Minggu, 16 Juni 2013

Matius 5:7, MURAH HATI

Matius 5:7
Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
      - Blessed are the merciful, For they shall obtain mercy.
 Blessed (happy, to be envied, and spiritually prosperous--with life-joy and satisfaction in God's favor and salvation, regardless of their outward conditions) are the merciful, for they shall obtain mercy!
μακάριοι
makarioi

blessed
ο
oi

the
λεήμονες,
eleēmones

merciful
τι
oti

for
ατο
autoi

they
λεηθήσονται.
eleēthēsontai

have mercy

Arti murah hati - Merciful.
Orang yang murah hatinya akan menerima KEMURAHAN.
Bahasa Yunaninya ELEEMON = Murah Hati.
Bahasa Ibrraninya KHESED     = Empati.

Ada 3 unsur yang harus ada dalam kemurahan hati :
a.  Kemampuan untuk melihat penderitaan orang lain dari sudut orang itu sehingga bisa ikut merasakan penderitaannya.
b. Adanya rasa kasihan/simpati pada orang yang menderita itu.
Kamus Webster mengatakan bahwa kata bahasa Inggris ‘sympathy’ berasal dari kata bahasa Yunani SYMPATHEIA yang berasal dari dua kata bahasa Yunani yaitu SYN (= bersama-sama dengan) dan PATHOS (= feeling / perasaan).
Jadi, ‘simpati’ artinya adalah ‘merasa bersama-sama dengan orang yang menderita’.
c.  Adanya tindakan menolong.
Rasa kasihan yang tidak diikuti tindakan menolong, sama sekali tidak berguna (Yakobus 2:15-16  1 Yohanes 3:18).

Kalau sungguh-sungguh melakukan kemurahan hati ini:
Menghindarkan kita untuk berbuat baik dengan cara yang keliru.
Kalau kita tahu bahwa pertolongan/tindakan kita itu akan membawa akibat yang jelek untuk orang yang kita tolong itu, maka tindakan ‘murah hati’ itu adalah salah.

Contoh kehidupan (kemurahan hati) yang keliru :
Ø  Memberi uang kepada orang yang malas / tidak mau bekerja (2 Tesalonika 3:10  Amsal 3:27,28).
Ø  Meminjami uang / kendaraan yang jelas akan dipakai untuk hal-hal yang berdosa seperti rokok, berzinah, dan sebagainya.
Ø  Mengantar orang sakit ke dukun.
Ø  Orang tua/guru/majikan yang tidak menindak anak/murid/ pegawai yang salah.

Kasih/kemurahan hati harus disertai dengan kebenaran (1 Yohanes 3:18). Yang harus diingat bahwa Allah kita adalah Allah yang tegas dalam mendidik anak-anaknya (Ibrani 12:5-11).
Contoh dari Alkitab yang keliru tentang kemurahan hati :
Martha : Lukas 10:38-42
Melakukan perbuatan baik dengan cara kita sendiri, kita paksa orang lain untuk menerima kebaikan kita (selamilah orang lain).

Kalau kita memiliki kemurahan hati memudahkan pengampunan serta toleransi bagi semua orang.
Untuk itu bagaimana bisa menjadi murah hati?
a.  Harus sudah mengalami kemurahan Allah (bdk. Ef 4:32-5:2).
Yesus mengecam orang yang sudah mendapat kemurahan tetapi tidak mau bermurah hati (Matius 18:23-35).
b.       Harus mengalami penderitaan (Ibrni 2:18;  Ibrani 4:15;  2 Korintus 1:3-6).
Tanpa ini kita tidak akan bisa mengerti penderitaan orang lain.
Seseorang mengatakan:
“God does not comfort us to make us comfortable, but to make us comforters” (= Allah tidak menghibur kita untuk membuat kita merasa nyaman, tetapi untuk membuat kita menjadi penghibur).
c.  Harus tahu / mengerti kebenaran / Firman Tuhan.
Tanpa ini kita akan melakukan tindakan ‘murah hati’ yang salah.
Contoh : Pelayan Tuhan disebuah Gereja (trouble maker).
Injil menekankan untuk diampuni harus mengampuni (Yakobus 2:13; Matius 18:35; Matius 6:12, 14-15)

Bukankah itu yang dilakukan Allah/Yesus Kristus:
Untuk menunjukan kemurahan hati sehingga Ia menjadi Manusia.
a.   Allah sendiri.
Untuk menunjukan kemurahan hati sehingga Ia menjadi Manusia.
Ia melihat diri kita dari sudut kita (Mazmur 103:14), Ia kasihan pada kita, Ia menolong kita. Dalam diri Allah terdapat:
         -  Kasih Karunia/Grace/CHARIS: ini menangani dosa.
    - Kemurahan hati/Mercy/ELEOS: ini menangani penderitaan akibat dosa.
b.   Orang Samaria yang murah hati dalam Lukas 10:30-37.
Kata ‘belas kasihan’ dalam Lukas 10:37 dalam bahasa Yunaninya adalah ELEOS (= kemurahan hati/mercy).
c.   ‘Domba-domba’ dalam Matius 25:34-40; jadi, ‘murah hati’ itu adalah ciri dari ‘domba’.
Contoh : kalau kita menaruh perhatian kepada orang lain, maka orang lain pasti memperhatikan kita juga.

Dengan menjadi orang yang murah hatinya kita dapat melihat dengan matanya, berpikir dengan pikirannya dan merasakan dengan Perasaannya (orang lain). Dan hal itu akan juga diperlakukan seperti itu oleh orang lain, dan itulah yang dilakukan Allah didalam Yesus Kristus.

Bekasi, 16 Juni 2013

Karyadi M