MATIUS
5:9
-
Blessed are the
peacemakers, For they shall be called sons of God (NKJV)
-
Blessed (enjoying enviable happiness, spiritually prosperous--with
life-joy and satisfaction in God's favor and salvation, regardless of their
outward conditions) are the makers and maintainers of peace, for they shall be
called the sons of God! (Amplified Bible)
-
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena
mereka akan disebut anak-anak Allah
-
μακάριοι οἱ εἰρηνοποιοί, ὅτι αὐτοὶ υἱοὶ θεοῦ κληθήσονται.
μακάριοι
makarioi • blessed |
οἱ
oi • the |
εἰρηνοποιοί,
eirēnopoioi • peacemakers |
ὅτι
oti • for |
αὐτοὶ
autoi • they |
υἱοὶ
uioi • sons |
θεοῦ
theou • God |
κληθήσονται.
klēthēsontai • called |
Kata ‘damai’ dalam bahasa Yunani adalah
EIRENE, dan dalam bahasa Ibrani adalah SyALOM. Kata ini tidak sekedar berarti ‘tidak bertengkar’, tetapi
juga harus ada hubungan yang benar / baik.
Damai adalah suatu kekuatan yang kreatif.
“Pembawa Damai” adalah seseorang yang memiliki
kecenderungan dalam melepaskan kekuatan ini untuk memaksa dunia agar berubah.
Kata-kata ‘orang yang membawa damai’
seharusnya lebih tepat diterjemahkan ‘orang-orang yang mengusahakan damai’ (peacemakers).
Yang tidak termasuk ‘mengusahakan damai’:
Ø mengadu domba, memecah belah, memfitnah dan sebagainya.
Ø hanya melerai suatu perkelahian, tanpa betul-betul mendamaikannya.
Ø membiarkan suatu persoalan / kesalahan supaya tidak gegeran.
Ini sering terjadi di dalam gereja dimana
pendeta, karena tidak mau gegeran, lalu membiarkan suatu kesalahan begitu saja,
Tindakan semacam ini akan menimbulkan gegeran / kekacauan yang lebih besar di
kemudian hari.
Mengusahakan damai berarti mengusahakan
hubungan yang benar / baik.
1. Tiga Cara untuk mengubah
keadaan.
a.
Protes dengan Kekerasan.
ini cara yang ditempuh para revolusioner didunia.
Contoh : Lenin, Stalin, Mao Ze dong, Fidel Castro.
b.
Protes Tanpa Kekerasan.
Inilah cara yang ditempuh oleh para Negarawan di dunia.
Contoh : Mahatma Gandhi, Martin Luther King, Nelson Mandela.
c.
Cara Kerajaan Allah.
Ini cara yang di tempuh Gereja mula-mula terhadap imperium Romawi.
2. Langkah-langkah untuk menjadi Pembawa Damai.
a. Mengusahakan
Perbaikan dengan cara Damai.
b. Kekuatan
dari Keteladanan.
Menghadirkan kebenaran tanpa keributan.
Penghapusan Perbudakan.
{Kitab Filemon (onesimus)}
c. Berdamai
Dengan Tuhan. Roma
8:32-34.
d. Keberanian
Rohani. Roma
8:30
e. Komitmen
untuk mengasihi. I Korintus 13; Galatia 5:23.
f. Melepaskan
Kuasa Kasih Karunia. II
Korintus 6:1-2; Kisah
Rasul 7:58-60.
g.
Kita sendiri juga harus berdamai
dengan orang-orang di sekitar kita (Roma 12:18 Ibrani 12:14a).
h.
Kita harus mendamaikan orang dengan
orang, dan juga mendamaikan mereka dengan Allah dengan cara memberitakan Injil
kepada mereka. Ingat bahwa dosalah yang menyebabkan adanya pertengkaran antar
manusia (Kejadian 3:12). Juga Injil disebut sebagai Injil damai sejahtera
(Efesus 6:15). Kalau orang-orang itu bertobat, sehingga dosa mereka dibereskan,
maka lebih besar kemungkinan bagi mereka untuk berdamai.
Dan kalau kita melakukan
ini dengan sungguh-sungguh maka kita akan disebut anak-anak Allah, ada dua hal
yang harus kita mengerti tentang anak-anak Allah :
1. Ini tak boleh diartikan bahwa kalau kita mendamaikan orang
maka kita menjadi anak-anak Allah. Penafsiran semacam ini mengarah pada ajaran
sesat ‘salvation by works’ (= keselamatan karena perbuatan
baik), dan bertentangan dengan Yoh 1:12 yang mengatakan bahwa kita bisa
menjadi anak-anak Allah karena iman kepada Yesus.
2) Orang-orang yang
mengusahakan damai disebut anak-anak Allah artinya ‘mirip dengan Allah’ dan
‘mereka melakukan apa yang dilakukan Allah’.
Perhatikan
beberapa hal di bawah ini yang menunjukkan hubungan ‘Allah’ dengan ‘damai’:
o
Allah disebut Allah damai sejahtera (1 Tesalonika
5:23; Ibrani 13:20).
o
Allah disebut sebagai sumber damai
sejahtera (Roma 15:33; 2 Korintus 13:11).
o
Mengusahakan damai adalah pekerjaan Allah
(Efesus 2:14-16; Kolose 1:20).
Jadi, kalau
orang yang percaya mengusahakan damai pasti disebut anak-anak Allah? Mereka
mirip dengan Allah dan mereka melakukan apa yang Allah lakukan.
Bekasi, 20 Juli 2013
Karyadim642.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar