karyadim642.blogspot.com |
Kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang
dipanggil dan dijadikan orang-orang
kudus: Kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa
kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus. Roma 1:7
7 πᾶσιν
τοῖς οὖσιν ἐν ῾Ρώμῃ
ἀγαπητοῖς θεοῦ, κλητοῖς
ἁγίοις, χάρις ὑμῖν
καὶ εἰρήνη ἀπὸ
θεοῦ πατρὸς ἡμῶν καὶ
κυρίου Ἰησοῦ Χριστοῦ.
7 pasin tois
ousin en rōmē
agapētois theou, klētois
agiois, charis umin kai
eirēnē apo theou patros
ēmōn kai kuriou
iēsou christou.
Istilah “orang-orang
kudus” menunjuk kepada posisi orang percaya di dalam Kristus, bukan keadaan
mereka yang tanpa dosa. Ini harus juga menjabarkan perkembangan mereka dalam
keserupaan dengan Kristus. Istilah ini selalu JAMAK kecuali dalam Filipp 4:21.
Namun demikian, dalam konteks inipun, kata ini menyatakan kebersamaan. Menjadi orang Kristen
adalah menjadi bagian dari suatu komunitas, suatu keluarga, satu tubuh.
Ini adalah kata Yunani yang searti dengan kata Ibrani kadash, yang memiliki arti
dasar memisahkan seseorang atau sesuatu atau suatu tempat untuk digunakan
secara khusus hanya oleh YHWH.
Ini searti dengan
konsep bahasa Inggris “yang keramat/kudus”. YHWH dipisahkan dengan kemanusiaan
oleh kondisi alamiahNya (Roh Abadi yang tidak diciptakan) dan karakterNya
(kesempurnaan moral). Ia adalah tolok ukur bagi pengukuran atau penilaian
segala yang ada. Ia melebihi segala sesuatu, Pribadi Yang Kudus, dan Apapun
Yang Kudus.
Allah menciptakan manusia untuk
persahabatan, namun kejatuhan (Kejadian 3) menyebabkan adanya batas hubungan
dan moral antara Allah yang Kudus dan manusia berdosa, Allah memilih untuk
memulihkan ciptaanNya yang sadar; Oleh karena itu Ia memanggil umatNya menjadi
“kudus” (Imamat 11:44; 19:2; 20:7,26; 21:8).
Oleh hubungan iman
dengan YHWH, umatNya menjadi kudus oleh karena posisi mereka yang sesuai
perjanjian terhadap Dia, namun juga dipanggil untuk hidup suci. (Matius 5:48).
Kehidupan suci ini memungkinkan karena orang percaya diterima dan diampuni
sepenuhnya melalui kehidupan dan karya Yesus dan hadirat Roh Kudus dalam
pikiran dan hati mereka.
Hal ini menyebabkan
terjadinya situasi-situasi paradoks berikut:
a) menjadi kudus karena
pembenaran oleh Kristus.
b) dipanggil untuk hisup
suci karena hadirat Roh. Orang-orang percaya adalah orang-orang kudus (hagioi) karna dalam hidup
kita terdapat :
1. kehendak dari Yang
Kudus (Allah Bapa);
2. pekerjaan dari Anakyang
Kudus (Yesus); dan hadirat dari Roh Kudus.
Perjanjian Baru selalu menyebut
orang-orang kudus sebagai JAMAK. (kecuali satu kali dalam Filipi 4:12, namun
meski demikian konteksnya membuatnya jamak). Diselamatkan adalah menjadi bagian
dari suatu keluarga, suatu badan, suatu bangunan!
Iman yang Alkitabiah
dimulai dengan penerimaan secara pribadi, namun terbit kedalam suatu
persahabatan bersama. Kita masing-masing dikaruniai (1 Korintus 12:11) untuk
menerima kesehatan, pertumbuhan, dan kesejahteraan tubuh Kristus – gereja (1
Korintus 12:7).
Kita diselamatkan untuk melayani!
Kekudusan adalah merupakan karakteristik
keluarga!
Bekasi, 28 Agustus 2013
karyadim642.blogsot.com