karyadim642.blogspot.com |
Prinsip Pertama
mengenali
latar belakang sejarah dari situasi dan kondisi lokasi tempat suatu buku
ditulis berikut kejadian-kejadian historis tertentu yang terjadi pada saat
penulisan buku tersebut. Penulis asli memiliki suatu maksud tertentu, suatu berita
untuk dikomunikasikan. Suatu naskah tidak akan memiliki arti bagi kita kalau
naskah tersebut tidak memiliki arti bagi si penulis asli, di jaman dulu, yang
terilhami untuk menulisnya.
Maksud dan
tujuan si penulis –
bukan sejarah, perasaan, kebudayaan, kepribadian, maupun kebutuhan denominasional
kita – adalah kuncinya. Penerapan adalah pasangan yang tak terpisahkan dari
suatu penafsiran, namun penafsiran yang tepat harus selalu mendahului suatu
penerapan. Haruslah katakan secara terus menerus sampai kita pahami bahwa tiap
naskah alkitab memiliki satu dan hanya satu pengertian.
Pengertian di sini adalah apa yang dimaksudkan oleh si penulis
alkitab asli melalui pimpinan Roh untuk dikomunikasikan pada jamannya.
Pengertian yang satu
ini mungkin saja memiliki banyak kemungkinan penerapan bagi situasi-situasi dan
kebudayaan-kebudayaan yang berbeda. Semua penerapan ini harus terkait dengan
kebenaran inti dari si penulis asli.
Untuk
alasan inilah, komentari panduan belajar ini di rancang untuk menyediakan suatu
pengantar terhadap setiap buku dalam Alkitab.
Prinsip Kedua
Mengidentifikasi unit literatur. Setiap buku Alkitab adalah suatu
kesatuan dokumen.
Penafsir tidak memiliki hak untuk mengisolir suatu aspek kebenaran
tertentu dan mengabaikan yang lain. Oleh karena itu kita harus berusaha keras
untuk memahami maksud dari keseluruhan buku Alkitab sebelum Kita menafsirkan :
- unit-unit individu dari literatur.
- Arti dari bagian-bagian individual
– pasal-pasal, paragraf-paragraf,
- atau ayat-ayat tidak dapat menyimpang dari arti keseluruhan buku.
Tafsiran harus bergerak dari pendekatan deduktif terhadap
keseluruhan buku kepada pendekatan induktif terhadap bagian-bagiannya. Oleh
karena itu, komentari panduan belajar ini dirancang untuk membantu siswa
menganalisa struktur dari tiap unit literature berdasarkan paragraf. Pembagian
paragraf dan pasal tidaklah dianjurkan, namun hal ini membantu kita dalam mengidentifikasi
unit-unit pemikiran.
Menafsir pada tingkat paragraf – bukan kalimat, anak kalimat,
frasa, maupun kata – adalah kunci dalam mengikuti arti yang dimaksudkan oleh
para penulis buku Alkitab. Paragraf didasarkan atas kesatuan topik, yang sering
kali disebut tema atau kalimat topik. Setiap kata. Frasa, anak kalimat, dan kalimat
dalam suatu paragraf akan selalu ada hubungannya dengan kesatuan tema ini.
Entahkah itu memberi batasan, menjabarkan, menerangkan, dan/atau mempertanyakannya.
Kunci sesungguhnya bagi suatu penafsiran yang tepat adalah mengikuti pemikiran
dari penulis asli atas dasar paragraf demi paragraf keseluruh unit individual
literatur yang membentuk buku Alkitab.
Komentari panduan belajar ini dirancang untuk membantu siswa
untuk melakukan hal tersebut dengan membandingkan terjemahan-terjemahan bahasa
Inggris modern. Terjemahan-terjemahan ini dipilih karena masing-masing mempergunakan
teori –teori penterjemahan yang berbeda:
1. Naskah Yunani dari United Bible Society
yang merupakan revisi dari edisi ke-4 (UBS4). Naskah ini telah dibagi-bagi
kedalam paragraph-paragraf oleh para ahli naskah modern.
2. The New King James Version (NKJV) adalah
terjemalah literal kata ke kata berdasarkan tradisi naskah bersejarah Yunani
yang dikenal sebagai Textus Receptus. Pembagian paragraf dalam terjemahan ini
lebih panjang daripada terjemahan lain. Unit-satuan yang lebih panjang ini
membantu siswa dalam melihat topic-topik yang disatukan tersebut.
3. The New Revised Standard Version (NRSV)
adalah terjemahan kata ke kata yang telah dimodifikasi.
Membentuk titik tengah antara dua
terjemahan moderen berikut. Pembagian paragraph dalam terjemahan ini cukup
membantu dalam mengidentifikasi suatu pokok bahasan.
4. The Today’s English Version (TEV) adalah
terjemahan sama yang dinamis yang diterbitkan oleh United Bible Society.
Terjemahan ini mencoba untuk menterjemahkan Alkitab sedemikian hingga pembaca
atau pembicara yang berbahasa Inggris moderen dapat mengerti arti dari naskah
Yunani. Sering, khususnya dalam kitab-kitab Injil, paragraph dibagi berdasarkan
berdasar si pembicara, bukannya berdasarkan pokok bahasannya, sebagaimana
alkitab NIV. Untuk kepentingan penafsiran, hal ini tidak menolong sama-sekali.
Menarik untuk dicatat, bahwa kedua
terjemahan ini UBS dan TEV diterbitkan oleh penerbit yang sama, namun memiliki
pembagian paragraf yang berbeda.
5. The Jerusalem Bible (JB) adalah
terjemahan yang sama berdasarkan terjemahan Katolik Perancis.
Terjemahan ini sangat membantu dalam
membandingkan pembagian paragraph dari sudut pandang Eropa.
6. Naskah yang tercetak disini adalah Updated New American Standard
Bible (NASB) tahun 1995, yang merupakan terjemahan
kata ke kata. Komentar ayat demi ayat akan mengikuti pembagian paragraph dari terjemahan
ini.
Prinsip Ketiga.
Membaca Alkitab dalam berbagai terjemahan supaya dapat menangkap
bentangan
kemungkinan pengertian (bidang semantik) daripada kata-kata atau
frasa-frasa dari Alkitab yang seluas-luasnya.
Seringkali suatu frasa atau kata dalam bahasa Yunani dapat
dimengerti dalam beberapa cara. Terjemahan-terjemahan yang berbeda ini bisa
menampilkan hal ini dan membantu untuk mengidentifikasin dan menerangkan variasi
dari naskah Yunani tersebut.
Hal ini tidak
mempengaruhi doktrin, namun membantu kita untuk kembali pada naskah asli yang
ditulis dengan ilham Tuhan oleh penulis asli dari jaman dahulu.
Komentari ini
menawarkan cara yang cepat bagi siswa untuk memeriksa penafsiran mereka. Bukan
merupakan sesuatu yag bersifat definitif melainkan bersifat informatif dan
memacu untuk berpikir. Seringkali kemungkinan terjemahan-terjemahan yang lain
membantu kita untuk tidak bersifat parokis, dogmatis dan denominasional.
Penafsir perlu memiliki pilihan bentang penafsiran yang lebih besar
untuk bisa menyadari bahwa suatu naskah kuno bisa sangat bersifat mendua. Sangatlah
mengejutkan, bahwa di hanya sedikit dari antara orang Kristen sendiri
yang mengklaim bahwa Alkitab adalah sumber kebenaran mereka yang
saling bersetuju.
Prinsip-prinsip
ini kiranya menjadikan berkat bagi anda juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar