Kamis, 23 Mei 2013

Obyek Teologia 3


Materi Penelitian Teologia
Yang dimaksud dengan materi penelitian atau objek teologi adalah apa atau bahan apa yang dipelajari dalam teologia. Dalam kekristenan, yang menjadi pusat perhatian utama ialah apa yang diungkapkan atau dinyatakan Allah kepada manusia, yang biasa disebut dengan istilah “wahyu” atau “penyataan” (revelation). Wahyu itu sendiri tidak mudah untuk dimengerti, bahkan beberapa agama atau kepercayaan lain juga mengklaim bahwa mereka itu ada karena mereka yakin bahwa kepercayaannya itu didasarkan atas wahyu dari Allah.

A.   Wahyu dan Agama-Agama lain.
Agama Hindu, agama yang paling tua di dunia, berkembang di India, sebagian daerah Pasifik, Afrika Utara, Pulau Bali, dan sebagainya dengan jumlah umat kurang lebih 700 juta penganut dewasa ini, sebagai suatu sistem Hindu bergerak dari teisme menuju politeisme, dan akhirnya ke Panteisme.
salah satu yang diyakininya adalah bahwa Allah sebagai Brahmana yang tidak berpribadi, adalah roh alam semesta, Realita yang abstrak, dan keberadaan yang absolut.
Agama Budha, mempunyai pengikut 600 juta jiwa, Pendirinya Siddharta Gautama (563-483 s.M) mengklaim bahwa ia telah meneerima penglihatan yang esoterik dari Allah sehingga ia disebut Sang Budha, yakni sebagai “Yang telah mendapaatkan pencerahan”
Ada 2 aliran Budha yaitu :
-       Aliran Theravada (umumnya terdapatd Srilangka, Muangthai, Kamboja, dan Laos. Mengajarkan pengikutnya mengikuti DELAPAN JALAN KEBENARAN dan SEPULUH ATURAN UTAMA supaya dapat dilepaskan dari penderitaan dan memasuki Nirwana
-       Aliran Mahayana (umumnya terdapat di Nepal, Cina, mongolia, Korea, Vietnam, dan Jepang) mengajarkan bahwa Realita yang terakhir, yaitu Allah sebenarnya merupakan pikiran arau Roh dari alam semesta yang tidak berpribadi, yang hidup di luar penderitaan.
 Agama Islam, mempunyai pengikut lebih dari 800 juta pemeluk yang umumnya terdapat di Timur Tengah, Asia Tenggara dan Afrika Utara. Islam mengajarkan bahwa Wahyu yang sesungguhnya hanya dijumpai dalam Al-Qur’an, yang paling ditekankan didalam Islam adalah Ketunggalan, ke Transendenan, dan kebesaran Allah.

B.   Wahyu dan Rasio.
Wahyu dan Rasio tidaklah terlalu mudah untuk dipertemukan.
Agustinus berpendapat bahwa wahyu dan rasio tidaklah bertentangan. Menurutnya, pikiran manusia hanya dapat mengenal yang benar apabila pikiran itu mendapatkan penerangan atau iluminasi dari atas. Sedangkan menurut Aquinas, wahyu dan rasio harus dimengerti sebagai dua hal yang saling melengkapi, namun ia sendiri membuat suatu batas atau garis yang tajam antara keduanya.
 Namun Wahyu dan Rasio akan berhubungan dan berkoneksi secara dekat tanpa terpisahkan karena apa yang terdapat di dalam rasio manusia alami pun mengandung wahyu umum dalam proporsi tertentu.

C.   Wahyu Umum.
Adalah tindakan Allah menyatakan diri-Nya melalui alam semesta, sejarah, dan hati nurani manusia, wahyu umum tidak menyelamatkan manusia dan tidak membawa manusia kepada pengertian dan pengenalan yang penuh tentang Allah.
Wahyu umum tidak menyelamatkn manusia dan tidak membawa manusia kepada pengertian dan pengenalan yang penuh tentang Tuhan.

D.   Wahyu Khusus.
Adalah wahyu yang diberikan Allah melalui karya Yesus Kristus dalam sejarah, dan wahyu ini hanya terdapat didalam Alkitab.
Wahyu yang berkenaan dengan penebusan yang dilakukan Kristus tersebut disalurkan kepada manusia melalui tindakan dan perkataan Allah yang berdimensi supranatural. Wahyu khusus mempergunakan bukan saja Alam dan sejarah tetapi juga firman Tuhan.

Bekasi, 23 Mei 2013

Karyadi M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar