Selasa, 17 Maret 2015

2 Chronicles 1 : דברי הימים ב1, Solomon Worships at Gibeon (2 Tawarikh 1)




SEBAB AKU BERSYUKUR


Tetapi kita bisa memilih untuk percaya pada hati-Nya, bahkan ketika kita tak bisa menemukan jejak langkah-Nya. »Greg Laurie«

Mazmur 42:11 Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!

Bukan hal yang aneh bahwa bagi orang yang paling spiritual sekalipun pasti pernah mengalami hari-hari yang penuh keraguan.

Musa tertekan akibat keluhan yang bertubi tubi dari bangsa Israel dalam keadaan tersebut musa sampai kepingin mati, agar bisa lepas dari tugasnya.

Elia, setelah berhasil membunuh 450 nabi Baal di Gunung Karmel, ketika mendengar ancaman Izebel, istri Raja Ahab, ia pun menjadi begitu takut, sampai dia mau mati.

Yeremia, nabi besar, juga mengalaminya. Dia dicela dan dihina karena Firman Tuhan, tertekan membuatnya ingin berhenti memberitakan Firman Tuhan.

Yeremia 20:8-9 Tetapi apabila aku berpikir: "Aku tidak mau mengingat Dia dan tidak mau mengucapkan firman lagi demi nama-Nya", maka dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup

Bahkan rasul Paulus pun juga mengalami hari-hari yang penuh keputusasaan, dalam suratnya kepada para jemaat di Korintus, dia menulis, "Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami (2 Korintus 1:8).

Jadi kita bukan satu-satunya yang pernah dihadapkan pada keraguan atau ketidak pastian atau menjadi bingung mengapa Allah tidak bekerja dengan cara yang kita mau, mungkin kita sedang berada di tengah-tengah pekerjaan Allah dan tidak dapat melihat gambaran besar sebagaimana Dia melihatnya.


Bersyukurlah kepadaNya, karena sampai saat ini kita masih memiliki nafas kehidupan, seberapa kecilpun kita masih bisa menikmati kasih karuniaNya.