karyadim642.blogspot.com |
Sementara itu, suaminya yang
menekannya untuk melakukan aborsi mendengarkan salah satu dari lagu pop Amy
Grant di sebuah pemancar radio sekuler. Ia berpikir istrinya pasti menyukai
musik yang dinyanyikan Amy,
dan mendorongnya untuk membeli salah satu album Amy Grant.
Sementara ia mendengarkan lagu tersebut, ia
merasa didekatkan kepada Tuhan. Ia
memiliki sedikit pengalaman religius, dan ia tidak begitu yakin dan tahu
bagaimana cara mengomunikasikan pikiran serta perasaannya kepada Allah. Setelah
mendengar lagu "Father's Eyes", ia menyimpulkan: jika Allah itu
seperti seorang ayah, ia akan berdoa kepadanya seperti ia berbicara kepada ayah
kandungnya. Dengan caranya yang sederhana, wanita itu akhirnya menjadi orang
Kristen.
Beberapa waktu kemudian, wanita
tersebut kembali lagi ke Pusat Penanggulangan Masalah Kehamilan, berdoa
bersama para stafnya dan menceritakan
bagaimana album Amy Grant telah mengubah hidupnya. Dan, ia mengatakan kepada mereka bahwa ia akan
melahirkan bayinya.
Sejak
tahun 1985, ketika ia merilis album "Unguarded"-nya, Amy Grant dihujani banyak kritikan -- kadang-kadang
penuh emosi, karena ia dicap telah "keluar batas" karena menjual
rekamannya di toko-toko sekuler dan merekam lagu-lagu yang cocok untuk siaran
radio sekuler. Kehadiran Amy di kancah musik utama dan dunia telah membuatnya menjadi
sorotan.
Konon, Amy berambisi untuk menjadi
penyanyi yang setenar Whitney Houston
dan Mariah Carey yang juga memiliki latar belakang karier musik gospel atau
rohani.
Amy boleh
jadi adalah penyanyi Kristen yang paling terkenal saat ini. Ia termasuk
sekelompok penyanyi yang telah mengalami kelahiran baru dan berkiprah di
belantara musik. Beberapa tahun belakangan ini, kehadiran mereka dengan
lagu-lagu gospel selatan "new wave" dan "heavy metal" yang
baik, menjadi aroma yang menyegarkan bagi dunia yang lapar akan musik dengan
lirik yang baik. Tidak seperti rekan-rekan mereka, lagu-lagu mereka tidak,
diisi dengan pesan berbau seksual atau obat bius.
MENITI KARIER SEJAK REMAJA
Sejak usia 15 tahun, ia sudah mengikat
kontrak rekaman dan merekam albumnya
yang pertama pada usia 17 tahun. Album "Age to Age" merupakan album
lagu Kristen yang dinyanyikan oleh penyanyi solo yang memperoleh penghargaan
piringan hitam platina. Ia secara teratur mengadakan perjalanan
"show" dan manggung di gedung-gedung konser terkenal di AS.
Lagu-lagunya hampir mencapai puncak dalam Christian and Billboard's Hot 100.
Tayangan videonya juga pernah muncul dalam MTV. Ia pernah berduet dengan Peter
Cetera, mantan penyanyi terkemuka di Chicago. Ia mengirimkan pesan-pesan
kristiani melalui lagu-lagunya yang diputar di siaran radio sekuler.
Tanggapan
yang diberikan oleh orang-orang Kristen menimbulkan banyak kesedihan dalam dirinya, dan kebanyakan
berpendapat bahwa orang Kristen hanya menyanyikan "lagu-lagu rohani"
di ruang lingkup kristiani. Amy tidak sependapat; ia melakukan apa yang
menurutnya dikehendaki Allah, yaitu membawakan musik-musik gospel dengan irama kontemporer
kepada orang-orang yang tidak pernah masuk gereja.
Mereka membeli albumnya dan
merasakan perbedaannya dari kebanyakan musik -- suatu perbedaan yang berbicara
tentang kasih, persahabatan, dan suatu kehidupan yang dikehendaki Allah. Dan
bila ada pendengar yang ingin mengetahui sumber inspirasinya, ia dapat membaca
kutipan ayat Alkitab yang tertulis pada kover.
Amy
tidak mencoba untuk membela dengan keterlibatannya di dalam arus musik utama dewasa ini. Dan ia telah menambah
kapasitas kehadirannya dengan merilis album baru berjudul "Heart in
Motion", yang akan dipasarkan di toko-toko Kristen dan sekuler.
Ini merupakan rekamannya yang
kedua belas dan dalam banyak hal cukup berbobot.
Pertama, ia menyebutnya sebagai album terbaik yang pernah dibuatnya. Itu merupakan suatu pernyataan
yang berani bila Anda sudah merekam tiga album emas dan empat album platina dan
repertoar Anda
termasuk proyek-proyek seperti "Age to Age", "Straight
Ahead", dan "Lead Me on".
Kedua, ini mungkin merupakan rilisnya
yang lebih bersifat pribadi. Amy berfungsi sebagai co-produser eksekutif dan terlibat dalam penulisan hampir seluruh lagunya. "Heart in
Motion" benar-benar merupakan musik sekuler. Tetapi itu tidak berarti
bahwa ia tidak menawarkan sesuatu kepada para pendengar Kristen atau Amy telah
meninggalkan imannya. Album ini merefleksikan dengan jelas siapa dan di mana
Amy berada, baik sebagai orang Kristen maupun sebagai seorang artis.
"Ada saat-saat di mana
penting bagi saya untuk tidak keluar dari batas," kata Amy menjelaskan.
"10 tahun yang lalu, saya ingin menulis lagu untuk anak-anak Kristen; saya
ingin memberikan dampak yang positif terhadap mereka. Tetapi kini adalah
penting untuk masuk ke dalam aliran musik yang sedang dominan. Saya tidak akan
kembali ke masa tahun 1981 karena itu bukan masalah saya."
Ia
tidak bermaksud menjadi seorang penyanyi sekuler. Baginya, seorang penyanyi
Kristen yang lagu-lagunya disiarkan radio tidaklah sama posisinya dengan orang
atau penyanyi bukan Kristen. Jadi, bila seorang artis Kristen dalam ruang
lingkup sekuler menyampaikan pesan-pesan tentang kehidupan saleh, maka
lagu-lagu mereka akan bersinar seperti cahaya di dalam kegelapan.
Ada yang mempertanyakan bagaimana
lagu-lagu Amy dapat memancarkan sinar
jika dalam liriknya hampir tidak menyebut-nyebut nama Tuhan. Bukankah album "Heart in Motion"
lebih banyak mengandung kata "baby" daripada "Allah"?
Amy
memberikan respons dengan menyatakan bahwa ia tidak percaya bahwa
kuantitas informasi tentang Allah itu penting. Justru
kualitas dari informasi yang jauh lebih penting -- dampak dari sebuah kata yang
diucapkan pada waktu yang tepat. Jika penyanyi Kristen membuat setiap lagunya yang
berdurasi 3,5 menit penuh dengan khotbah-khotbah yang menggurui, orang tidak
akan mau mendengarkannya lagi.
Amy menambahkan, "Mereka yang
meniti kariernya di sekitar pelayanan biasanya jatuh ke dalam perangkap pemikiran
seperti, 'Karena Allah mampu memakai lagu ini, kita harus meletakkannya dalam
format musikal atau memanipulasi liriknya.' Allah jauh lebih besar daripada itu.
Jika kita berdoa dan menyerahkan sebuah rekaman kepada-Nya, pintalah kepada-Nya
untuk melakukan mukjizat, dan Ia melakukannya.
Dalam album saya yang
terbaru, saya mencoba menulis dan mendendangkan tentang realitas kehidupan, dan
biarlah Allah melakukan mukjizat pada waktu-Nya."
Menurutnya, ada saat-saat di mana
musik dapat meringankan beban kehidupan.
Musik seharusnya menjadi sarana di mana seseorang dapat melakukan retret pribadi -- seperti Saul
memperolehnya dengan mendengarkan
musik yang dibawakan Daud.
Amy juga menyatakan bahwa
album "Heart in Motion" merupakan suatu tindak ketaatan, bukan suatu tindak keluar
batas dengan sengaja. Rekaman ini bukanlah hasil dari keputusan yang sembrono.
"Saya benar-benar merasakan bahwa saya harus melakukannya saat ini juga, dan
bila Allah meminta kita melakukan sesuatu, Anda harus segera melaksanakannya,"
katanya.
KARYA SENI
Amy berambisi untuk menjadi artis
dalam setengah dari kehidupannya, dan ia sangat
berharap bahwa cita-citanya tercapai. Ia menginginkan album "Heart in
Motion" menjadi suatu jembatan bagi anak-anak menolongnya menyadari bahwa
mereka dapat mempunyai suatu pengalaman dengan Yesus Kristus. Kebanyakan anak
mendengarkan banyak jenis musik yang dinyanyikan oleh artis yang mengikuti
berbagai jenis gaya hidup. Apa yang tidak dan belum mereka miliki ialah suatu
musik yang bisa menjembataninya.
Amy
kelihatannya cukup peka, walaupun tidak merasa diintimidasi -- bagaimana orang
bereaksi terhadap albumnya. "Saya ingin masyarakat Kristen bangga terhadap saya," katanya.
