Kamis, 26 September 2013

RASIALISME



I. Pendahuluan

A. Ini adalah pernyataan universal dari manusia yang jatuh di tengah masyarakatnya. Ini adalah ego manusia, mendukung diri sendiri di belakang orang lain. Rasialisme adalah, dalam banyak hal, suatu gejala moderen, sementara nasionalisme (atau kesukuan) adalah lebih merupakan ungkapan yang kuno.
B. Nasionalisme dimulai di Babel (Kejadian 11) dan yang pada mulanya berhubungan dengan tiga anak Nuh yang merupakan cikal bakal segala ras (Kejadian 10). Namun demikian, sangatlah jelas dalam Alkitab bahwa manusia berasal dari satu sumber. (lih. Genesis 1-3; Kisah 17:24-26).
C. Rasialisme adalah hanya salah satu dari banyak prasangkaan.
Beberapa bentuk lainnya adalah
1. kegila-hormatan akibat pendidikan;
2. keangkuhan berdasar tingkatan sosial ekonomi;
3. legalisme agamawi yang membenarkan diri sendiri; dan
4. keanggotaan politis yang dogmatic.

II. Bahan-bahan Alkitabiah
A. Perjanjian Lama
1. Kejadian 1:27 – Manusia, laki-laki dan perempuan, diciptakan dalam gambar dan rupa Allah, yang membuat mereka unik. Ini juga menunjukkan nilai dan harga diri individual mereka. (lih. Yohanes 3:16)
2. Kejadian 1:11-25 – Catat frasa ini, “… sejenisnya….” Sepuluh kali. Ini telah dipakai untuk mendukung adanya segregasi rasial dalam masyarakat. Bagaimanapun sangatlah jelas dalam konteks bahwa hal ini menunjuk kepada binatang dan tumbuhan dan bukan pada manusia.
3. Kejadian 9:18-27 – Ini banyak dipakai untuk mendukung adanya dominasi rasial. Haruslah diingat bahwa Allah tidak mengutuk Kanaan. Nuh, kakeknyalah, yang mengutuknya setelah bangun dari kemabukannya. Alkitab tidak pernah mencatat bahwa Allah mengkonfirmasikan sumpah/kutukan ini. Bahkan bila Ia mengiyakan, ini tidak akan berpengaruh pada ras kulit hitam. Kanaan adalah bapa dari mereka yang berdiam di wilayah Palestina dan lukisan dinding di Mesir menunjukkan bahwa mereka tidak berkulit hitam.
4. Yosua 9:23 – Ini banyak dipakai untuk membuktikan bahwa satu ras akan melayani ras lain. Namun demikian, dalam konteks, suku Gibeon berasal dari ras yang sama dengan Yahudi.
5.   Ezra 9-10 dan Nehemia 13 – Ayat-ayat ini sering digunakan dalam pengertian rasial, namun konteksnya menunjukkan bahwa perkawinan tersebut dikutuk, bukan karena ras (mereka semua berasal dari anak Nuh yang sama, Kejadian 10), namun karena alasan agama.

B. Perjanjian Baru.
1. Kitab-kitab Injil

a. Yesus mempergunakan kebencian antara orang Yahudi dan Samaria dalam beberapa hal, untuk menunjukkan bahwa kebencian rasial bukan hal yang pantas.
1. perumpamaan orang Samaria yang baik hati (Lukas 10:25-37)
2. perempuan di sumur (Yohanes 4)
3. orang kusta yang berterima kasih (Lukas 17:7-19)

b. Injil adalah bagi semua orang
1. Yohanes 3:16
2. Lukas 24:46-47
3. Ibrani 2:9
4. Wahyu 14:6

c. KerajaanNya akan mencakup seluruh manusia
1. Lukas 13:29
2. Wahyu 5

2.       Kisah Para Rasul
a. Kisah 10 adalah suatu kutipan yang definitif dari kasih Allah yang bersifat universal dan berita universal dari Injil.
b.   Petrus diserang karena tindakannya dalam Kisah 11 dan permasalahan ini tidak terselesaikan sampai Dewan Yerusalem di Kisah 15 bertemu dan menemukan suatu penyelesaian. Ketegangan antara Orang yahudi dan bukan Yahudi di abad pertama sangatlah tajam.

3. Paulus
a. Tak ada batasan dalam Kristus
1. Galatia 3:26-28
2. Efesus 2:11-22
3. Kolose 3:11
b. Allah tidak memandang bulu
1. Roma 2:11
2. Efesus 6:9

4.       Petrus dan Yakobus
a. Allah tidak memandang muka, 1 Petrus 1:17
b. Karena Allah tidak menunjukkan pemihakan, demikian pula seharusnya umatNya, Yakobus 2:1
5.       Yohanes Satu dari pernyataan yang keras mengenai tanggung jawab dari orang percaya dapat ditemukan di I Yoh 4:20

III. Kesimpulan

A. Rasialisme, atau sejalan dengan ini, prasangka jenis apapun, benar-benar tidak pantas untuk anak-anak Tuhan. Simak kutipan dari Henlee Barnette, yang berbicara dalam sebuah forum di Glorieta, New Mexico untuk Christian Life Commision tahun 1964. “ Rasialisme adalah kemurtadan karena hal ini tidak alkitabiah dan bukan keKristenan, selain juga tidak ilmiah”

B.       Masalah ini membuka kesempatan bagi orang Kristen untuk menunjukkan kasih, pengampunan dan pengertian terhadap dunia yang terhilang, seperti Kristus. Penolakan orang Kristen di bidang ini menunjukkan ketidak dewasaan dan suatu kesempatan bagi si jahat untuk menghambat iman, keyakinan, dan pertumbuhan orang percaya. Hal ini juga bisa menjadi suatu penghalang bagi orang yang terhilang untuk datang pada Kristus.

C.       Apa yang bisa saya perbuat?

“DI TINGKAT PRIBADI”
Ø  Terima tanggung jawab anda sendiri dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan ras
Ø  Melalui doa, belajar Alkitab, dan bersekutu dengan mereka yang berbeda rasnya, perjuangkan untuk menghapus prasangka-prasangka rasial dalam hidup anda.
Ø  Kemukakan kesadaran anda tentang ras, khususnya ditempat dimana mereka yang membangkitkan kebencian rasial tidak ada yang menghalangi. “DALAM KEHIDUPAN KELUARGA” 􀂉 Akuilah kepentingan dari pengaruh keluarga dalam pembentukan sikap terhadap ras. 􀂉 Berusahalah untuk membangun suatu sikap Kristiani dengan membicarakan apa yang didengar oleh orang tua dan anak-anak mengenai masalah ras di luar rumah.
Ø  Orang tua harus berhati-hati dalam memberikan contoh ke Kristenan dalam kaitan dengan orang yang berlainan ras.
Ø  Cari kesempatan untuk mencipatakan persahabatan keluarga keluar batas rasial. “DI DALAM GEREJA ANDA”
Ø  Dengan berkhotbah dan mengajar kebenaran Alkitab yang berkaitan dengan ras, jemaat dapat dimotivasi untuk menjadi contoh bagi masyarakat luas.
Ø  Penyembahan, persekutuan, dan pelayanan seluruh gereja harus terbuka bagi semua orang, sebagaimana gereja-gereja PB tidak mengenal halangan rasial. (Efesus 2:11-22; Galatia 3:26-29).

“DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI”
Ø  Membantu mengatasi semua diskriminasi rasial di dunia kerja.
Ø  Bekerja melalui semua jenis organisasi-organisasi kemasyarakatan untuk menjunjung tinggi persamaan hak dan kesempatan, dengan mengingat bahwa yang harus diserang adalah masalah ras dan bukan orangnya. Tujuannya ialah untuk mempromosikan pengertian, bukan menciptakan kepahitan.
Ø  Bila nampaknya bijak, organisir suatu panitia khusus yang terdiri dari warga yang peduli untuk tujuan membuka jalur-jalur komunikasi di masyarakat untuk pendidikan masyarakat umum dan untuk tindakan khusus dalam meningkatkan hubungan.
Ø  Dukung undang-undang dan wakil rakyat dalam meloloskan undang-undang yang meninggikan keadilan rasial dan menentang undang-undang yang melakukan prasangka untuk keuntungan politik.
Ø  Percayakan petugas-petugas penegak hukum untuk melaksanakan hukum tanpa diskriminasi.
Ø  Hentikan kekerasan, dan dorong ketaatan pada hukum, melakukan apapun yang mungkin sebagai warga Kristen untuk meyakinkan bahwa struktur hukum tidak menjadi alat-alat ditangan mereka yang mendukung diskriminasi.

Ø  Menjadi teladan dari roh dan pikiran Kristus dalam semua hubungan antar manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar