Sabtu, 20 Juli 2013

HARAKIRI VS BOM BUNUH DIRI dan SYUHADA



Beberapa hari kemarin tepatnya tanggal. 20 Juli 2013 terjadi Ledakan bom rakitan yang dilempar orang tak dikenal ke Markas Polisi Sektor Rajapolah, Tasikmalaya, Jawa Barat, sekitar pukul 01.30 dini hari, dikira bunyi ledakan itu adalah sebuah pletasan/mercon yang  dimainkan warga biasa, tetapi ternyata setelah diselidiki itu adalah sebuah ledakan bom yang tidak berdaya besar.
Dari berita ini saya menerawang peristiwa-peristiwa pemboman-pemboman yang terjadi di Indonesia bahkan diberbagai Negara, umumnya yang sering terjadi pemboman adalah negara-negara yang sedang ada konflik, tapi ternyata ditarik kejadian-kejadian pemboman yang ada semakin menjurus tidak masuk diakal, yaitu pemboman terjadi dinegara-negara yang tidak ada konflikpun bisa terjadi pemboman-pemboman, bahkan yang lebih mengerikan adalah pemboman dengan cara Bom itu dibawa oleh si pembom itu sendiri sambil dia sendiri mati bersama dengan BOM yang dibawa dan diledakannya itu, tanpa tujuan yang jelas apa yang dilakukannya itu.

Kalau kita lihat sejarahnya dari tindakan-tindakan tentang Bom Bunuh diri yang terjadi diberbagai tempat dibelahan dunia ini, kita akan lihat sebuah fenomena yang tidak logika/tidak masuk diakal. sama seperti dengan Harakiri orang Jepang sepertinya juga tidak masuk diakal. 

Tapi berbeda dengan Harakiri yang artinya Hara =Perut, Kiru = Menusuk, jadi, Harakiri berarti tindakan menghukum diri sendiri dengan cara memotong perut. dan orang Jepang sendiri jarang menggunakan kata Harakiri, mereka lebih senang menggunakan kata SEPPUKU yang artinya sama dengan Harakiri.

Sejarah Harakiri ini dimulai dengan Zaman dimana Para Samurai dengan semangat Bushido, yakni kode etik seorang samurai yang digunakan ketika kalah berperang, tidak ingin jatuh ketangan musuh dan menghindari rasa malu karena kalah, maka samurai tersebut akan membunuh dirinya dengan cara menusuk perutnya sendiri dan tidak boleh menunjukan rasa sakit, karena itu akan sangat memalukan (jadi menusuk perut sampai mati dengan wajah yang tenang) dan dalam perkembangannya ini menjadi suatu budaya di Jepang. 

Kalau melakukan hal yang tidak benar sesuai dengan Etika umum maka orang Jepang untuk menutupi atau bertanggung jawab atas kesalahannya itu mereka melakukan tanggung jawabnya dengan bunuh diri, dan itu berkembang menjadi sangat luas dalam hal budaya malu, sehingga kalau kecewa, gagal, korupsi, KKN, dll mereka melakukan Harakiri/Seppuku, yang tidak lagi sesuai dengan budaya awalnya yaitu seorang SAMURAI yang kalah. tetapi dari sisi positifnya adalah mereka memiliki budaya malu, yang akhirnya tidak mudah untuk melakukan hal yang tidak Etis. dan ini baik sebenarnya untuk Masyarakat kita (INDONESIA) yang maaf hampir sebagian besar institusi marak dengan korupsi (membuat bangsa ini semakin terpurukdi berbagai bidang)  yang kita tahu itu adalah perbuatan biadab dan tidak punya rasa malu lagi.

Kembali kepersoalan diatas dimana kita membicarakan tentang BOM BUNUH DIRI, yang sekarang sudah amat sangat dianggap biasa itu, tahukah didalam Islam ada pengertian yang hampir sama dengan bunuh diri (yang lebih benar disebut berani mati dijalan ALLAH) nah itu dituliskan sebagai berikut Syahid (kata tunggal Bahasa Arab: شَهيد, sedangkan kata jamaknya adalah SyuhadaBahasa Arab: شُهَداء) merupakan salah satu terminologi dalam Islam yang artinya adalah seorang Muslim yang meninggal ketika berperang atau berjuang di jalan Allah membela kebenaran atau mempertahankan hak dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk menegakkan agama Allah.
Dengan dasar inilah yang sering dipakai dengan cara yang kurang tepat oleh orang-orang yang menganggap dirinya berjalan di jalan Allah dan di anggap ekstrem, yang sepertinya membela Agama tapi dengan cara yang kurang tepat, dan akhirnya cara-cara inilah yang sering dipakai oleh calon bomber-bomber untuk melakukan bom bunuh diri ditempat-tempat yang mereka anggap perlu dihancurkan, sedangkan Islam sendiri mengharamkan bunuh diri dengan cara yang tidak benar ini (BOM bunuh diri dengan pembenarannya sendiri). kecuali dengan penjelasan diatas.

Dari tulisan saya diatas yang sederhana dan singkat ini saya menyimpulkan antara HARAKIRI vs BUNUH DIRI jelas beda dengan SYAHID atau SYUHADA.

Bagaimana menurut sidang pembaca, silahkan di pikirkan dan direnungkan.

Bekasi, 20 Juli 2013.

karyadim642.blogspot.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar