Senin, 24 November 2014
MENABUR KEBENARAN
Jika anda ingin satu tahun kemakmuran, tumbuhkan gandum. Jika
anda ingin sepuluh tahun kemakmuran, tumbuhkan pohon. Jika anda ingin seratus
tahun kemakmuran, kembangkan orang-orang ~ Pepatah China~
Tanam tauge seminggu dipanen.
Tanam jagung empat bulan dipanen.
Tanam mangga atau durian empat tahun dipanen,
Tanam Firman Tuhan, panen kemakmuran selama lamanya.
Yosua
24:15 Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah
pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek
moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang
negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah
kepada TUHAN! "
Kita lihat Yosua, walau tidak didukung keadaan
bahkan oleh orang Israel yang dipimpinnya, dia tetap mempunyai perinsip yang
teguh.
Tanah perjanjian yang dimasukinya memberi
kemakmuran kepada Yosua dan keluarganya.
Kita sering memiliki keyakinan yang keliru
bahkan dasar pengertian firman Tuhan yang hanya sebatas pola pikir kita.
Oleh karenanya jangan kita bertanya kepada Tuhan ! Kenapa dan
kenapa ?
Mazmur 37:25 "Dahulu aku muda, sekarang
telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau
anak cucunya meminta-minta roti;" 26 "tiap hari ia menaruh belas
kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat."
Tidak ada kata terlambat !, jadilah orang benar
!, mulai hari ini !, taburlah dengan tepat, sebagaimana Yosua menabur, maka
buah kemakmuran akan mengiringi kita, bahkan sampai keanak cucu.
Selalu optimis adalah bagian dari jawaban
Selalu
optimis adalah bagian dari jawaban, selalu pesimis selalu bagian dari
persoalan. »NN«
1 Raja-raja 17:8-10a
"Maka datanglah firman TUHAN kepada Elia: "Bersiaplah, pergi ke
Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah
memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan." Sesudah itu ia
bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke pintu gerbang kota itu,
tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan kayu api."
Ketika kita takut setengah mati dan galau, ketika kita tak tahu
kemana harus pergi, ketika kita tak tahu berapa lama lagi ini berlangsung, dan
tak tahu apa yang akan terjadi, apa yang harus kita lakukan?
Allah
menyuruh Elia berjalan lebih dari 100 kilometer di masa kekeringan, melewati
wilayah berbahaya, dimana semua orang tahu siapa dia, dan semua orang tahu Raja
Ahab menginginkannya dengan menghadiahi siapa pun yang bisa menangkapnya.
Ketika Elia akhirnya
berhasil sampai ke Sarfat, ia bertemu dengan seorang janda miskin yang
diperintahkan Allah untuk memberinya makan, tapi bagaimana bisa janda miskin
itu membela dan melindunginya dari sebuah kota yang menyembah berhala yang
dipenuhi dengan orang-orang yang tak ragu membunuhnya?
Elia tidak pesimis dan berkata, "Tuhan, ada tiga hal yang
salah dengan rencana ini. Satu, Engkau mengirimku ke arah yang salah. Dua,
Engkau mengirimku ke tempat yang salah. Dan tiga, Engkau mengirimku ke orang
yang salah."
Tapi, Elia optimis untuk tetap mematuhi perintah-Nya, mungkin
saja saat ini kita tengah berada di satu titik kritis dalam hidup dimana
finansial, emosi, hubungan, atau kesehatan sangat mencemaskan.
Sama seperti Elia, Allah
ingin kita taat dan tetap optimis agar kita bisa melihat mujizat-Nya di ujung
jalan itu.
Langganan:
Postingan (Atom)