"Tetapi artis juga harus menyatu dengan karya seninya. Leonardo da Vinci
tidak memandangi sebuah lukisan dan memandang dari balik punggungnya sambil
berharap masyarakat akan mengakui hasil karyanya."
HAL-HAL LAIN DARI HIDUPNYA
Industri
eceran Kristen mungkin memandang Amy sebagai seorang artis, tetapi sebenarnya
peran tersebut hanya merupakan sebagian dari kehidupannya yang sibuk dan penuh. Ia adalah
seorang ibu rumah tangga dengan dua anak. Amy selalu berdoa untuk menjadi
seorang ibu dan istri yang baik, mengasihi anak-anaknya dan mendorong mereka menjadi
diri mereka sendiri -- dan supaya Allah menolongnya melihat dirinya sebagaimana
adanya dan melihat Dia sebagaimana adanya.
Setiap minggu, ia memimpin acara
penyembahan dan ibadah di gerejanya dan banyak pelayanan yang berkaitan dengan
profesinya.
Ia juga pernah
menjadi juru bicara untuk Operation Desert Song, yang menyediakan musik dan mendorong pasukan AS
di Timur Tengah.
Ia membuka
rumahnya untuk suatu aktivitas yang disebut
"The Loft" (serambi), yang telah memberikan dampak positif pada
ratusan remaja di daerah sekitar Nashville.
Selama beberapa minggu, Amy dan
sebelas pemimpin dewasa menyajikan acara-acara seperti kesaksian, doa, dan
tentu saja musik. Tak diperlukan tiket masuk dan iklannya dilakukan dari mulut
ke mulut. Jumlah pesertanya dibatasi hanya 450 saja.
Kegiatan
ini merupakan kesempatan di mana seseorang dapat membawa temannya yang bukan Kristen dan
memperlihatkan kepada mereka bahwa orang
Kristen memiliki kegiatan yang bermanfaat.
Seorang remaja bukan Kristen yang
ikut serta memperoleh pengalaman yang
mengubah hidupnya. Amy bercerita, "Pada waktu kegiatan The Loft ini baru
dimulai, seorang gadis menulis pada kartu doanya, 'Saya terhilang.' Ia pernah
tidur dengan pacarnya dan memunyai masalah dengan alkohol. Pada minggu ketujuh,
seorang pekerja memimpin ibadah, dan pada akhir kebaktian, ia mengundang siapa
pun yang mau menerima Yesus ke dalam hatinya. Gadis ini berdiri. Kini, ia sudah
mulai ikut PA. Saya ingin
hidup saya dipenuhi adegan-adegan seperti ini. Dan lebih dari
itu, keinginan saya untuk menjadikan rekaman saya sebagai barometer akan apa
yang sedang saya lakukan terhadap Tuhan
menjadi semakin berkurang."
Perjalanan
Amy Grant selama 15 tahun di belantara musik Kristen telah membawanya cukup
jauh. Ia memulai kariernya dengan menjadi penyapu lantai dan bertugas
melepaskan magnet pada "head tape" di sebuah studio rekaman di
Nashville. Dewasa ini, sementara ia diakui sebagai penyanyi paling top di
kalangan umat Kristen di AS, ia memandang hasil karyanya dengan pandangan penuh
kasih dan hikmat.
"Peran saya dalam musik
kontemporer Kristen dalam dasawarsa terakhir sangat terbatas dan aman," katanya.
"Dengan kasih karunia Allah, apa yang sudah saya lakukan telah memberikan
dampak yang berarti bagi banyak orang. Saya masih berharap bahwa Allah akan
memakai saya untuk memberikan dampak positif kepada anak-anak. Tetapi saya melakukannya
melalui cara yang sama sekali baru."
Ia
menambahkan, "Seorang Kristen, di mana pun ia berada, harus menjadi yang
terbaik. Sebagai penyanyi Kristen, itu berarti bahwa saya harus memanfaatkan
bakat yang diberikan Allah di dalam diri saya. Permintaan saya yang utama
kepada orang banyak ialah jangan terikat saja pada pola agama. Sebaliknya,
biarlah kita berkata, 'Bagaimana Kristus yang diam dalam diri saya mengubahkan
kehidupan saya? Bagaimana saya menunjukkannya di hadapan orang banyak?'"
Jika Anda seorang
Amy Grant, Anda memperlihatkannya dengan menjadi ibu dan istri yang baik, memimpin
kegiatan-kegiatan di gereja, memberi perhatian kepada para remaja, bersaksi kepada
orang-orang asing di pesawat udara,
dan juga membuat rekaman lagu dan terjun ke dunia tempat kita hidup karena di
situlah tempat kebanyakan ikan berenang.