Rabu, 24 September 2014

MATIUS 10:11-15, KARAKTER MURID

karyadim642.blog.com

11  "Now whatever city or town you enter, inquire who in it is worthy, and stay there till you go out.
11 Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat.
12 And when you go into a household, greet it.
12 Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka.
13 If the household is worthy, let your peace come upon it. But if it is not worthy, let your peace return to you.
13 Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
14 And whoever will not receive you nor hear your words, when you depart from that house or city, shake off the dust from your feet.
14 Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu.
15 Assuredly, I say to you, it will be more tolerable for the land of Sodom and Gomorrah in the day of judgment than for that city!
15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."

Kalau kita menginjil disebuah kota
a.    carilah tempat yang layak dan apabila diterima tumpangan jangan berpindah ketumpangan yang lain yang lebih baik. Kita tidak boleh tergoda oleh kepentingan diri sendiri dan harta benda.
b.    Apabila menumpang tempat perhatikanlah apakah keluarga yang ditumpangi itu adalah orang yang sungguh-sungguh mengasihi Yesus, sebab kalau tidak bisa menjadi batu sandungan untuk kita memberitakan nama Yesus

Salam tidak akan kembali kalau diterima, kalau tidak diterima tarik kembali. Yesaya 45:23; Yesaya 55:11)

KEBASKAN DEBU artinya menjadikan tempat itu asing dan Najis.
Didalam perikop ini ada 2 kebenaran :
1.     Kebenaran bersifat sementara.
2.    Kebenaran abadi/
Pembawa berita adalah yang membawa kebenaran abadi. Roma 10:13-15

Ada 3 hal yang tidak akan kembali :
a.    Kata-kata yang telah diucapkan.
Itu sebabnya kita harus berhati-hati berbicara, pepatah mengatakan mulutmu harimaumu, kalau kita sudah menjadi anak Tuhan, orang yang dilahirkan baru kita harus juga menjadi baru dalam perkataan, karena dari perkataan yang benar menghasilkan kebenaran, perkataan yang manis akan meghasilkan madu sukacita, terlebih lagi perkataan firman untuk membawa orang datang kepada Yesus dan mempercayainya maka kita telah membawa orang kepada keselamatan, melalui perkataan kesaksian yang keluar dari mulut ini maka banyak orang diselamatkan. Itulah perkataan yang tidak akan kembali ketika keluar tapi membawa manfaat yang luar biasa.
b.    Busur panah yang telah dilepas.
Seperti seorang atlet panah yang sedang merentangkan anak panahnya dan ketika anak panah itu terlepas dia tidak akan kembali lagi sampai anak panah itu tiba ditujuannya, maka mari lepaskanlah anak panah kebaikan yaitu amanah Agung biarlah kita panahkan perintah Tuhan itu (Amanat Agung, Matius 28:19-20) kepada sasaran kita yaitu orang yang belum percaya kepadaNya, sekalipun anak penah itu sudah terlepas
c.    Kesempatan yang telah lalu.
Ketika seseorang diberikan sesuatu yang dia tidak merasa penting, tetapi kemudian baru sadar bahwa itu penting, inilah yang disebut kesempatan yang tidak mungkin dapat diambil kembali, jadi sekiranya kita mendapatkan sesuatu jangan gegabah untuk menolak atau tidak menyetujuinya, kalau-kalau itu adalah bahagian keuntungan untuk kita.
Ketika kita diperintahkan untuk memberitakan kabar baik dan kita tidak mau melakuannya kita sedang membuat hilangnya kesempatan untuk mendapatkan mahkota dari Tuhan.


11
εἰς
eis

into
ἣν
ēn

whatever
δ'
d

And
ἂν
an

whatever
πόλιν
polin

city

ē

or
κώμην
kōmēn

village
εἰσέλθητε
eiselthēte

enter
ἐξετάσατε
exetasate

inquire
τίς
tis

who
ἐν
en

in

12
εἰσερχόμενοι
eiserchomenoi
enter
δὲ
de
And
εἰς
eis
into
τὴν
tēn
the
οἰκίαν
oikian
house
ἀσπάσασθε
aspasasthe
salute
αὐτήν·
autēn
it

13
καὶ
kai
And
ἐὰν
ean
if
μὲν
men
even

ē
be

ē
the
οἰκία
oikia
house
ἀξία,
axia
worthy
ἐλθάτω
elthatō
give

ē
the
εἰρήνη
eirēnē
peace
ὑμῶν
umōn
your
ἐπ'
ep
upon
αὐτήν,
autēn
it

ἐὰν
ean
if
δὲ
de
but
μὴ

not

ē
be
ἀξία,
axia
worthy

ē
the
εἰρήνη
eirēnē
peace
ὑμῶν
umōn
your
ἐφ’ / πρὸς
pros
to
ὑμᾶς
umas
you
ἐπιστραφήτω.
epistraphētō
return

14
καὶ
kai
And
ὃς
os
whoever
ἂν
an
whatever
μὴ

not
δέξηται
dexētai
receive
ὑμᾶς
umas
you
μηδὲ
mēde
nor
ἀκούσῃ
akousē
heed
τοὺς
tous
the
λόγους
logous
words
ὑμῶν
umōn
your

ἐξερχόμενοι
exerchomenoi
go
ἔξω
exō
away
τῆς
tēs
the
οἰκίας
oikias
house

ē
or
τῆς
tēs
the
πόλεως
poleōs
city
ἐκείνης
ekeinēs
that
ἐκτινάξατε
ektinaxate
shake
τὸν
ton
the

κονιορτὸν
koniorton
dust
τῶν
tōn
the
ποδῶν
podōn
feet
ὑμῶν.
umōn
your

15
ἀμὴν
amēn
truly
λέγω
legō
say
ὑμῖν,
umin
you
ἀνεκτότερον
anektoteron
more tolerable
ἔσται
estai
be
γῇ

land
Σοδόμων
sodomōn
Sodom
καὶ
kai
and
Γομόρρων
gomorrōn
Gomorrah

ἐν
en
in
ἡμέρᾳ
ēmera
day
κρίσεως
kriseōs
judgment

ē
than
τῇ

the
πόλει
polei
city
ἐκείνῃ.
ekeinē
that


Tidak ada komentar:

Posting Komentar