2
which He promised before through His prophets in
the Holy Scriptures,
3
concerning His Son Jesus Christ our Lord,
who was born of the seed of David according to the flesh,
4
and
declared to be the Son of God with power according to the Spirit of
holiness, by the resurrection from the dead.
5
Through Him we have received grace
and apostleship for obedience to the faith among all nations for His name,
6
among whom you also are the called of Jesus Christ;
7 To all who are in
Rome, beloved of God, called to be saints:
Grace to you and
peace from God our Father and the Lord Jesus Christ.
1.
Παῦλος δοῦλος Ἰησοῦ Χριστοῦ, κλητὸς ἀπόστολος ἀφωρισμένος
εἰς εὐαγγέλιον θεοῦ,
2. ὁ προεπηγγείλατο διὰ τῶν προφητῶν αὐτοῦ ἐν γραφαῖς ἁγίαις
3. περὶ τοῦ υἱοῦ αὐτοῦ τοῦ γενομένου ἐκ σπέρματος Δαυὶδ κατὰ
σάρκα,
4. τοῦ ὁρισθέντος υἱοῦ θεοῦ ἐν δυνάμει κατὰ πνεῦμα ἁγιωσύνης ἐξ
ἀναστάσεως νεκρῶν Ἰησοῦ Χριστοῦ τοῦ κυρίου ἡμῶν,
5. δι’ οὗ ἐλάβομεν χάριν καὶ ἀποστολὴν εἰς ὑπακοὴν πίστεως ἐν
πᾶσιν τοῖς ἔθνεσιν ὑπὲρ τοῦ ὀνόματος αὐτοῦ,
6. ἐν οἷς ἐστε καὶ ὑμεῖς κλητοὶ Ἰησοῦ Χριστοῦ,
7. πᾶσιν τοῖς οὖσιν ἐν ῾Ρώμῃ ἀγαπητοῖς θεοῦ, κλητοῖς ἁγίοις,
χάρις ὑμῖν καὶ εἰρήνη ἀπὸ θεοῦ πατρὸς ἡμῶν καὶ κυρίου Ἰησοῦ Χριστοῦ.
“PAULUS”
Kebanyakan orang Yahudi
di zaman Paulus memiliki dua nama depan, satu nama Yahudi, dan satu nama Romawi
(lihat Kisah Rasul 13:9) Nama Yahudi Paulus adalah Saulus. Ia, sebagaimana Raja
Israel kuno, berasal dari suku Benyamin (lihat. Roma 11:1; Filipi3:4). Nama
Romawinya dalam format bahasa Yunani, Paulus (Paulos), berarti “kecil”. Ini
menunjukkan baik
1. Postur fisik tubuhnya
yang dalam suatu buku non kanonik dari abad kedua, Kisah Paulus, di dalam pasal tentang
Tesalonika, disindir dan disebut sebagai “Paulus dan Thekla”.
2. Perasaan pribadinya
sebagai yang terkecil dari golongan orang kudus karena ia pada mulanya
menganiaya Gereja (bandingkan 1 Korintus 15:9; Efesus 3:8; 1 Timotius 1:15)
3. Nama pemberian orang
tuanya.
Kalau kita lihat disini tulisannya jelas bahwa
Paulus dalam suratnya ini memberitahukan bahwa dia belum pernah kenal dengan Jemaat
yang ada di roma karena itu ia menulis dengan kata-kata yang sangat teliti.
Dalam ayat
ini awalnnya dia menjelaskan tentang dirinya sendiri :
I. Menyebut dirinya sebagai Hamba (doulos) dari
Yesus Kristus.
Ada
dua pemikiran tentang hamba ini :
§ Paulus
menyebut Yesus adalah TUHAN (kurios =Tuan, pemilik mutlak) lawan kata dari
TUHAN (kurios) adalah Hamba (DUOLOS), Paulus menganggap dirinya Hamba Yesus
Kristus.
§ Hamba
menggambarkan ketulusan tanggung jawab dari kasih.
Hamba mempunyai arti yang lain, didalam Perjanjian Lama
kata Hamba dipaki untuk orang besar yang dipilih Allah contoh :
·
Musa,
adalah Hamba Tuhan (Bilangan 12:7, Yosua 1:1; 24:29).
·
Gelar
kebanggaan dari nabi-nabi, justru karena mereka adalah Hamba Allah. Amsal 3:7;
Yeremia 7:25.
Jadi hamba
Yesus Kristus itu adalah tanggung jawab
dari kasih dan kehormatan pekerjaanNya yang mulia.
II. Menggambarkan dirinya orang yang dipanggil menjadi
Rasul.
Kata ini adalah kata
umum bahasa Yunani untuk kata “mengutus” (yaitu apostellō) Istilah ini memiliki beberapa kegunaan
teologis.
Istilah “rasul” di
lingkaran Yahudi-palestina abad pertama berarti “orang yang diutus sebagai seorang
wakil resmi” (2 Taw 17:7-9). Dalam Perjanjian Baru istilah ini digunakan dalam
dua hal:
1. Sebutan bagi 12 murid dan
Paulus; dan
2. Karunia rohani yang berlanjut
di gereja (bandingkan 1 Kor 12:28-29; Efesus 4:11).
Didalam Perjanjian Lama orang yang dipanggil adalah orang yang
mendengar dan menjawab Panggilan Allah. :
Ø Abraham mendengar
panggilan Allah. Keluaran 3:10.
Ø Yeremia mendengar dan
menjawab. Yeremia 1:4-5.
Ø Yesaya mendengar dan
menjawab. Yesaya 42:1, 19; 52:13
Ini
adalah pilihan Allah, bukan pilihannya sendiri (lihat. Kisah 9:15; Galatia
1:15; Efesus 3:7.
Paulus sedang menegaskan kualifikasi dan otoritas kerohaniannya
sebagaimana ia buat dalam 1 Korintus 1:1; 2 Korintus 1:1; Galatia 1:1; Efesus 1:1; Kolose
1:1; I Timotius 1:1; Titus 1:1, kepada gereja yang belum pernah ditemuinya ini.
Demikian Paulus ketika dipanggil dan mau menjawab
panggilan Yesus maka ia tidak pernah lagi memikirkan dirinya lagi tapi kehendak Tuhan untuk
dirinyalah yang dia lakukan.
III. Menggambarkan dirinya orang yang telah dikuduskan untuk memberitakan Injil.
“dikuduskan” Ini
adalah kata bentuk ketiga pasif yang menyatakan bahwa ia telah di sendirikan
oleh Tuhan di masa lalu (Yeremia 1:5 dan Galatia 1:15) dan hal ini secara
terus-menerus menjadi kondisi kehidupannya. Ini adalah kata-kata bahasa Aram
“Farisi”. Mereka dikuduskan bagi legalisme Yahudi termasuk Paulus. Filipi 3:5
sebelum berjumpa dengan Yesus di perjalanan ke Damaskus, namun sekarang ia
dikuduskan bagi Injil.
Hal ini berhubungan dengan kata Ibrani untuk
“kudus” yang artinya “dipindahkan untuk dipakai Allah” (Keluaran 19:6; I Petrus
2:5). Istilah “orang kudus”, “penyucian”, dan “pemisahan” semua memiliki akar
kata Yunani yang sama yaitu “kudus” (hagios).
v Ia
dikuduskan untuk tugas yang akan dikerjakan. Galatia 1:15.
v Ia dipilih
dari antara manusia.
Allah mengirim setiap manusia kedalam dunia untuk melakukan hal
yang sudah ditetapkan. Kisah Para Rasul 13:2.
Demikian juga kekristenan
memisahkan kita dari dunia, bukan untuk kepentingan dan kemuliaan diri sendiri
ataupun kesombongan, tapi untuk melayani dan rendah hati serta mengasihi sesama
manusia.
Dan
pemberitaan yang di kemukakan oleh Paulus adalah :
a.
Pusat pemberitaan adalah Yesus, mengenai Inkarnasi (Tuhan yang menjadi manusia)
b.
Kebangkitan Kristus dari antara orang mati.
Bekasi, 06
Agustus 2013
Karyadim642.blogspot.com