Rabu, 29 Mei 2013
Senin, 27 Mei 2013
ORANG YANG BERDUKA CITA - Matius 5:4
ORANG YANG BERDUKA CITA
Matius 5:4
• Blessed are those who mourn, For they shall be comforted.
• Blessed (happy, blithesome, joyous,
spiritually prosperous--with life-joy and satisfaction in God's favor and
salvation, regardless of their outward conditions) are the meek (the mild,
patient, long-suffering), for they shall inherit the earth!
•
• μακάριοι • οἱ • πενθοῦντες, • ὅτι • αὐτοὶ
makarioi oi penthountes oti autoi
blessed those mourn for they
• παρακληθήσονται.
Paraklēthēsontai
comforted
• μακάριοι • οἱ • πενθοῦντες, • ὅτι • αὐτοὶ
makarioi oi penthountes oti autoi
blessed those mourn for they
• παρακληθήσονται.
Paraklēthēsontai
comforted
Kata ‘berduka cita’
(PENTHEO) arti sebenarnya adalah ‘to mourn’ (=
berkabung). Bandingkan. Markus 16:10 dan Kejadian 37:34. Yakub
yang menangisi Yusuf yang katanya meninggal. Jadi tidak cukup
sekedar sedih, tetapi harus sangat sedih!
Contoh orang
yang berkabung karena dosa:
· Rasul Paulus
dalam Roma 7:24 - “Aku, manusia celaka!
Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?”.
· Daud
dalam Mazmur 51
1. Untuk pemimpin
biduan. Mazmur dari Daud,
2. ketika nabi Natan
datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba.
3. Kasihanilah aku, ya
Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang
besar!
4. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan
tahirkanlah aku dari dosaku!
5. Sebab aku sendiri
sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.
6. Terhadap Engkau,
terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap
jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam
penghukuman-Mu.
7. Sesungguhnya, dalam
kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
8. Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin,
dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.
9. Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku
menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!
10. Biarlah aku
mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan
bersorak-sorak kembali!
11. Sembunyikanlah
wajah-Mu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku!
12. Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah
batinku dengan roh yang teguh!
13. Janganlah membuang
aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
14. Bangkitkanlah kembali
padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan
roh yang rela!
15. Maka aku akan
mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya
orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.
16. Lepaskanlah aku dari hutang darah, ya Allah, Allah
keselamatanku, maka lidahku akan bersorak-sorai memberitakan keadilan-Mu!
17. Ya Tuhan, bukalah
bibirku, supaya mulutku memberitakan puji-pujian kepada-Mu!
18. Sebab Engkau tidak
berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran,
Engkau tidak menyukainya.
19. Korban sembelihan
kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan
Kaupandang hina, ya Allah.
20. Lakukanlah kebaikan kepada Sion menurut kerelaan hati-Mu
bangunkanlah tembok-tembok Yerusalem!
21. Maka Engkau akan
berkenan kepada korban yang benar, korban bakaran dan korban yang terbakar
seluruhnya; maka orang akan mengorbankan lembu jantan di atas mezbah-Mu.
(Pasal ini adalah yang merupakan doa pengakuan dosa Daud setelah disadarkan
dari dosa perzinahan dan pembunuhan yang ia lakukan).
· Pemungut cukai dalam Lukas 18:13.
Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh,
bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan
berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
Orang-orang yang berkabung karena dosa-dosanya ini ‘akan dihibur’, artinya
mereka akan diampuni sehingga mereka akan bersukacita kembali.
Roma 7:24-25 - “Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut
ini? Syukur kepada Allah! oleh
Yesus Kristus, Tuhan kita”.
Mazmur 51:9,10,16 - “Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir,
basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju! Biarlah aku mendengar kegirangan dan
sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali! ... Lepaskanlah
aku dari hutang darah, ya Allah, Allah keselamatanku, maka lidahku akan bersorak-sorai
memberitakan keadilanMu!”.
Lukas 18:14 - “Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang
yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa
meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan
ditinggikan.’”.
Dan kebahagian ini sangat mengherankan, ada 3 cara untuk
mengerti ucapan berbahagia ini :
1.
Berbahagialah orang yang telah dapat bertahan
menghadapi kesedihan yang paling pahit yang dialaminya. Dan ini ada dua hal
yang bisa membawa kesedihan : pertama, kesedihan dapat menunujukan kebaikan
esensial kepada sesama manusia. Kedua kesedihan dapat menunjukan penghiburan
dan belaskasihan Tuhan.
2.
Berbahagialah mereka yang benar-benar menyesal
atas kesedihan dan penderitaan didunia ini.
3.
Berbahagialah orang yang sungguh-sungguh menyesali
dosa-dosa dan ketidak berhargaan dirinya sendiri.
Demikianlah keberbahagian kita yang berdukacita dan firman
mengatakan kita akan dihiburkan.
Syalom, 28 Mei 2013
Karyadi M
Minggu, 26 Mei 2013
Jumat, 24 Mei 2013
TANDA-TANDA VOKAL - Hebrew
Setelah bahasa Ibrani tidak
dipakai lagi sebagai bahasa Pengantar, ternyata dialami kesulitan dalam membaca
tulisan yang kurang sempurna, karena sebagian vokal dilambangkan engan huruf
mati dan sebagian lagi tidak dilambangkan sama sekali.
Karena itu pada abad ke 8 M. Ahli-ahli Yahudi .menciptakan
sistem penulisan vokal dengan memakai tanda-tanda (vowel-sign) yang dibutuhkan
pada huruf-huruf dalam tulisan mereka, supaya para pembaca dapat mengucapkannya
dengan jeas tanda-tanda yang paling penting adalah sebagai berikut.
Tanda
|
Bunyi
|
Contoh tanpa
Huruf hidup
|
Contoh dengan
Huruf hidup
|
;ÄÄÄ
|
a
|
Har r;x
|
|
'ÄÄÄ
|
a
|
Yad d'y
|
Ma h'm
|
'ÄÄÄ
|
o
|
Kol l'K
|
|
ÄÄoÄÄ
|
o
|
kol loK
|
Tov bAj
|
iÄÄÄ
|
i
|
Min !Im
|
Mi yIm
|
UÄÄÄ
|
u
|
Mut tUm
|
|
W
|
u
|
Mut tWm
|
|
<ÄÄÄ
|
e
|
Erets #<d<a
|
Ze x<z
|
eÄÄÄ
|
e
|
Ben !EB
|
Bet tyB
|
Semua tanda vokal ini dituliskan di bawah huruf
yang diterangkannya, kecuali tanda titik (ii ) menyebutkan tiga
vokal, yang dapat dibedakan sesuai dengan letaknya, yaitu di atas huruf (=o),
dibawah huruf (=i), atau di dalam huruf w (=u). Perhatikan tempat
tanda vokal dengan huruf Y Yaitu d"Y.
Tanda vokal diucapkan sesudah huruf mati, misalnya "h disebut ha bukan ah. Ada satu kekecualian,
yakni (: ), yang menyebutkan
bunyi a dan dapat juga dibubuhkan pada huruf tenggorokan akhir dan diucapkan
sebelum huruf tersebut, misalnya ;xWr
diucapkan ruakh, bukan
rukha. Pengucapan yang paling asli ialah tanpa tambahan a (xWr = rukh).
Tanda salib (" ) dapat
menyebutkan bunyi a atau o, tetapi yang paling sering ialah
menyebutkan bunyi a.
Bekasi, tanggal 24 Mei 2013
Kamis, 23 Mei 2013
Obyek Teologia 3
Materi Penelitian
Teologia
Yang dimaksud
dengan materi penelitian atau objek teologi adalah apa atau bahan apa yang
dipelajari dalam teologia. Dalam kekristenan, yang menjadi pusat perhatian
utama ialah apa yang diungkapkan atau dinyatakan Allah kepada manusia, yang
biasa disebut dengan istilah “wahyu” atau “penyataan” (revelation). Wahyu itu
sendiri tidak mudah untuk dimengerti, bahkan beberapa agama atau kepercayaan lain
juga mengklaim bahwa mereka itu ada karena mereka yakin bahwa kepercayaannya
itu didasarkan atas wahyu dari Allah.
A.
Wahyu dan Agama-Agama lain.
Agama Hindu, agama yang
paling tua di dunia, berkembang di India, sebagian daerah Pasifik, Afrika
Utara, Pulau Bali, dan sebagainya dengan jumlah umat kurang lebih 700 juta
penganut dewasa ini, sebagai suatu sistem Hindu bergerak dari teisme menuju
politeisme, dan akhirnya ke Panteisme.
salah satu yang diyakininya adalah bahwa Allah sebagai
Brahmana yang tidak berpribadi, adalah roh alam semesta, Realita yang abstrak,
dan keberadaan yang absolut.
Agama Budha, mempunyai pengikut 600 juta jiwa, Pendirinya
Siddharta Gautama (563-483 s.M) mengklaim bahwa ia telah meneerima penglihatan
yang esoterik dari Allah sehingga ia disebut Sang Budha, yakni sebagai “Yang
telah mendapaatkan pencerahan”
Ada 2 aliran Budha yaitu :
-
Aliran Theravada (umumnya terdapatd Srilangka, Muangthai,
Kamboja, dan Laos. Mengajarkan pengikutnya mengikuti DELAPAN JALAN KEBENARAN
dan SEPULUH ATURAN UTAMA supaya dapat dilepaskan dari penderitaan dan memasuki
Nirwana
-
Aliran Mahayana (umumnya terdapat di Nepal, Cina,
mongolia, Korea, Vietnam, dan Jepang) mengajarkan bahwa Realita yang terakhir,
yaitu Allah sebenarnya merupakan pikiran arau Roh dari alam semesta yang tidak
berpribadi, yang hidup di luar penderitaan.
Agama Islam, mempunyai pengikut lebih dari 800 juta
pemeluk yang umumnya terdapat di Timur Tengah, Asia Tenggara dan Afrika Utara.
Islam mengajarkan bahwa Wahyu yang sesungguhnya hanya dijumpai dalam Al-Qur’an,
yang paling ditekankan didalam Islam adalah Ketunggalan, ke Transendenan, dan
kebesaran Allah.
B.
Wahyu dan Rasio.
Wahyu dan Rasio tidaklah terlalu mudah untuk
dipertemukan.
Agustinus berpendapat bahwa wahyu dan rasio tidaklah bertentangan.
Menurutnya, pikiran manusia hanya dapat mengenal yang benar apabila pikiran itu
mendapatkan penerangan atau iluminasi dari atas. Sedangkan menurut Aquinas,
wahyu dan rasio harus dimengerti sebagai dua hal yang saling melengkapi, namun
ia sendiri membuat suatu batas atau garis yang tajam antara keduanya.
Namun Wahyu dan
Rasio akan berhubungan dan berkoneksi secara dekat tanpa terpisahkan karena apa
yang terdapat di dalam rasio manusia alami pun mengandung wahyu umum dalam
proporsi tertentu.
C.
Wahyu Umum.
Adalah
tindakan Allah menyatakan diri-Nya melalui alam semesta, sejarah, dan hati
nurani manusia, wahyu umum tidak menyelamatkan manusia dan tidak membawa
manusia kepada pengertian dan pengenalan yang penuh tentang Allah.
Wahyu
umum tidak menyelamatkn manusia dan tidak membawa manusia kepada pengertian dan
pengenalan yang penuh tentang Tuhan.
D.
Wahyu Khusus.
Adalah wahyu yang diberikan Allah melalui karya Yesus
Kristus dalam sejarah, dan wahyu ini hanya terdapat didalam Alkitab.
Wahyu yang berkenaan dengan penebusan yang dilakukan
Kristus tersebut disalurkan kepada manusia melalui tindakan dan perkataan Allah
yang berdimensi supranatural. Wahyu khusus mempergunakan bukan saja Alam dan
sejarah tetapi juga firman Tuhan.
Bekasi, 23 Mei 2013
Karyadi M
Metode Berteologia 2
Metode Berteologia.
Berbicara tentang
metode teologia berarti berkaitan dengan pembicaraan tentang sesuatu yang
normatif (atau tidak) didalam teologia. Ada beberapa prinsip teologia :
-
Kalangan Injili, termasuk juga Lutheran dan sebagian
Pantekosta, umumnya menerima Alkitab sebagai satu-satunya patokan normatif yang
mempunyai wewenang tertinggi bagi iman dan kehidupan.
-
Kalangan Liberal dan Neo-Ortodoks tidak memiliki pegangan
yang sama dengan kaum Injili. Mereke umumnya menganggap bahwa simbol-simbol
atau mitos-mitos dari Alkitab adalah patokan normatif bagi teologia Kristen.
Beberapa
usulan metode berteologia dari kalangan Injili dan bukan Injili :
A.
Metode Teolgia Charles Hodge.
Bagi Hodge, dalam setiap ilmu terdapat dua faktor:
fakta-fakta dan pikiran. ada 4 hal pemikiran hodge :
Pertama, menurutnya,
pikiran manusia tidak bisa tidakakan mensistematiskan dan mempertemukan
fakta-fakta yang benar satu dengan yang
lainnya.
Kedua, dengan menghubungkan
fakta satu dengan yang lainnya, kita akan memperoleh suatu jenis pengetahuan
yang lebih tinggi tingkatannya dati pada hanya mengumpulkan fakta-fakta yang
ada.
Ketiga, fakta-fakta dari
Wahyu Allah harus ditempatkan dalam suatu kerangka susunan yang sistematis dan
yang mempunyai hubungan yang mutual, karena dengan demikian kita dapat
memaparkan kebenaran dengan objektif serta menyajikan fakta-fakt tersebut secar
meyakinkan ke dalam pikiran manusia.
Keempat, menurut Hodge
aapabila butir-butir di atas disajikan sedemikian rupa, maka itu adalah kehendak
dari sang pencipta.
B.
Metode Teologia Karl Barth.
Karl Bart (1886-1968) adalah seorang teolog yang besar
abad ini. Barth juga memiliki pandangan yang tinggi tentang Allah, di mana ia
menekankan kedaulatan-Nya dan transendensi-Nya. Ia menekankan sentralitas dari
Kristus dalam semua Kitab Suci jelas merupakan sesuatu yang berharga.
Beberapa kekurangan dari teologi Barth perlu diperhatikan. Ia menyangkali inspirasi dan ineransi dari Alkitab dan mempertahankan pandangan liberal tentang kritik tinggi. Ia juga menyangkali kemungkinan untuk menyatakan kebenaran proposisional. Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa Alkitab bukan Firman Allah sampai itu menjadi demikian bagi individu; dengan kata lain, Barth menekankan subjektifitas dalam pendekatannya pada Alkitab. Barth juga menolak wahyu umum, padahal diakui oleh Kitab Suci (Mazmur 19:1-6; Roma 1 :18-21). Barth juga merancukan antara pewahyuan dan iluminasi.
Beberapa kekurangan dari teologi Barth perlu diperhatikan. Ia menyangkali inspirasi dan ineransi dari Alkitab dan mempertahankan pandangan liberal tentang kritik tinggi. Ia juga menyangkali kemungkinan untuk menyatakan kebenaran proposisional. Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa Alkitab bukan Firman Allah sampai itu menjadi demikian bagi individu; dengan kata lain, Barth menekankan subjektifitas dalam pendekatannya pada Alkitab. Barth juga menolak wahyu umum, padahal diakui oleh Kitab Suci (Mazmur 19:1-6; Roma 1 :18-21). Barth juga merancukan antara pewahyuan dan iluminasi.
C.
Metode Teologia Thomas F Torrance.
T.F. Torrance memaparkan bahwa yang diyakininya sebagai
sains bukanlah epistemologi yang berdiri sendiri, melainkan suatu epistemologi
yang terbuka. dengan kata lain, ilmu adalah suatu keterbukan terhadap objeknya;
dan ia terbentuk karena rasio manusia beroperasi terhadap objek penelitiannya.
D.
Metode Teologia Paul Tillich.
Memiliki keyakinan bahwa teologia akan memberikan jawaban
bagi pertanyaan eksistetnsial manusia. Yang pertama menjauhkan diri dari
Supranaturalismenya fundalmentalisme serta naturalismenya Liberalisme. Kedua
menekankan pentingnya teologia yang “kerygmatis” yakni teologia yang
mengumandangkan “kebenaran berita (kerygma) yang tak dapat berubah terhadap
tuntutan-tuntutan situasi yang selalu berubah.
E.
Interpretasi Analitis sebagai Metode Berteologia.
Teologia adalah sebuah disiplin yang mengusahakan adanya
suatu pemaparan yang Koheren (menyatu, berkaitan, teratur dan logis) tentang
doktrin-doktrin iman Kristen dengan Landasan dasar adalah Alkitab.
Jadi teologia harus dibuat sedemikian rupa sehingga ia
menjadi biblikal, sistematik, kontekstual dan praktikal.
Maka teologia harus berhubungan dengan Interpretasi dan
harus dijabarkan secara berurutan :
1.
Perkiraan apa atau bagaimana ia mengamati dan menafsirkan
Alkitab.
2.
Materi dari Alkitab terkumpul dan terpadukan untuk
diteliti, dianalisis, apa yang hendak diajarkan sebenarnya.
3.
Meneliti latar belakang sejarah, konteks budaya, dan
penggunaan tata bahasa tertentu dari penulis Alkitab.
4.
Konsep Analogia Scriptura, Alkitab kan menjelaskan
Alkitab dan Alkitab secara keseluruhan mempunyai sistem yang saling melengkapi.
Bekasi, 23 Mei 2013
Karyadi M
Bekasi, 23 Mei 2013
Karyadi M
Langganan:
Postingan (Atom)