Selasa, 18 Maret 2014

4. YOM

karyadim642.blogspot.com

Teori-teori mengenai arti dari yom (hari) diambil dan diadaptasikan dari karya Dr. John Harris (Dekan dari Sekolah Studi KeKristenan dan Guru Besar PL dari East Texas Baptist University):

1. Teori Hurufiah Periode Dua Puluh Empat Jam
Ini adalah pendekatan yang bersifat terang-terangan (lih. Kel 20:9-11). Pertanyaan-pertanyaan yang timbul dari pendekatan ini:
a. Bagaimana ada terang pada hari pertama sedangkan matahari belum diciptakan sampai hari ke empat?
b. Bagaimana semua binatang (khususnya yang berasal-usul dari bagian-bagian lain di dunia) dinamai dalam waktu kurang dari sehari? (lih. Kejadian 2:19-20)?

2. Teori Hari-Jaman
Teori ini berupaya untuk menyelaraskan ilmu pengetahuan (khususnya geologi) dengan Kitab Suci. Teori ini menyatakan bahwa “hari” tersebut panjangnya adalah sepanjang “jaman/umur geologis”. Panjang ini tidak seragam, dan mendekati berbagai lapisan yang dijelaskan dalam geologi uniformitarian.
Ilmuwan cenderung untuk menyetujui perkembangan umum dari Kejadian 1: uap dan suatu masa yang berair mendahului pemisahan tanah dan laut sebelum munculnya kehidupan. Kehidupan tanaman muncul sebelum binatang, dan manusia mewakili bentuk kehidupan yang terakhir dan paling kompleks.
Pertanyaan-pertanyaan yang timbul dari pendekatan ini:
a. Bagaimana tumbuh-tumbuhan bisa bertahan selama “jaman” ini tanpa matahari?
b. Bagaimana polinasi bisa terjadi dalam tanaman jika serangga dan burung-burung belum diciptakan sampai “bertahun-tahun” kemudian?

3. Teori Hari-Jaman Alternatif
Hari-hari pada kenyataannya adalah periode-periode dua puluh empat jam, namun tiap hari dipisahkan oleh suatu jaman yang di dalamnya apa yang diciptakan berkembang.
Pertanyaan-pertanyaan yang timbul dari pendekatan ini:
a. Masalah yang sama yang timbul dalam Teori Hari-Jaman.
b. Apakah naskah ini menunjukkan “hari” yang digunakan baik sebagai dua puluh empat jam dan suatu jaman?

4. Teori Penciptaan-Malapetaka yang Bertumbuh
Teori ini berjalan sebagai berikut: di antara Kejadian 1:1 dan 1:2, ada suatu kurun waktu yang tak terbatas yang di dalamnya jaman-jaman geologi terjadi; Selama periode ini, makhluk-makhluk pra-sejarah sesuai dengan urutan yang disarankan oleh fosil-fosilnya diciptakan; sekitar 200,000 tahun yang lalu, suatu bencana yang adi kodrati muncul dan merusakkan sebagian besar kehidupan di planet ini dan membuat banyak binatang punah; kemudian hari-hari dari Kejadian 1 muncul. Hari-hari ini lebih menunjuk pada suatu penciptaan kembali, daripada suatu penciptaan aslinya.

5. Teori Hanya-Eden
Catatan penciptaan ini hanya menunjuk pada penciptaan dan aspek jasmaniah dari Taman Eden.

6. Teori Celah
Berdasarkan Kejadian 1:1, Allah menciptakan suatu dunia yang sempurna. Berdasarkan Kejadian 1:2, Lusifer (Setan) ditempatkan untuk menguasai dunia dan memberontak. Allah kemudian menghakimi Lusifer dan dunia dengan kehancuran total. Selama jutaan tahun, dunia ditinggalkan demikian saja dan jaman-jaman geologis berlalu. Berdasarkan atas Kejadian 1:3-2:3, kira-kira dalam tahun 4004 SM, enam dari hurufiah dua puluh empat jam penciptaan kembali terjadi. Uskup Ussher (1654 M) menggunakan silsilah dari Kejadian 5 dan 11 untuk menghitung dan menanggali penciptaan manusia kira-kira 4004 SM. Namun demikian, silsilah tidak mewakili skema-skema kronologis yang lengkap.

NASKAH NASB (UPDATED):Kejadian 1:6-8
6. Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air."
7. Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian.
8. Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi,
itulah hari kedua.

Kejadian 1:6 Ayat ini memiliki dua Qal JUSSIVES (“Jadilah...) Dari kata kerja “adalah”. Susunan yang sama ada dalam ayat-ayat 14 dan 22.
NASB, NET ,JPSOA “suatu bentangan”, NKJV “cakrawala”, NRSV, TEV “kubah”
NJB “kolong”
Istilah ini bisa berarti “menuntaskan” atau “mengulurkan” sebagaimana dalam Yesaya 42:5. Ini menunjuk pada atmosfir bumi (lih.Kejadian 1:20) yang digambarkan secara penggambaran sebagai suatu kubah udara atau mangkok terbalik di atas permukaan bumi (lih. Yesaya 40:22).
 “segala airAir tawar dan air asin adalah elemen penting dalam catatan penciptaan di luar alkitab, namun dalam Alkitab air-air ini dikendalikan oleh Allah. Tak ada perbedaan yang dibuat dalam Kejadian 1 antara air asin dan air tawar. Air dalam atmosfir dipisahkan dari air di bumi. Analisis dari Kejadian 1 menunjukkan bahwa Allah memisahkan beberapa hal sebagai suatu proses kepada bumi yang dihuni (terang dari gelap, air di atas dari air di bawah, air di bawah dari daratan, waktu matahari dari waktu bulan).

7. Teori Minggu Sakral
Penulis kitab Kejadian menggunakan konsep hari dan satu minggu sebagai suatu perangkat sastra untuk menguraikan berita Illahi mengenai aktivitas Allah dalam penciptaan. Susunan yang sedemikian tersebut melukiskan keindahan dan simetri dari pekerjaan penciptaan Allah.

8. Peresmian Kuil Kosmik
Ini adalah pandangan akhir-akhir ini oleh John H. Walton, Dunia yang Hilang dari Kejadian Satu, IVP. 2009, yang melihat enam hari tersebut sebagai suatu “ontologi fungsional, bukan suatu ontology material”. Hari-hari tersebut menjelaskan penataan dan penyusunan oleh Allah akan suatu semesta yang berfungsi bagi kebaikan umat manusia. Ini cocok dengan kosmologi-kosmologi kuno lainnya. Contohnya, tiga hari pertamanya mewakili Allah yang menyediakan “musim (yaitu waktu),” “iklim (yaitu, bagi tanam-tanaman)” dan makanan. Frasa yang berulang “adalah baik” menyatakan fungsionalitas.

Hari ke tujuh menjelaskan Allah memasuki “kuil kosmik” Nya yang telah berfungsi penuh dan berpenghuni, sebagai pemegang hak milik, pengendali dan pengarahnya. Kejadian 1 tak ada hubungannya dengan penciptaan material dari materi namun penataan dari materi tersebut untuk mewujudkan suatu tempat yang berfungsi bagi Allah dan manusia untuk bersekutu.

“Hari-hari” menjadi suatu perangkat sastra untuk mengkomunikasikan konsensus umum Timur Dekat Kuno bahwa:
a. Tak ada perbedaan antara yang “alamiah” dan yang “adi-kodrati”
b. KeTuhanan terlibat dalam setiap aspek kehidupan. Keunikan Israel bukanlah pandangan dunia umumnya, namun yang berikut ini:
(1) monoteisme nya
(2) penciptaan adalah bagi umat manusia, bukan bagi para dewa
(3) tak ada konflik antar dewa-dewa maupun antara dewa-dewa dengan manusia dalam catatan Israel.
Israel tidak meminjam catatan penciptaannya dari bangsa lain namun hanya berbagi pandangan dunia umum mereka.


Bekasi, tgl.18 Maret 2014



Karyadim642.blogspot.com

Mark 1:40-45, Jesus Cleanses a Leper