ORANG YANG MISKIN DIHADAPAN TUHAN
Matius 5:3
-
Blessed are the poor in spirit, For
theirs is the kingdom of heaven (NKJV)
-
Blessed (happy, to be envied, and spiritually prosperous--with life-joy
and satisfaction in God's favor and salvation, regardless of their outward
conditions) are the poor in spirit (the humble, who rate themselves
insignificant), for theirs is the kingdom of heaven!(Amplified Bible)
-
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan
Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
makarioi oi ptōchoi
tō
pneumati oti autōn
blessed the poor the spirit for theirs
estin
ē basileia tōn
ouranōn
is
the kingdom
the heaven
I.
Arti dari kata ‘berbahagialah’.
Bahasa Yunani dari kata “Berbahagialah” ialah “Makarios”
tetapi arti yang lebih tepat adalah ”blessed”
(diberkatilah) seperti dalam KJV, RSV, NIV, NASB. Memang ada yang
menterjemahkan ‘happy’ (berbahagialah) seperti Good News
Bible, tetapi ini merupakan terjemahan yang kurang tepat. Jadi artinya “Makarios” yaitu kemampuan rohani untuk mengalami sukacita
dan damai, bahkan di waktu kesukaran atau kesengsaraan.
a) Juga kata “berbahagialah”, “diberkatilah” ini tidak menunjuk pada kebahagiaan /keadaan diberkati menurut ukuran
dunia/jasmani, seperti kaya, sukses, sehat dan sebagainya. Mengapa? Karena
kalau demikian bagaimana bisa dikatakan ‘Berbahagialah/diberkatilah orang yang
dianiaya, dicela, difitnah’ seperti dalam Matius 5:10-11.
b) Kata ‘berbahagialah’, ‘diberkatilah’ di sini menunjuk pada kebahagiaan, keadaan diberkati dalam pandangan Tuhan. Jadi, dalam
pandangan Tuhan orang-orang seperti dalam Matius 5:3-12 adalah orang yang
berbahagia/ diberkati. Bisa saja pandangan Tuhan ini bertentangan dengan
pandangan manusia. Jadi bisa saja kita miskin, gagal, menderita, dianiaya,
lemah dsb, tetapi dalam pandangan Tuhan kita berbahagia/diberkati. Sebaliknya
bisa saja kita kaya, berkedudukan tinggi, sukses, dsb, tetapi dalam pandangan
Tuhan kita celaka/terkutuk.
Didalam Lukas 6:24-26 - “Tetapi
celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah
memperoleh penghiburanmu. Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena
kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan
berdukacita dan menangis. Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena
secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.’”.
Kalau kita melihat cerita tentang Lazarus dan orang kaya
(Luk 16:19-31), yang mana dari mereka yang berbahagia/diberkati menurut
pandangan manusia? Pasti orang kayanya. Tetapi yang mana yang berbahagia/diberkati dalam pandangan Tuhan? Jelas Lazarusnya!
Tetapi ini tidak berarti bahwa semua orang yang miskin, gagal, menderita
pasti berbahagia/diberkati dalam pandangan Tuhan! Adalah mungkin untuk menjadi
miskin, gagal, menderita, dsb, dan sekaligus celaka/ terkutuk dalam pandangan
Tuhan. Contoh: orang yang miskin, menderita dsb, tetapi tetap tidak percaya/ikut
Tuhan.
Juga tidak berarti bahwa orang yang kaya, sukses, berkedudukan tinggi pasti
celaka/terkutuk dalam pandangan Tuhan. Bisa saja seseorang kaya, sukses,
berkedudukan tinggi, dan sekaligus berbahagia/diberkati dalam pandangan Tuhan.
Contoh: Abraham, Daud, dan sebagainya.
II.
MAKNA “MISKIN DIHADAPAN ALLAH”
Ø Bahasa Yunani dari kata “MISKIN”:
1. Penes/autodiakonos artinya orang yang
miskin sehingga harus bekerja setiap hari untuk kebutuhan hidup
2. Ptochos artinya kemiskinan yang mutlak
(tidak punya apa-apa) dan yang mengharukan.
Ø Bahasa Ibrani dari kata “MISKIN”:
Ani/Ebion artinya mengalami 4 tahap
perkembangan :
1.
Miskin.
2. Karena miskin maka tidak mempunyai pengaruh atau
kuasa, atau penolong atau martabat.
3. Karena tidak mempunyai pengaruh maka menjadi nista,
merana, papa dan ditindas oleh orang lain.
4. Akhirnya orang yang tidak mempunyai sumber harta
apa-apa didunia ini meletakan nasib dan kepercayaannya kepada Allah sepenuhnya.
Makna
seperti itulah yang dipakai pemazmur tentang orang yang miskin: Mazmur 34:7; Mazmur 9:19;
Mazmur 35:10;
Mazmur 68:11;
Mazmur 72:4;
Mazmur 107:41;Mazmur 132:15
Jadi pengertian diatas tentang Makna
Miskin dihadapan Allah adalah Orang yang mengandalkan Tuhan yaitu :.
1.
Secara mutlak terpisah
dari harta benda.
harta
benda tidak membawa kebahagiaan dan ketentraman hidup dalam dirinya.
2. Secara mutlak terpaut kepada Allah.
hanya
Allah saja yang dapat menolongnya memberikan pengharapan dan kekuatan.
3. Seperti Pengemis yang hanya bisa meminta-minta.
Karena
semua yang kita punyai adalah dari Dia.
4. Seperti Anak yang di sapih dari ibunya.
Ia hanya bisa menunggu dan berharap di samping
ibunya. Ia tahu bahwa pada waktu yang tepat, sang ibu akan menyediakan apa yang
ia perlukan.
5. Mengakui kebutuhan yang mendalam akan belas
Kasihan Tuhan.
Sulit bagi seseorang untuk merendahkan
hati ketika ia merasa sempurna, semakin sukses.
III. Konsep
tentang “miskin” dan “diberkati”
a. Pengertian yang salah:
-
yang diberkati adalah
mereka yang mempunyai ratusan miliar rupiah di dalam deposito jangka panjang.
-
yang diberkati adalah
mereka yang bisnisnya sedang meraih sukses.
- yang
diberkati adalah mereka yang mendapat promosi jabatan.
- yang miskin
ialah mereka yang tidak punya sesuatupun untuk dibanggakan.
b. Pengertian yang benar :
- Miskin di sini sama sekali bukanlah berarti
tidak memiliki apa-apa, baik kekayaan atau kepemilikan material.
- Diberkati adalah sebuah kondisi yang berakar
dari alam surgawi, dimana orang percaya mengalami penghiburan dari Tuhan,
menerima kemurahan hati Tuhan, dan lain-lain. Bukanlah semata-mata kesejahteraan
materi dan kebahagiaan emosional, yang menjadi fokus manusia modern.
- Orang
Kristen harus dapat memahami bahwa tanpa Tuhan, kita secara spiritual menjadi
lemah/miskin. Sebab itu kita sangat membutuhkanNya.
- Hati yang
miskin adalah ketika sadar bahwa kita telanjang dihadapan Tuhan.
IV. GAYA
HIDUP SESEORANG YANG MISKIN DIHADAPAN TUHAN
a.
Mengucap syukur. I
Tesalonika 5:16; I Timotius 6:6
b.
Hidup Buat Tuhan. Filipi
310; Kolose 3:1-4
c. Kerendahan Hati. II Korintus 8:9; Yakobus
4:13-16.
Bekasi, 23 Mei 2013
Karyadi M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar