Matthew 9:18-19; 23-26 (Markus 5:21-43; Lukas 8:40-56)
18 While He spoke these things
to them, behold, a ruler came and worshiped Him, saying, "My daughter has
just died, but come and lay Your hand on her and she will live."
19 So Jesus arose and followed him, and so did His disciples.
23 When Jesus came into the
ruler's house, and saw the flute players and the noisy crowd wailing,
24 He said to them, "Make room, for the girl is not dead, but
sleeping." And they ridiculed Him.
25 But when the crowd was put outside, He went in and took her by
the hand, and the girl arose.
26 And the report of this
went out into all that land.
18 Ταύτα
αὐτοῦ λαλοῦντος
αὐτοῖς ἰδοὺ ἄρχων
εἰς προσελθὼν
προσεκύνει αὐτῷ
λέγων ὅτι ἡ
θυγάτηρ μου ἄρτι ἐτελεύτησεν·
ἀλλὰ ἐλθὼν ἐπίθες
τὴν χεῖρα
σου ἐπ’ αὐτὴν καὶ
ζήσεται.
19 καὶ ἐγερθεὶς ὁ Ἰησοῦς ἠκολούθει
αὐτῷ καὶ οἱ
μαθηταὶ αὐτοῦ.
23 Καὶ ἐλθὼν ὁ Ἰησοῦς εἰς τὴν οἰκίαν
τοῦ ἄρχοντος
καὶ ἰδὼν τοὺς αὐλητὰς καὶ τὸν ὄχλον
θορυβούμενον
24 ἔλεγεν·
ἀναχωρεῖτε, οὐ γὰρ ἀπέθανεν
τὸ κοράσιον
ἀλλὰ
καθεύδει. καὶ
κατεγέλων αὐτοῦ.
25 ὅτε δὲ ἐξεβλήθη
ὁ ὄχλος
εἰσελθὼν ἐκράτησεν
τῆς χειρὸς αὐτῆς καὶ ἠγέρθη
τὸ κοράσιον.
26 καὶ ἐξῆλθεν ἡ
φήμη αὕτη εἰς ὅλην τὴν γῆν ἐκείνην.
Dalam ayat diatas Matius menulis tidak terlalu
rinci, berbeda dengan di tulisan Markus 5:21-43 dan Lukas 8:40-56 dimana cerita
ini ditulis lebih terperinci.
Didalam Injil Markus dan Lukas nama Kepala rumah
Ibadat, disebutkan yaitu namanya “Yairus”.
Pada zaman
itu Pejabat rumah Ibadat (Pejabat Synagoge) adalah orang penting :
Ø
Ia dipilih dari Antara para Penatua.
Ø
Tugasnya bukan untuk mengajar atau berkhotbah.
Ø
Bertanggung jawab bagi keteraturan pelaksanaan ibadah umum.
Ø
Pengawas hal-hal yang menyangkut synagoge secara umum.
Ø
Mengatur dan menunjuk petugas untuk membaca kitab suci, berdoa
dan menyampaikan khotbah dalam ibadah-ibadah di synagogue
Ø
Bertanggung jawab terhadap gedung synagogue.
Ø
Bertanggung jawab terhadap seluruh administrasi synagogue.
Dari penjelasan diatas tentang kepala rumah Ibadah berarti dia
adalah orang yang cukup penting dan dipastikan dia adalah seorang Yahudi
Ortodoks yang juga pasti menganggap Yesus orang yang berbahaya (Penyesat yang
berbahaya)
Dan Yesus juga tahu bahwa orang seperti
Kepala rumah Ibadat ini adalah orang yang sangat menentang akan pengajarannya.
Tetapi yang kita lihat dari ayat-ayat
diatas ternyata ketika Kepala rumah Ibadat itu datang kepada Yesus dan meminta
pertolongan kepadaNYa, Yesus menerima dengan senang hati dan dengan tangan
terbuka.
Lalu Yesus berjalan bersama ke rumah
Yairus, tetapi setibanya dirumah Yairus didapati Peniup-peniup seruling dan
orang banyak yang rebut memenuhi rumah Yairus.
Pada jaman Tuhan Yesus di Israel orang yang mati
itu harus diratapi, ada 3 macam pengertian Ratapan pada saat itu :
1. Ratapan dengan merobek-robek pakaian. Ada 39 aturan cara
merobek-robek pakaian.
- Perobekan
harus dilakukan sambil berdiri.
- Bagi ayah
atau ibu yang berduka, perobekan itu harus tepat dibagian dada, sehingga dada
kelihatan.
- Bagi orang
lain perobbekan dilakuan disebelah kanan.
- Baju yang
dipakai harus dipakai selama 7 hari.
- Setelah itu
selama sebulan harus ditisik besar-besar
supaya kelihatan.
- Setelah itu
dijahit/dibetulkan kembali.
- Untuk wanita
cara merobeknya :
+ wanita
merobek pakaian dalamnya secara sembunyi, lalu dipakai secar terbalik.
+ pakain luarnyalah
yang dirobek.
2. Ratapan dengan menangisi orang yang mati.
-
Dalam rumah duka
ratapan tangis itu harus terdengar terus-menerus.
-
Dilakukan oleh
wanita yang khusus melakukan tugas itu. (pintar dalam hal tangis menangis)
-
Para peratap tahu
sejarah hidup hampir setiap orang dalam kota/masyarakat itu.
-
Para peratap, mer
menatap sambil menyebut-nyebut nama –nama keluarga yang telah meninggal.
-
Sehingga pelayat
datangpun segera terharu dan ikut menangis.
-
Maka ketika mereka
(para peratap) berkumpul melakukan tugasnya membangkitkan rasa duka para
pelayat.
-
Maka terjadilah
tangisan ratapan yang hiruk pikuk.
3. Ratapan dengan membunyikan seruling.
Music suling
ditimur tengah kuno selalu dikaitkan dengan kematian.
- Didalam Talmud.
Suami yang isterinya meninggal haruslah menguburnya, mengadakan ratapan, dan
tangisan baginya dan membunyikan seruling.
Di kota Romapun
terdapat peratap yang meniup seruling.
- dalam peristiwa
pemakaman Kaisar claudiusn suara peniup seruling itu demikian menyayat sehingga
ada rumor Claudius pun mendengar suara seruling yang menyayat itu.
Ketempat duka yang menyayat itulah Tuhan
Yesus datang, disana dipenuhi oleh Ratapan dan hiruk-pikuk, dan Tuhan Yesus
memerintahkan untuk Peratap dan pemain seruling untuk pergi.
Tuhan Yesus dengan tenang mengatakan
bahwa anak itu tidak mati dan sedang tidur, akibatnya Tuhan Yesus di tertawakan
oleh Peratap dan peniup seruling, karena mereka adalah orang-orang yang
berpengalaman dalam hal orang mati, mereka tahu anak perempuan sudah mati.
I. Didalam Ayat
18 tertulis ‘Baru saja meninggal’
Ini kelihatannya
bertentangan / kontradiksi dengan Markus 5:23: ‘sedang sakit, hampir mati’, dan
Lukas 8:42: ‘hampir mati’.
Cara mengharmoniskan:
a Matius menceritakan secara singkat tanpa
mempedulikan detail-detailnya, sedangkan Markus dan Lukas menceritakan
detail-detailnya.
b Kata-kata Yairus yang sebenarnya adalah:
‘Anakku sakit begitu berat sehingga pasti saat ini ia sudah mati’. Matius lalu
mengambil sebagian dari kata-kata ini dan Markus / Lukas mengambil bagian yang
lain.
Ini adalah satu penafsiran yang mungkin sekali. Memang dalam
Markus 5:23 di katakan: ‘Supaya ia selamat dan tetap hidup’. Ayat ini
seolah-olah menentang penafsiran ini. Tetapi kata ‘tetap’ dalam ayat itu
sebetulnya tidak ada sehingga penafsiran ini tetap mempunyai kemungkinan benar.
c Anak itu masih hidup waktu Yairus
meninggalkan rumah, tetapi sudah mati waktu Yairus berbicara dengan Yesus.
Matius memasukkan fakta itu ke dalam perkataan Yairus, sedangkan Markus / Lukas
menceritakan kata-kata Yairus sesuai dengan anggapan Yairus (Yairus tidak tahu
anaknya sudah mati). Ini juga merupakan penafsiran yang mungkin sekali benar.
II. Iman Yairus
lebih kecil dari iman perwira. Matius
8:5-13
Karena
Yairus merasa perlu Yesus datang ke rumahnya sedangkan perwira itu menganggap
Yesus bisa menyembuhkan tanpa datang.
Tetapi
dengan iman yang semacam itu ia toh berdoa dan doanya dikabulkan! Memang bagus
sekali kalau kita bisa berdoa dengan iman yang hebat, tetapi kalau tidak bisa,
janganlah lalu takut berdoa; tetapi sebaliknya, tetaplah berdoa!
Catatan:
‘Iman’ di sini bukanlah ‘saving faith’ (= iman yang menyelamatkan)! Iman di
sini hanya satu kepercayaan bahwa Yesus bisa menyembuhkan. Iman seperti ini
tidak menyelamatkan kita!
Seharusnya Iman
Yairus dikuatkan dengan peristiwa perempuan yang menderita Pendarahan selama 12
tahun, tetapi dengan menjamah jumbai jubah Yesus dia sembuh. Dengan peristiwa itu
Yairus dengan mata kepala sendiri melihat hanya dengan menjamah jumbai Jubah
Perempuan pendarahan itu sembuh, apalagi ketika Yesus sendiri yang datang untuk
menjamah anak nya sendiri pasti sembuh.
Dari ayat ini dapat di
tekankan untuk Yairus, tanpa iman yang cukup kuat asal Yesus saja yang menjamah
PASTI AKAN SEMBUH.
Bekasi, 14 Mei 2014
Karyadim642.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar