Rabu, 01 April 2015

Matius 12:15-21, Hamba-Ku yang Kupilih


MATIUS  12:15-21 Behold, My Servant
15   But when Jesus knew it, He withdrew from there. And great multitudes followed Him, and He healed them all.
16   Yet He warned them not to make Him known,
17   that it might be fulfilled which was spoken by Isaiah the prophet, saying:
18   " Behold! My Servant whom I have chosen, My Beloved in whom My soul is well pleased! I will put My Spirit upon Him, And He will declare justice to the Gentiles.
19   He will not quarrel nor cry out, Nor will anyone hear His voice in the streets.
20  A bruised reed He will not break, And smoking flax He will not quench, Till He sends forth justice to victory;
21   And in His name Gentiles will trust."      

15 Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka lalu menyingkir dari sana. (15b) Banyak orang mengikuti Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya.
16 Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia,
17 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya:
18 Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa.
19 Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan.
20 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang.
21 Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap."

Ayat 15.
Dari ayat 15 ini kita boleh melihat bijaksananya Tuhan Yesus mensikapi masalah yang dihadapinya, :

1)   Yesus tahu akan rencana orang-orang Farisi dalam ayat 14, dan Ia tahu juga:

a.   Bahwa belum saatnya bagi Dia untuk mati.
b.   Bukan caranya bagi Dia untuk mati dengan cara pembunuhan biasa.
c. Belum saatnya Yesus bertentangan secara frontal.
d. Melarang orang yang disembuhkan/dipulihkan memberitahukan siapa Dia.

2)   Karena itu Ia menyingkir (ayat 15).

      Pada waktu Yesus menyingkir, Ia tetap menjadi berkat bagi banyak orang dengan cara menyembuhkan mereka dari penyakit mereka (ayat 15).
     
      Pada waktu menghadapi problem, kita memang harus berdoa dan beriman, tetapi kita juga harus melakukan hal-hal yang sesuai dengan akal sehat. Misalnya: kalau sakit, pergi ke dokter, minum obat, dan sebagainya.
     
      Jadi, dalam bahayapun Ia tidak bersikap egois, tetapi tetap memikirkan bagaimana bisa menjadi berkat bagi orang lain.

      Pertanyaan : Kalau saudara sedang menghadapi problem / bahaya, apakah saudara masih memikirkan bagaimana bisa menjadi berkat bagi orang lain?

Ayat 16:

Yesus melarang untuk memberitahu siapa Dia.

1)   Ini mungkin ditujukan kepada roh jahat (lihat Markus 3:12).

      Mengapa Yesus melarang mereka? Karena Yesus tidak mau dianggap berkomplot dengan mereka (bandingkan dengan Paulus dalam Kisah 16:16-18).

2)   Tetapi mungkin juga larangan Yesus ini ditujukan kepada orang-orang yang telah Ia sembuhkan (ayat 15-16).

      Mengapa Yesus melarang mereka? Mungkin supaya tidak mengundang bahaya dari orang-orang Farisi yang ingin membunuhnya.

      Jelaslah bahwa kebenaran tidak selalu harus dinyatakan pada setiap saat. Kadang-kadang, kalau memang keadaan tak menguntungkan bagi Kerajaan Allah, maka kebenaran itu harus ditahan dulu (bandingkan dengan 1 Korintus 3:1-2;  Yohanes 16:12;  Pengkhotbah 3:7b).

Ayat 17-21:

Ayat 18-21 adalah kutipan dari Yesaya 42:1-4.

Yang menjadi pertanyaan adalah: mengapa Matius menghubungkan peristiwa ini dengan Yesaya 42:1-4.
Maksud dari kutipan adalah tentang Koresy sedang menyapu bersih lawan-lawannya dengan menaklukan mereka. Menurut Nabi Yesaya ini adalah sebagai rencana Allah yang sengaja dan pasti, sekalipun Koresi sendiri tidak menyadari itu, dan Ia menguasai dunia Timur. Dan ayat ini lah yang dijadikan Nubuatan oleh ayat Matius diatas tentang Tuhan Yesus.
Apa hubungannya?

Ayat 18
-      Hambaku yang Kupilih, Kukasihi dan Berkenan.
Ayat ini adalah untuk Koresy (Yesaya 42:1) yang dipakai Tuhan untuk menyatakan kuasanya dan kutipan ayat 14 ini adalah nubuatan tentang Yesus Kristus.
-      Ditaruhkan Roh Tuhan.
Supaya apa yang dilakukannya (Menjadi Penguasa dan menguasai bangsa-bangsa, Raja-Raja) adalah menurut kehendak-Nya, sekalipun Raja Koresy sendiri tidak menyadari bhwa dirinya dipakai Tuhan untuk melakukan kehenda-Nya untuk menyadarkan Israel, dan dalam Kitab Matius menjadi kutipan yang menandakan Yesus yang dipenuhi Roh Kudus untuk melakukan Pekerjaan/Kehendak Bapa.
-      Memaklumkan Hukum kepada Bangsa-bangsa.

Ayat 19-20 (Yesaya 42-3)
1)    Yesus tidak mau konfrontasi / bertengkar dengan orang-orang Farisi (lihat ayat 14-15).
Kata “Berteriak” ialah kata yang dipakai untuk gonggongan anjing, bunyi burung gagak, ocehan orang mabuk, suara gaduh orang banyak yang tidak puas dengan sesuatu.
Artinya Yesus tidak akan bertengkar dengan manusia, yang sering kita ketahui tentang pertengkaran dimana saling memaki dengan keras, kebencian diantara Teolog-teolog karena berbeda pandangan, sedih sekali dan Yesus mengajarkan, terjadinya perselisihan diantara kita sudah merupakan kekalahan.
2)   Yesus hidup sesuai kehendak Tuhan (ayat 15 - jadi berkat bagi orang lain, dan sebagainya). Ini cocok dengan ayat 18.
      - Buluh yang Patah terkulai tidak akan diputuskannya.
Buluh adalah sejenis tumbuhan seperti alang-alang yang tumbuh liar yang sangat umum di sepanjang tepi sungai di Israel. Seseorang dapat menemukan ribuan bahkan puluhan ribu alang-alang. Buluh yang patah sangat lumrah untuk dibuang karena selain tidak berharga sama sekali, sekaligus menjadi tidak berguna sama sekali.
Inilah keadaan kita! Manusia sekarang menempatkan kepentingannya berdasarkan jabatan di perusahaan, besarnya jumlah tabungan di bank, Prestasi-prestasi, gelar- gelar yang panjang setelah nama belakang, pangkat dalam pemerintahan, dan sebagainya.
Namun di mata Tuhan semua manusia hanyalah buluh yang patah terkulai yang tidak berharga dan tidak berguna. Interpretasi ini mengembalikan manusia yang berpikir dirinya hebat untuk kembali sadar betapa remehnya dia.
Tapi ketika kita sudah patah sekalipun/tidak berharga/ layak dibuang tapi bagi Tuhan kita begitu Berharga. Sehingga bukanya kita di patahkan dihancurkan atau dibuang tapi kita malah dipulihkan menjadi kembali berharga seperti ketika kita di ciptakanNya serupa dan segambar dengan-Nya.

      - Sumbu yang pudar nyalanya tidak akan di padamkan.
Tuhan masih melihat pengharapan dan iman yang kita miliki, sekecil apapun itu. Dan Dia tidak pernah menyerah dengan Anda dan saya, karena Tuhan tahu bahwa suatu saat api hidup yang redup itu bisa berkobar lagi bahkan membakar hidupnya dan sesama. Jadi, jangan pernah kita menyerah karena Dia tidak pernah menyerah dengan kita.

3)   Yesus mengajar Firman Tuhan kepada bangsa-bangsa lain / diikuti bangsa-bangsa lain (Markus 3:7-8). Ini cocok dengan ayat 18,21.

ΠΡΟΣ ΘΕΣΣΑΛΟΝΙΚΕΙΣ Β΄ 1; 2 Thessalonians 1 Greetings from Paul, Silas and Timothy (2 Tesalonika)





Pikirlah untuk apa kita belajar?


Belajar tanpa berpikir tak ada gunanya. Berpikir tanpa belajar sangat berbahaya. »Soekarno«

Pengkotbah 12:12 Lagipula, anakku, waspadalah! Membuat banyak buku tak akan ada akhirnya, dan banyak belajar melelahkan badan.

Belajar itu baik, tetapi kebanyakan belajar tanpa praktek akan membuat kita jadi orang aneh, tanpa disadari prilaku kita jadi exentrik.

Segala apapun bila hanya ditelan masuk tanpa dikeluarkan akhirnya akan merusak sipenerima, satu saat pasti jenuh dan bisa meledak.

Sebab itu pikirlah untuk apa kita belajar?
Tentunya ilmu yang kita dapatkan untuk dilakukan agar membawa manfaat bagi kita dan bagi orang lain.


Belajarlah dari Alkitab, dari alam, dari lingkungan, dari peristiwa yang menimpa hidup kita, lalu doakan dengan sungguh sungguh agar dalam penerapannya kita diberi hikmat untuk mengerti sesuai rencanaNya yang indah.