia, bangunlah dan berdiri, karena Aku hendak berbicara dengan
engkau.” (lihat Yehezkiel 2:6,8;
3:1,4,17,25) semuanya tertulis tanpa huruf besar, artinya adalah manusia.
Dalam manuskrip PB bahasa Yunani
kata-katanya tertulis semuanya dalam huruf besar (disebut uncial), diperkirakan
harusnya dalam Matius 12:8 anaknya manusia seharusnya dituiskan tanpa huruf
besar, sehingga frasa tidak merujuk kepada Yesus, tetapi kepada manusia.
b. Hujat kepada Roh Kudus.
Yang harus kita pahami adalah bahwa Yesus tidak
sedang berbicara tentang Roh Kudus dalam pengertian Kristen yang kita percayai
sekarang ini. Karena pada waktu itu Pantekosta belum datang dan roh Kudus belum
turun keatas manusia dengan seluruh kuasa, terang dan kepenuhan-Nya.
Jadi dalam konteks ayat 31-32
diatas ucapan Yesus harus ditafsirkan dalam terang pemahaman Yahudi tentang Roh
Kudus, karena orang Yahudipun Percaya adanya Roh Kudus.
Menurut ajaran Yahudi, Roh Kudus mempunyai 2
tugas utama :
1.
Roh Kudus membawa kebenaran Allah kepada manusia.
2.
Roh Kudus memampukan manusia untuk mengenali dan
memahami kebenaran itu ketika mereka melihatnya.
Dari sudut pandang ini kita mau lihat kenapa
Tuhan Yesus menyatakan “Hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni”.
Seseorang dapat kehilangan kemampuan apapun bila
ia tidak menggunakannya, dan ini bisa disegala aspek hidup.
Contoh :
a.
Bila seseorang tidak lagi menggunakan otot-ototnya
maka ototnya akan mengkerut.
b.
Secara pikiran.
Ketika orang masa mudanya bersekolah,
mendapat sedikit pengetahuan.
Contoh : belajar bahasa, music, dan
lain-lain, ternyata pengetahuan itu sudah lama hilang, karena tidak dilatih
dengan baik.
Dalam persepsi juga begitu, seseorang aan
kehilangan seluruh apresiasinya terhadap music yang baik, jika ia hanya
mendengar music murahan, juga akan kehilangan kemampuan membaca buku bermutu
karena hanya membaca buku-buku picisan, atau ia akan kehilangan kenikmatan terhadap
hal yang bersh dan sehat, bila ia terlalu lama menikmati hal-hal yang rendah
dan kotor.
Oleh karena itu SESEORANG
AKAN KEHILANGAN KEMAMPUAN UNTUK MENGENALI KEBAIKAN DAN KEBENARAN. Bila ia lama sekali menutup mata dan telinga terhadap kehendak
Allah. IA SAMPAI TAHAP DIMANA KEJAHATANNYA SENDIRI TAMPAK BAIK DIMATANYA, dan KEBAIKAN ALLAH TAMPAK JAHAT BAGINYA.
Inilah tahap yang dialami oleh Ahli Taurat dan orang Farisi mereka
sudah lama Buta dan Tuli terhadap Allah, sehingga mereka telah kehilangan
kemampuan untuk mengenali-Nya ketika diperhadapkan dengan-Nya.
Mereka melihat kebaikan yang telah menjelma menjadi
manusia dan menyebutnya sebagai kejahatan yang telah menjelma, daan melihat
Anak Allah dan menudingnya sebagai sekutu si jahat.
Mengapa dosa menjadi “tidak terampuni” ?
Bila seseorang tidak dapat mengenali kebaikan
ketika ia melihatnya, dan tidak mengingininya dan bila tidak mengenali kejahatan
sebagai kejahatan dan tidak menyesali dan tidak ingin meninggalkan kejahatannya
itu.
Dan bila ia tidak lagi mencintai yang baik dan
membenci yang jahat, dan bila ia tidak mau bertobat.
IA TIDAK
DAPAT DIAMPUNI KARENA PERTOBATAN ADALAH SYARAT SATU-SATUNYA BAGI PENGAMPUNAN.
Karena dosa terhadap Roh Kudus ialah sungguh-sungguh telah
hilangnya kesadaran dan perasaan terhadap dosa.
Bekasi,
20 April 2015
Karyadim642.blogspot.com
The Unpardonable Sin (Mark 3:28-30)
31 Διὰ τοῦτο λέγω ὑμῖν, πᾶσα ἁμαρτία καὶ βλασφημία
ἀφεθήσεται τοῖς ἀνθρώποις, ἡ δὲ τοῦ Πνεύματος
βλασφημία οὐκ ἀφεθήσεται.
32 καὶ ὃς ἐὰν εἴπῃ λόγον κατὰ τοῦ Υἱοῦ τοῦ ἀνθρώπου, ἀφεθήσεται αὐτῷ· ὃς δ’ ἂν εἴπῃ κατὰ τοῦ Πνεύματος
τοῦ Ἁγίου, οὐκ ἀφεθήσεται αὐτῷ οὔτε ἐν τούτῳ τῷ αἰῶνι οὔτε ἐν τῷ μέλλοντι.
31 dia touto legō
umin pasa amartia
kai blasphēmia aphethēsetai
tois anthrōpois ē
de tou pneumatos
blasphēmia ouk aphethēsetai.
32 kai os ean
eipē logon kata
tou uiou tou
anthrōpou aphethēsetai autō·
os d an
eipē kata tou
pneumatos tou agiou,
ouk aphethēsetai autō
oute en toutō
tō aiōni oute
en tō mellonti.
DIRI KITA ADALAH KATA-KATA KITA
Matius 12:35-37
35 Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari
perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang
jahat dari perbendaharaannya yang jahat.
36 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan
orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.
37 Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut
ucapanmu pula engkau akan dihukum."
Ketika seseorang secara sadar bersikap waspada, ia akan selalu berhati-hati dengan apa yang ia katakan dan bagaimana mengatakannya; tetapi bila ia tidak lagi waspada, kata-katanya menyingkirkn sifat aslinya.
Sangat
mungkin bila orang sedang berbicara didepan umum ia tampak baik dan anggun,
sementara dalam percakapan pribadinya kasar dan cabul.
Dimuka umum, ia dengan hati-hati memilih
kata-kata yang hendak diucapkan; tetapi dibelakang, ia menyingkirkan semua
pengawasannya, dan perkataan apa saja dapat keluar dari bibirnya.
Begitu pula dengan kemarahan, seseorang yang
sedang marah akan mengatakan apa yang sebenarnya ia pikirkan dan sering ingin
ia katakana, tetapi tata krama selalu mencegahnya.
Dan orang yang seperti ini ketika dirumah ia
menjadi contoh yang menyebalkan karena sikapnya yang sering MENYAKITKAN, KASAR,
TIDAK MENGENDALIKAN DIRI, MENGKRITIK, BERSUNGUT-SUNGUT, karena tidak ada orang
yang mendengar dan meihatnya.
KATA-KATA
MENUNJUKAN SIAPAKAH DIRI KITA
ADALAH
ADALAH
KATA-KATA
YANG KITA UCAPKAN KETIKA KITA TIDAK BERJAGA-JAGA
Langganan:
Postingan (Atom)