Senin, 18 Januari 2016
Matius 13:47-50, Perumpamaan tentang Pukat (The Parable of the Dragnet)
Matius 13:47-50
Perumpamaan tentang Pukat (The Parable of the Dragnet)
47 "Again, the
kingdom of heaven is like a dragnet that was cast into the sea and gathered
some of every kind,
48 which, when it
was full, they drew to shore; and they sat down and gathered the good into
vessels, but threw the bad away.
49 So it will be at
the end of the age. The angels will come forth, separate the wicked from among
the just,
50 and cast them
into the furnace of fire. There will be wailing and gnashing of teeth."
47 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu
seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis
ikan.
48 Setelah penuh, pukat itupun diseret
orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam
pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang.
49 Demikianlah juga pada akhir zaman:
Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar,
50 lalu mencampakkan orang jahat ke dalam
dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.
Masuk ke dalam kerajaan Allah berarti kita mewujudkan pemerintahan Allah di dalam hidup
kita dengan menjadikan Allah sebagai raja atas hidup kita – karena hanya itu
jalan untuk memperoleh hidup kekal. Ini adalah hal yang diajarkan oleh Yesus.
Hanya mereka yang hidup di bawah pemerintahan Allah dengan menjadikan Allah
Raja atas mereka yang akan menikmati hidup yang Dia berikan. Jika kita tidak
hidup di bawah pemerintahan Allah, kita tidak bisa berharap untuk ikut
menikmati berkat-berkat dari pemerintahan-Nya.
Sebagai contoh, jika Anda bukan warga Indonesia, maka Anda tidak akan dapat
tinggal dan menikmati kehidupan di indonesia.
Namun ketika Anda masuk ke indonesia ataupun
negara lainnya maka Anda langsung terikat pada aturan hukum yang berlaku di
sana. Sekalipun Anda hanya seorang pengunjung, jika Anda melanggar peraturan
seperti misalnya melanggar aturan parkir, Anda tetap harus membayar denda.
Tidak peduli apakah Anda seorang warga Amerika
atau bukan. Jika Anda berada di Indonesia,
maka Anda berada di bawah peraturan hukum Indonesia.
Serupa dengan itu, ketika Anda memasuki kerajaan
Allah maka Anda berada di bawah peraturan Allah, di bawah aturan hukum Allah.
Jika Anda ingin menikmati keuntungan-keuntungan dari kerajaan Allah, maka Anda
harus menempatkan diri di bawah pengaturan atau pemerintahan-Nya. Anda akan
menikmati keuntungan dari hidup yang diisi oleh kebenaran, damai sejahtera,
suka cita, kasih, saling pengertian dan kekudusan. Semua hal itu dapat
ditemukan di dalam kerajaan Allah.
Melalui ilustrasi
ini, Tuhan mau berbicara kpd manusia
tentang hal sorgawi melalui pekerjaan kita sehari-hari.
Di Palestina ada dua cara utk menangkap ikan.
1.
Memakai Jala
Tebar (amphiblestron)
Jala yg dilemparkan/ditebar yang kalau mau menangkap ikan
dilempar dan mengembang membentuk lingkaran, yang
disekelilingnya diikat dengan butir-butir timah.
Dan ketika masuk kedalam air melebar dan menangkap ikan-ikan yang
terjerat didalamnya lalu ditarik. Hal ini memerlukan :
- Mata
yang jeli. Cekatan, dan ketrampilan
yg baik, ia juga harus sabar,
berjaga-jaga, waspada saat menentukan utk menebar jalanya.
2.
Memakai jala Tarik. (Sagene)- Pukat.
Inilah yg dimaksud dalam perumpamaan ini.
Pukat adalah jala besar berbentuk segi empat dengan
tali-tali pada tiap sudutnya. Dimasukan kedalam
air lalu ditarik kapal. Dan segala jenis ikan terjerat kedalamnya.
Dan didarat benda yg ada didalamnya dipilah-pilah.
Ikan yg baik ditaruh didalam
bak air.
Ada 2 pelajaran penting dalam perumpamaan ini :
A. Sifat Pukat Tarik tidak dapat memilah-milah.
Ia
menjaring segala macam benda di dalam air, hasilnya tentu merupakan
macam-macam benda.
Bila
gereja seperti ini menjala manusia (seperti pukat), berarti gereja tidak boleh
membeda-bedakan (diskriminatif), tetapi harus menerima segala sifat manusia,
baik yang jahat dan yang baik, yang berguna dan yang tidak berguna.
Ada dua pandangan tentang gereja EKSKLUSIF DAN INKLUSIF.
Pandangan EKSKLUSIF
menyatakan bahwa gereja adalah bagi orang
yang baik, sungguh-sungguh punya komitmen, orang
harus jauh berbeda dengan dunia.
Pandangan ini menarik, namun ini bukanlah
pandangan Perjanjian Baru, Siapakah yg harus menjadi hakim ?
Kita tidak
dapat
menilai siapa yang
komitmen kepada
kristus dan yang tidak.
Pandangan INKLUSIF berpendapat secara naluriah gereja harus terbuka bagi
semua orang, dan sama seperti pukat, mau tau tidak mau gereja merupakan suatu
campurran. Inilah yang tepat diajarkan oleh perumpamaan ini.
B. Perumpamaan ini mengajarkan tentang saat pemisahan
yang akan
datang.
ketika yang baik dan jahat dipisahkan dan
dikirim ketempatnya masing-masing,
tetapi pemisahan ini pasti bukanlah pekerjaan manusia, melainkan pekerjaan
Allah.
Oleh karena itu, tugas kita adalah
mengumpulkan semua orang yang mau datang dan bukannya menghakimi atau memisahkan, melainkan
penghakiman terakhir ada pada Allah.
MARILAH KITA MENJALA
BANYAK JIWA, UNTUK MASUK KERAJAANNYA.
The Parable of the Dragnet
47 Πάλιν
ὁμοία ἐστὶν ἡ
βασιλεία τῶν οὐρανῶν
σαγήνῃ βληθείσῃ εἰς τὴν θάλασσαν
καὶ ἐκ παντὸς
γένους συναγαγούσῃ·
48 ἣν ὅτε ἐπληρώθη
ἀναβιβάσαντες ἐπὶ τὸν αἰγιαλὸν καὶ
καθίσαντες συνέλεξαν τὰ καλὰ εἰς ἄγγη, τὰ δὲ σαπρὰ ἔξω ἔβαλον.
49 οὕτως ἔσται ἐν τῇ
συντελείᾳ τοῦ αἰῶνος
ἐξελεύσονται οἱ ἄγγελοι
καὶ ἀφοριοῦσιν τοὺς
πονηροὺς ἐκ μέσου
τῶν δικαίων
50 καὶ
βαλοῦσιν αὐτοὺς εἰς τὴν κάμινον
τοῦ πυρός· ἐκεῖ ἔσται ὁ
κλαυθμὸς καὶ ὁ
βρυγμὸς τῶν ὀδόντων.
47 palin omoia
estin ē basileia
tōn ouranōn sagēnē
blētheisē eis tēn
thalassan kai ek
pantos genous sunagagousē·
48 ēn ote
eplērōthē anabibasantes epi
ton aigialon kai
kathisantes sunelexan ta
kala eis angē,
ta de sapra
exō ebalon.
49 outōs
estai en tē
sunteleia tou aiōnos
exeleusontai oi angeloi
kai aphoriousin tous
ponērous ek mesou
tōn dikaiōn
50 kai balousin
autous eis tēn
kaminon tou puros·
ekei estai o
klauthmos kai o
brugmos tōn odontōn.
Langganan:
Postingan (Atom)