Matius 13:24-30; dan Matius 13:36-43
Dalam ayat 36 murid-murid bertanya kepada Yesus tentang arti
perumpamaan Lalang diantara Gandum itu, dan dalam ayat 37-43 Yesus menjelaskan
arti perumpamaan itu.
Jadi, kalau kita mau mengerti Firman Tuhan/AlKitab, kita harus
berharap dan meminta kepada Tuhan. Tuhan memang bisa mengajarkan artinya
melalui buku, manusia, hamba Tuhan.
Efesus 4:11-15’,”11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi,
baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, 12
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi
pembangunan tubuh Kristus, 13 sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman
dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat
pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, 14 sehingga kita bukan lagi
anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh
permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, 15 tetapi
dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam
segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala”),
Dan karena itu kita harus mau menggunakan buku, manusia, hamba
Tuhan, tetapi harapan kita tidak boleh diletakkan pada manusia, buku, hamba
Tuhan, tetapi kepada Tuhan, itu sebabnya Berdoalah dengan sungguh-sungguh sebelum
membaca Alkitab, buku rohani, Saat Teduh, ataupun sebelum mendengar khotbah, Pemahaman
Alkitab.
‘Orang yang menabur benih gandum’ menggambarkan ‘Tuhan yang
memproduksi orang kristen’ (ayat 37-38) dengan cara: pemberitaan Injil, Tuhan
bekerja dalam diri orang itu : melahirbarukan, memberi terang, pengertian
tentang Injil, memberikan iman dan pertobatan.
Bagi seorang Petani Lalang itu sangat mengganggu dan
merugikan.
Lalang biasa disebut DARNEL BERJANGGUT (lolium temulentum).
Pada tahap awal lalang AMAT MIRIP dengan tanaman gandum,
sehingga mustahil untuk membedakan yang satu dari yang lain.
Orang Yahudi menyebut lalang itu Gandum Haram (Bastard wheat)
Dalam bahasa Ibrani, Lalang disebut ZUNIM , bahasa Yunani
zizanion.
Lalang dan Gandumg tidak dapat dipisahkan dengan aman
ketika keduanya sedang tumbuh, tetapi
memang akhirnya harus dipisahkan.
Didalam Perumpamaan Lalang diantara Gandum ini, mengajarkan
beberapa hal yang luar biasa :
a.
Selalu ada kuasa jahat didalam dunia, yang sedang
mencari dan menanti untuk menghancurkan benih yang baik. (lih: 1 Petus 5:8).
Selalu
ada didalam Gereja Pengaruh yang menolong benih Firman untuk bertumbuh dan
berkembang, dan pengaruh yang berupaya mengahancurkan benih Firman. Solusinya adalah
berjaga-jagalah.
b.
Betapa sukar membedakan mereka yang adalah benih
Kerajaan Allah dengan benih dari si Jahat.
Kenyataan
yang sering terjadi adalah seseorang mungkin kelihatan buruk, tetapi sebenarnya
baik dan sebaliknya seseorang kelihatan baik ternyata buruk.
Kita
selalu cepat menilai orang dan mencap mereka baik atau buruk tanpa mengetahui
fakta-fakta yang ada.
c.
Penghakiman pasti datang pada akhirnya.
Penghakiman
tidak terburu-buru, karena pada saatnya akan tampak konsekwensi dosa yang
dilakukan dan akan nampak sekarang atau nanti.
Hanya Allah saja yang berhak menghakimi, karena hanya Allah
yang tahu membedakan mana yang baik dan jahat.
Matius 13:24-30; dan Matius 13:36-43
24 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada
mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan
benih yang baik di ladangnya.
25 Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya
menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.
26 Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah
lalang itu.
27 Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan
berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari
manakah lalang itu?
28 Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu
berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi
mencabut lalang itu? 29 Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu
ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu.
30 Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada
waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu
dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke
dalam lumbungku."
36 Maka Yesuspun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang.
Murid-murid-Nya datang dan berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah kepada kami
perumpamaan tentang lalang di ladang itu."
37 Ia menjawab, kata-Nya: "Orang yang menaburkan benih baik
ialah Anak Manusia;
38 ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan
dan lalang anak-anak si jahat.
39 Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai
ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat.
40 Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api,
demikian juga pada akhir zaman.
41 Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka
akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang
melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya.
42 Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan
terdapat ratapan dan kertakan gigi.
43 Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti
matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia
mendengar!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar