Rabu, 13 Agustus 2014

Keterampilan Profesional dan Interpersonal


Sudah berapa lama Anda bekerja? Jika masa kerja Anda sudah terbilang lama, maka saya meyakini bahwa Anda sangat menguasai keterampilan kerja pada profesi Anda. Itulah yang biasa kita sebut sebagai keterampilan professional. Sekarang, perhatikan kolega Anda. Bagaimana jika keterampilan professional Anda dibandingkan dengan mereka? Jika Anda dan mereka sama-sama giat, maka saya yakin; kira-kira samalah tingkatannya. Beda tipis, paling juga.

Lantas, bagaimana dengan perkembangan karir Anda? Nah, soal karir ini; mungkin tidak bisa dibilang beda tipis. Mungkin jomplang. Perhatikanlah bahwa ada orang-orang yang keterampilan teknisnya kira-kira sebanding. Tapi karirnya, melejit jauh melampaui rekan-rekan yang lainnya. Menurut pendapat Anda, mengapa bisa begitu?

Yang jelas, mereka pasti memiliki kelebihan lain selain kerampilan professional tadi ya. Faktanya memang demikian. Jika ada sekelompok karyawan, sama-sama handal dalam profesinya. Maka untuk mendapatkan kesempatan berkarir yang lebih baik, salah satu dari mereka mesti memiliki kelebihan lainnya. Jika tidak, maka namanya tidak layak masuk kedalam daftar professional yang unggul. Jadi wajar, jika dirinya ‘tidak masuk hitungan’.  Lantas, faktor apa dong yang bisa membangun keunggulan itu jika kita sudah sama-sama menguasai keterampilan teknis?

Untuk menemukan jawabannya, Anda cukup memperhatikan; bagaimana orang-orang itu berinteraksi dengan orang lain. Mereka yang karirnya lebih baik biasanya memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain juga lebih baik, dibandingkan mereka yang karirnya mandek. Orang pinter, tapi kuper. Biasanya ketinggalan di pojok ruangan. Orang standar, tapi supel; biasanya mampu meraih berbagai kesempatan. Kita bisa menemukan orang-orang seperti ini disekitar kita kan. Mereka bisa masuk ke berbagai kalangan. Berinteraksi. Berkomunikasi. Melakukan banyak hal bersama. Kita menyebut kemampuan seperti ini sebagai keterampilan Interpersonal.

Jika keterampilan professional berkaitan dengan kemampuan dalam menangani pekerjaan yang menjadi tanggungjawab kita, maka keterampilan interpersonal berkaitan dengan kemampuan kita dalam berinteraksi dengan orang lain. Orang lain itu luas cakupannya. Bisa teman kerja. Bisa atasan kita. Bisa pelanggan. Bisa juga pengambil keputusan. Bisa siapa saja. Dan sejauh yang saya ketahui, keterampilan interpersonal menjadi kunci penting dalam perkembangan karir kita. Jadi, kalau Anda sudah punya keterampilan professional yang tinggi, namun karirnya masih belum berkembang juga; perlu dicek tuch apakah keterampilan interpersonal Anda sudah tinggi juga apa belum.

Kita sering merasa iri, kalau kesempatan itu jatuh pada orang lain karena mereka ‘lebih dekat’ dengan pengambil keputusan. Kadang kita juga suka menuduh mereka yang enggak-enggak. Padahal, sebenarnya rumusnya sederhana saja kok. Ketika keterampilan professional kita sama bagusnya dengan orang lain, maka keterampilan interpersonal tampil menjadi aspek yang lebih penting. Bukan berarti keterampilan professional itu tidak penting. Mutlak penting. Karena tanpa itu, besok kita bisa kehilangan pekerjaan. Tapi berkutat dengan keterampilan professional thok, tidak bisa membawa Anda pada pencapaian karir yang lebih tinggi.

Gampangnya begini deh. Ada 2 orang yang Anda kenal sebagai professional handal. Yang satu, Anda cuman kenal selintas aja. Yang satu lagi, bukan cuman sekedar kenal; Anda benar-benar ‘nyambung’ dengan dia. Jika Anda hendak memberikan amanah yang penting, Anda akan memilih siapa? Kan begitu saja.

“Tapi, kan kita tidak selalu bisa dekat sama pengambil keputusan dikantor?” mungkin Anda punya keberatan begitu.

Mungkin Anda benar. Tapi tahukah Anda bahwa para pengambil keputusan di kantor mempunyai sejenis ‘radar’? Radar itu bernama ‘Lingkungan Kerja Anda’. Maksudnya, meskipun mereka tidak selalu bertemu dengan Anda, namun mereka memperhatikan Anda melalui orang-orang disekitar Anda. Jika Anda pandai berinteraksi dengan orang-orang disekitar Anda, maka hal itu akan sampai juga informasinya kepada pengambil keputusan dikantor Anda. Beliau-beliau itu tahu kok, siapa yang cara berpikirnya positif, siapa yang mengeluh melulu, siapa yang suka membantu temannya. Hal-hal kecil seperti itu. Semuanya termonitor. Dan entah Anda sadari atau tidak, hal itu menjadi bahan pertimbangan mereka.

Maka, salah satu cara paling sederhana untuk melatih dan menunjukkan keterampilan interpersonal Anda adalah; belajarlah untuk bersikap dan berlaku dengan cara yang baik ketika Anda berinteraksi dengan orang-orang yang ada dikantor Anda. Bikin kolega Anda nyaman ketika berinteraksi dengan Anda. Bikin atasan Anda terkesan saat berkomunikasi dengan Anda. Bikin siapapun yang ada dikantor Anda merasakan; bahwa Anda, bisa membangun hubungan yang positif dan produktif dengan mereka. In sya Allah, keterampilan interpersonal Anda akan semakin terasah. Dan nama Anda, masuk kedalam radar para pengambil keputusan. Dan karir Anda, bisa lebih cerah dimasa depan.



DEKA - Dadang Kadarusman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar