Selasa, 30 April 2013
Senin, 29 April 2013
Matius 5:17-20, Christ Fulfills the Law - HUKUM MENURUT ORANG YAHUDI
17 "Do not think that I came to destroy the
Law or the Prophets. I did not come to destroy but to fulfill.
18 For
assuredly, I say to you, till heaven and earth pass away, one jot or one tittle
will by no means pass from the law till all is fulfilled.
19 Whoever therefore breaks one of the least of
these commandments, and teaches men so, shall be called least in the kingdom of
heaven; but whoever does and teaches them, he shall be called great in the
kingdom of heaven.
20 For I
say to you, that unless your righteousness exceeds the righteousness of the
scribes and Pharisees, you will by no means enter the kingdom of heaven
17 Μὴ νομίσητε ὅτι ἠλθον καταλῦσαι τὸν νόμον ἢ τοὺς προφήτας· οὐκ ἦλθον καταλῦσαι ἀλλὰ πληρῶσαι.
18 ἀμὴν γὰρ λέγω ὑμῖν ἕως ἂν παρέλθῃ ὁ οὐρανὸς καὶ ἡ γῆ ἰῶτα ἓν ἢ μία κεραία
οὐ μὴ παρέλθῃ ἀπὸ τοῦ νόμου ἕως ἂν πάντα γένηται.
19 ὃς ἐὰν οὖν λύσῃ μίαν τῶν ἐντολῶν τούτων τῶν ἐλαχίστων καὶ διδάξῃ οὕτως τοὺς ἀνθρώπους ἐλάχιστος κληθήσεται ἐν τῇ βασιλείᾳ τῶν οὐρανῶν· ὃς δ’ ἂν ποιήσῃ καὶ διδάξη οὗτος μέγας
κληθήσεται ἐν τῇ βασιλείᾳ τῶν οὐρανῶν·
20 λέγω γὰρ ὑμῖν ὅτι ἐὰν μὴ περισσεύσῃ ὑμῶν ἡ δικαιοσύνη πλεῖον τῶν γραμματέων καὶ Φαρισαίων
οὐ μὴ εἰσέλθητε εἰς τὴν βασιλείαν τῶν οὐρανῶν.
Kalau kita baca perikop dan ayat-ayat diatas, sepertinya ada
kontradiksi antara pernyataan Tuhan Yesus dan kritik kepadaNya tentang Hukum
Taurat, Satu sisi sepertinya Tuhan Yesus mencela dan melanggar tapi satu sisi
lagi Tuhan Yesus menghormati Hukum Taurat sedeniian tinggi dan sucinya.
Tapi kalau kita mau menyelidiki sedikit tentang Hukum Taurat
yang dikembangkan dan dijalankan oleh Ahli-ahli Taurat dan orang Farisi maka
kita akan berkesimpulan berbeda dari sikap dan statement tuhan yesus diatas.
Kita lihat penjelasan tentang makna dan pentingnya hukum bagi orang Yahudi.
Ada 4 cara orang Yahudi menggunakan dan memahami hukum yaitu :
1. 10 hukum.
2. 5 kitab
(Pentateukh).
3. Kitab Hukum &
Para Nabi.
4. Dalam hati Hukum
Lisan/tertulis.
No.4 inilah yang sering dikritik Tuhan Yesus dan Paulus. (ahli
Taurat).
Yang jadi pertanyaan untuk no.4 adalah Apakah Hukum
tertulis itu :
Di dalam Perjanjian Lama yang tertulis adalah pokok dasar yang
luas, yang masih harus ditafsirkan setiap orang dengan bimbingan Tuhan.
Menurut orang Yahudi dihari kemudian ternyata Hukum yang ada hanya merupakan pokok-pokok yang besar
yang mesti digali kembali karena kalau secara :
1. Eksplisit = secara nyata. Tidak terdapat
hukum-hukum real/nyata dalam kehidupan pasti ada dalamnya yang tidak secara
langsung tertulis dan itu perlu digali dengan tuntunan Tuhan. Dan secara
2. Implisit = Menggali dan mengeluarkan
peraturan. Inilah Hukum dikembangkan disesuaikan dengan berjalannya waktu dan
tatanan kehidupan.
Maka Ahli-ahli Tauratlah yang dipercaya untuk menggali dan
mengembangkan hukum-hukum, menjabarkan peraturan-peraturan serta
ketentuan-ketentuannya.
Dan mereka selama hidupnya menggali dan meneliti prinsip dasar
Hukum Taurat tersebut dan menghasilkan :
a.
Peraturan-peraturan.
b.
Ketetapan-ketetapan.
c. Ketentuan.
Dan ahli-ahli Taurat itu menemukan ribuan jumlahnya Peraturan,
ketetapan dan ketentuan yang ada.
Inilah salah satu contohnya : HARI SABAT = Tidak boleh
Bekerja.
Contoh 1. Apakah
PEKERJAAN itu = mereka menguraikan hampir segala sesuatu tentang Pekerjaan yang
tidak boleh dilakukan pada hari sabat.
Membawa BEBAN pada hari Sabat.
Yang disebut Beban adalah : satu buah ara kering, segelas
anggur, susu seteguk, Madu yang cukup untuk mengobati luka.
Semua ketentuan ini bagi ahli Taurat adalah “pokok” jadi bagi
mereka Hukum tertulis adalah hukum Agama yang benar dan melayani akan benar.
Contoh 2. MENULIS : dianggap adalah sebuah pekerjaan dan :
DIANGGAP SALAH apabila :
1. Menulis dua huruf
dengan tinta dan bahasa berbeda.
2. Menulis pada
tembok, halaman-halaman buku yang sudah ada tulisan.
DIANGGAP BENAR apabila :
1. Dengan cairan berwarna gelap, cairan
buah-buahan, diatas tanah, dipasir (tulisan tidak bersifat tetap).
2. Menulis 1 huruf ditembok, satu huruf lagi
ditanah.
Contoh 3. MENYEMBUHKAN
:
Menyembuhkan dianggap pekerjaan pada hari sabat. Tindakan
penyembuhan diperbolehkan hanya darurat saja, tapi tidak boleh tuntas. Karena
tindakan penyembuhan sampai tuntas sama sekali dilarang.
Dan ini dibuat/ditulis tidak secara lengkap.
Pada abad 3 dibuat ringkasan disebut “MISHNA” berisi 63 BAB.
Mengenai berbagai macam pokok hukum (terjemahan dalam Bahasa
Inggris 800 halaman).
Misnah ditafsir = “Talmud” 12 jilid (Jerusalem)
“Talmud” 16 jilid (Babel)
Dari semua uraian Hukum Taurat itu siapa pelaksana/yang
mempraktekan/memberi teladan untuk menjalankan Hukum-hukum,
Peraturan-peraturan, ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh ahli Taurat, mereka
di sebut orang-orang FARISI yang artinya adalah yang dipisahkan.
Orang yang memisahkan diri dari semua kegiatan hidup yang
biasa, agar dapat memelihara berlakunya peraturan-peraturan dan
ketentuan-ketentuan tersebut.
Inilah yang Tuhan Yesus kutuk. (Hukum-hukum,
Peraturan-peraturan, ketentuan-ketentuan).
Bekasi, Tanggal 27 April 2013
Karyadi M
Matius 5:17-20
17
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat
atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya.
18 Karena
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini,
satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum
semuanya terjadi.
19 Karena
itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang
paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki
tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan
dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat
yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
20 Maka
Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup
keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan
masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Kamis, 25 April 2013
KABAR BAHAGIA, Matius 5:1-3
KABAR BAHAGIA
5:1 Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas
bukit dan setelah Ia duduk,
datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya.
5:2 Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:
5:3 "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
5:2 Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:
5:3 "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
1.
Mulai
mengajar setelah Ia duduk.
Pengertian darimulai duduk itu, disini mau menunjukan bahwa ada kabar penting yang Yesus mau katakan/ajarkan. pada zaman itu mengajar dengan berdiri juga tidak masalah, tapi kalau seorang guru dalam pengajarannya ini melakukan dengan duduk dipercaya itu adalah hal yang sangat penting.
2.
Mulai
berbicara
dan mengajar
mereka.
Berbicara :
a. Ucapan
yang berwibawa, serius dan Khidmat.
b. Membuka
isi hatinya dengan tulus iklas.
Mengajar :
Didalam bahasa Yunani kata ini dalam bentuk lampau
:
a.
AORIST.
Menyatakan ssesuatu yang sudah terjadi dan selesai.
b.
INPERFEK.
terjadi berulang-ulang, terus-menerus, bahkan menjadi kebiasaan.
Yesus mengajar dalam bentuk INPERFEK ini dan berulang-ulang
mengajar.
Khotbah Dibukit :
-
Ajaran
resmi/penting.
-
Seluruh
pikiran Yesus.
-
Ringkasan
pengajaran yang berulang-ulang.
Matius 5:3, 10 (MISKIN – rendah hatinya,
terjemahan lama)
Berbahagilah
orang yang miskin dihadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan
Sorga.
BERBAHAGIALAH
(aram) (kata seru) (artinya selamat).
-
Kata
yang khusus BERBAHAGIALAH (MAKARIOS) artinya kesukacitaan Ilahi.
Yunani
pulau SIPRUS (HE MAKARIA) pulau bahagia.
Yohanes
16:22. Kebahagiaan yang tidak dapat disentuh oleh kesedihan, kehilangan,
kesakitan, kedukaan dan kuasa-kuasa lainnya.
MISKIN (PTOKHOS, PENES)
-
PENES
: orang ang bekerja untuk mencari nafkah.
Tidak mempunyai kelebihan apa-apa, tidak kaya juga
tidak miskin
Arti yang
hampir sama yaitu autodiakonos =
orang yang mencari keperluannya melalui tangan dan tenaganya sendiri.
-
PTOKHOS
: Kemiskinan yang sangat/mutlak
Artinya sama sekali tidak punya apa-apa.
BERBAHAGIALAH
ORANG YANG MUTLAK MISKIN.
Dalam
bahasa Ibrani tentang kata miskin ada 4 pengertian yang berkembang :
Ibrani
= Miskin = ANI. Yunani = EBION.
4
perkembangan makna :
1.
Sederhana
= miskin.
2.
Karena
miskin maka tidak punya pengaruh/kuasa martabat.
3.
Karena
tidak punya pengaruh maka menjadi miskin, merana, Papa ditindas orang lain.
4.
Akhirnya
karena tidak punya apa-apa jadi berharap hanya kepada Tuhan.
Mazmur 9:19, 35:10, 68:11, 72:4, 107:41.
Atas
hal diatas itu karena kemiskinanya dia akhirnya berharap kepada tuhan maa ada 2
hal yang terjadi untuk orrang itu :
a.
Seorang
tersebut secara mutlak terpisah dari harta benda.
b.
Orang
tersebut secara mutlak terpaut kepada Allah.
Maksudnya bukan bahagia miskin benda.
Kemiskinan
yang diberkati dan yang membahagiakan adalah kemiskinan di hadapan Allah.
Yaitu
kemiskinan yang diketahui oleh orang yang merasa tidak mempunyai sumber kehidupan
apa-apa kecuali dihadapan Tuhan yaitu kemiskinan yang dirasakan oleh setiap
orang yang merasa menemukan pertolongan dan kekuatan hanya di dalam Allah saja.
Kemiskinan
semacam itulah yang menjadikan manusia memiliki Kerajaan Surga.
Bekasi,
25 April 2013
Karyadi
M
Rabu, 24 April 2013
Selasa, 23 April 2013
Senin, 22 April 2013
Matius 4:23-15, TECHING, PREACHING AND HEALING
(Markus 1:39; Lukas 4:31-34, 6:17-19)
Jesus Heals a Great Multitude
Matthew 4:23-25
23 And Jesus went about all
Galilee, teaching in their synagogues, preaching the gospel of the kingdom, and
healing all kinds of sickness and all kinds of disease among the people.
24 Then His fame went
throughout all Syria; and they brought to Him all sick people who were
afflicted with various diseases and torments, and those who were
demon-possessed, epileptics, and paralytics; and He healed them.
25 Great multitudes followed
Him --- from Galilee, and from Decapolis, Jerusalem, Judea, and
beyond the Jordan.
Yesus memulai misinya di Israel dan dimulai/didasaarkan di Galilea
dan Yesus berkeliling di Galilea, ada beberapa point penting yang tuhan Yesus
lakukan dalam Perjalanan Misinya di Galilea yaitu:
1. TEACHING. Menguraikan makna kepada
orang lain.
2. PREACHING. Memproklmasikan tentang
hal yang pasti dan tidak kompromi.
3. HEALING. Menyembuhkan berbagai
macam penyakit.
Ketiga
aktivitas yang dilakukan Yesus selama Dia berkeliling saya jelaskan sedikit
dengan uraian sebagai berikut:.
1. TEACHING, Mengajar di rumah
ibadat
Kata-kata dalam ayat ini sungguh menarik dan penuh dengan arti:
yaitu yang pertama adalah kata “doktrin,” atau didaskalia.
Kata bahasa Yunani untuk “mengajar” adalah didasko. Sedangkan
“ia didaskalos berarti ia adalah “seorang pengajar.” Mereka
mengalamatkan istilah ini untuk Yesus: Ia adalah didaskalos, yaitu
seorang “guru, pengajar.” Dan, didaskalia adalah berhubungan
dengan “apa yang diajarkan.” Ini adalah doktrin itu. Ini adalah ajaran
itu.
Dalam bahasa Latin, Anda menyebutnya ‘doktrin.” Seorang dokter
adalah seorang guru. Lama sebelum mereka mempunyai dokter medis, ‘para dokter”
berhubungan dengan para hamba Tuhan, para pengajar hukum Yahudi, hukum gereja,
hukum kanoni – kata dokter, doktrin, didaskalia memiliki akar
kata yang sama. Didaskalos, adalah pengajar. Sedangkan doktrin adalah ajarannya.
“Mengajar” (didasko) diletakkan pada urutan pertama untuk
menunjukkan pentingnya pelayanan ini, walaupun secara logis seharusnya
dilakukan setelah pemberitaan kabar baik (Matius 28:19-20). Penempatan ini
terlihat menarik karena yang lebih banyak disorot dalam konteks Matius 4:23-25
sebenarnya adalah pelayanan kesembuhan (ayat 24).
Ada beberapa penjelasan terhadap hal ini.
Pertama, Injil Matius secara keseluruhan memang menekankan pengajaran.
Kedua, Matius 4:23-25 langsung diikuti oleh kumpulan pengajaran Yesus
(Matius 5-7).
Ketiga, yang membedakan antara murid-murid Yesus dan para pengikut-Nya
adalah respon terhadap pengajaran.
Banyak orang mungkin tertarik dengan mujizat Yesus dan dengan
demikian berhasrat untuk mengikuti Dia ke mana saja Dia pergi (Matius 4:25),
namun hanya sedikit yang benar-benar menjadi murid-Nya (Yohanes 6:60-61, 66).
Tindakan Yesus mengajar di rumah ibadat (synagoge) sekilas
tampak agak aneh mengingat orang-orang Yahudi bersikap ofensif terhadap Yesus.
Bagaimanapun, tindakan ini sebenarnya tidak aneh. Waktu itu para pengikut Yesus
masih dianggap sebagai bagian dari Yudaisme. Pemisahan eksplisit antara
pengikut Yudaisme dan kekristenan baru terjadi pada periode-periode berikutnya
(terutama setelah tahun 70 M).
Di samping itu, orang Yahudi memiliki kebiasaan untuk memberikan
kesempatan pada seorang pendatang Yahudi yang belajar Taurat untuk mengajar di synagoge. Kesempatan seperti
ini jelas sangat besar, karena melimpahnya jumlah synagoge (suatu tempat yang memiliki 10
laki-laki dewasa yang belajar Taurat dapat mendirikan satu synagoge). Akar historis
pendirian berbagai Synagoge sangat mungkin bermula dari kembalinya bangsa
Yehuda dari pembuangan di Babel dan upaya untuk terus mereformasi Taurat yang
sudah dimulai oleh Ezra (Ezra 7:6, 10).
Walaupun synagoge juga berfungsi untuk urusan hukum atau
sosial (Matius 10:17), Aktifitas Disinagoge :
1. Terdiri
dari doa-doa.
2. Pembacaan
kitab Taurat, kitab Para Nabi,
3. Renungan,
Pengajaran, uraian lisan dll.
Namun
aktivitas mengajar yang dilakukan Yesus di synagoge dapat disejajarkan dengan aktivitas
pelayanan gerejawi. juga diadopsi oleh orang Kristen. Perkumpulan ibadah orang
Kristen bahkan disebut sebagai synagoge (Yakobus 2:2).
2. PREACHING. Memberitakan kabar baik
kerajaan
Berbeda
dengan pengajaran yang merujuk pada instruksi yang sistematis (Matius 7:28-29),
pemberitaan kabar baik lebih mengarah pada proklamasi suatu fakta, entah orang
akan memperhatikan hal itu atau tidak. Kata “memberitakan” (kerysw)
sangat berkaitan dengan “seorang utusan” (keryx) atau “berita yang dia
sampaikan” (kerygma). Pada jaman dahulu, seorang utusan hanya
menyampaikan proklamasi otoritatif tentang suatu berita yang dia peroleh dari
orang yang mengutus dia. Utusan tidak boleh menyampaikan apa yang berasal dari
ide mereka sendiri (Yohanes 14:24).
Yang
disampaikan Yesus dalam bagian ini adalah kabar baik kerajaan. Walaupun dalam
teks Yunani tidak ada kata “Allah” setelah “kerajaan” (band. semua versi
Inggris), tetapi terjemahan LAI:TB “kabar baik kerajaan Allah” tidak dapat dikatakan
salah, karena yang dimaksud dengan kerajaan di sini pasti adalah kerajaan
Allah. Pemakaian istilah “kabar baik kerajaan” hanya dipakai oleh Matius saja
(Matius 9:35; 24:14). Dalam Injil Markus dipakai ungkapan “kabar baik itu”,
“kabar baik Kristus” atau “kabar baik Allah” (Markus 1:1, 14; 8:35; 10:29;
13:10).
Penambahan
kata “kerajaan” di depan “kabar baik” memberikan penekanan pada ide tentang
pemerintahan atau otoritas. Hal ini merupakan ide yang sangat penting dalam
pemberitaan Yesus. Kata
“Kerajaan Allah/surga” muncul lebih dari 100 kali dalam kitab-kitab injil.
Dalam Injil Matius sendiri ungkapan tersebut muncul sekitar 40 kali. “Kerajaan
Allah” sudah dekat (Matius 3:2; 4:17) dan sudah datang (Matius 12:28; Lukas
17:21) melalui pelayanan Yesus. Sekarang Yesus duduk di sebelah kanan Allah
menundukkan segala sesuatu di bawah kaki-Nya (1 Korintus 15:25-27; Ibrani 2:8).
3. HEALING, Menyembuhkan berbagai
penyakit
Matius
secara khusus memberi penekanan pada aktivitas mujizat kesembuhan yang Yesus
lakukan (kata therapeuo muncul 16 kali dari total 43 di PB).
Melalui pelayanan ini terlihat bahwa Yesus tidak hanya memperhatikan masalah
spiritualitas, tetapi juga masalah fisik. Pelayanan holistik ini sesuai dengan
ajaran Alkitab dan keyakinan Yahudi waktu itu yang menganggap dosa dan penyakit
merupakan bagian integral dari dunia yang sudah jatuh ke dalam dosa.
Ada
perbedaan mendasar antara kesembuhan yang dilakukan Yesus dan para penyembuh
karismatik waktu itu.
Pertama, dalam pelayanan Yesus, tidak ada batasan penyakit
tertentu. Penekanan dalam teks ini terletak pada pengulangan kata “segala” yang
di depan kata “penyakit” dan “kelemahan” (LAI:TB tidak menerjemahkan “segala”
yang kedua).
Kedua, kesembuhan yang terjadi juga
berkaitan dengan iman orang terhadap Yesus (Matius 13:58).
Ketiga, metode penyembuhan yang
dilakukan Yesus tidak terlalu penting. Yesus tidak memakai suatu pola tertentu
dalam melakukan penyembuhan. Dalam Matius 4:23 pun tidak dicatat bagaimana
Yesus menyembuhkan orang banyak.
a. Pelbagai
Penyakit. Buta, Tuli, bisu.
b. Kelemahan.
Kusta, disentri, beri-beri, Pendarahan hebat.
c. Sengasara.
Kerasukan, ayan, Lumpuh.
Kesimpulan
:
Karena
Pengajaran/dan khotbah Yesus yang luar biasa yang tidak sama dengan ahli-ahli
taurat mengajar, maka orang isrrael takjub dan mereka mempercayai semua
perkataan Yesus (Firman) Roma 10:17, karena kepercayaan mereka akan perkataan
Yesus maka semua orang yang sakit yang datang kepadanya dan mempercayainya
disembuhkan.
Dan
dikatakan didalam ayat 24-25 menjelaskan maka tersiarlah Pengajaran dan Khotbah
tuhan Yesus yang luar biasa itu dan menghasilkan Mujizat kesembuhan membuat
orang-orang yang mendengar berita tentang Yesus berbondong-bondong datang
mencari Yesus.
Demikianlah
betapa pentingnya Pengajaran dan Khotbah yang baik dan benar yang Tuhan Yesus
telah ajarkan, bagaimana dengan pembaca yang dikasihi Tuhan ?
Bekasi,
tgl.21 April 2013
Langganan:
Postingan (Atom)