Materi Penelitian
Teologia
Yang dimaksud
dengan materi penelitian atau objek teologi adalah apa atau bahan apa yang
dipelajari dalam teologia. Dalam kekristenan, yang menjadi pusat perhatian
utama ialah apa yang diungkapkan atau dinyatakan Allah kepada manusia, yang
biasa disebut dengan istilah “wahyu” atau “penyataan” (revelation). Wahyu itu
sendiri tidak mudah untuk dimengerti, bahkan beberapa agama atau kepercayaan lain
juga mengklaim bahwa mereka itu ada karena mereka yakin bahwa kepercayaannya
itu didasarkan atas wahyu dari Allah.
A.
Wahyu dan Agama-Agama lain.
Agama Hindu, agama yang
paling tua di dunia, berkembang di India, sebagian daerah Pasifik, Afrika
Utara, Pulau Bali, dan sebagainya dengan jumlah umat kurang lebih 700 juta
penganut dewasa ini, sebagai suatu sistem Hindu bergerak dari teisme menuju
politeisme, dan akhirnya ke Panteisme.
salah satu yang diyakininya adalah bahwa Allah sebagai
Brahmana yang tidak berpribadi, adalah roh alam semesta, Realita yang abstrak,
dan keberadaan yang absolut.
Agama Budha, mempunyai pengikut 600 juta jiwa, Pendirinya
Siddharta Gautama (563-483 s.M) mengklaim bahwa ia telah meneerima penglihatan
yang esoterik dari Allah sehingga ia disebut Sang Budha, yakni sebagai “Yang
telah mendapaatkan pencerahan”
Ada 2 aliran Budha yaitu :
-
Aliran Theravada (umumnya terdapatd Srilangka, Muangthai,
Kamboja, dan Laos. Mengajarkan pengikutnya mengikuti DELAPAN JALAN KEBENARAN
dan SEPULUH ATURAN UTAMA supaya dapat dilepaskan dari penderitaan dan memasuki
Nirwana
-
Aliran Mahayana (umumnya terdapat di Nepal, Cina,
mongolia, Korea, Vietnam, dan Jepang) mengajarkan bahwa Realita yang terakhir,
yaitu Allah sebenarnya merupakan pikiran arau Roh dari alam semesta yang tidak
berpribadi, yang hidup di luar penderitaan.
Agama Islam, mempunyai pengikut lebih dari 800 juta
pemeluk yang umumnya terdapat di Timur Tengah, Asia Tenggara dan Afrika Utara.
Islam mengajarkan bahwa Wahyu yang sesungguhnya hanya dijumpai dalam Al-Qur’an,
yang paling ditekankan didalam Islam adalah Ketunggalan, ke Transendenan, dan
kebesaran Allah.
B.
Wahyu dan Rasio.
Wahyu dan Rasio tidaklah terlalu mudah untuk
dipertemukan.
Agustinus berpendapat bahwa wahyu dan rasio tidaklah bertentangan.
Menurutnya, pikiran manusia hanya dapat mengenal yang benar apabila pikiran itu
mendapatkan penerangan atau iluminasi dari atas. Sedangkan menurut Aquinas,
wahyu dan rasio harus dimengerti sebagai dua hal yang saling melengkapi, namun
ia sendiri membuat suatu batas atau garis yang tajam antara keduanya.
Namun Wahyu dan
Rasio akan berhubungan dan berkoneksi secara dekat tanpa terpisahkan karena apa
yang terdapat di dalam rasio manusia alami pun mengandung wahyu umum dalam
proporsi tertentu.
C.
Wahyu Umum.
Adalah
tindakan Allah menyatakan diri-Nya melalui alam semesta, sejarah, dan hati
nurani manusia, wahyu umum tidak menyelamatkan manusia dan tidak membawa
manusia kepada pengertian dan pengenalan yang penuh tentang Allah.
Wahyu
umum tidak menyelamatkn manusia dan tidak membawa manusia kepada pengertian dan
pengenalan yang penuh tentang Tuhan.
D.
Wahyu Khusus.
Adalah wahyu yang diberikan Allah melalui karya Yesus
Kristus dalam sejarah, dan wahyu ini hanya terdapat didalam Alkitab.
Wahyu yang berkenaan dengan penebusan yang dilakukan
Kristus tersebut disalurkan kepada manusia melalui tindakan dan perkataan Allah
yang berdimensi supranatural. Wahyu khusus mempergunakan bukan saja Alam dan
sejarah tetapi juga firman Tuhan.
Bekasi, 23 Mei 2013
Karyadi M