karyadim642.blogspot.com |
Ini adalah satu dari gelar
utama dalam Perjanjian Lama bagi Yesus. Gelar ini tentu memiliki konotasi
Illahi. Termasuk didalamnya Yesus sebagai “Anak” atau “AnakKu” dan Tuhan
dipanggil sebagai “Bapa”. Hal ini muncul dalam :
a. Perjanjian
Baru lebih dari 124 kali. Bahkan penunjukan diri Yesus sebagai “Anak Manusia”
memiliki konotasi Illahi dari. Daniel 7:13-14.
b. Perjanjian Lama
penunjukan “anak” dapat berkenaan dengan empat kelompok khusus.
1. Para malaikat (biasanya dalam bentuk
JAMAK lih. Kejadian 6:2; Ayub 1:6; 2:1)
2. Raja Israel (lih. 2
Samuel 7:14; Mazmur 2:7; 89:26-27)
3. Bangsa Israel
secara keseluruhan (lih Keluran 4:22- 23; Ulangan 14:1; Hoses 11:1; Maleakhi
2:10)
4. Hakim-hakim Israel
(Mazmur 82:6)
Penggunaan yang kedua lah yang berhubungan
dengan Yesus. Dengan cara ini “anak Daud” dan “anak Allah” keduanya berhubungan
dengan 2 Samuel 7; Mazmur 2 dan 89. Dalam Perjanjian Lama istilah “anak Allah”
tidak pernah digunakan khususnya mengenai Mesias, kecuali sebagai raja secara
eskatologis yakni orang dari jabatan yang diurapi di Israel.
Namun demikian di dalam gulungan naskah kuno Laut Mati, jabatan
dengan implikasi Mesianik bersifat umum. Juga istilah “Anak Allah” adalah
jabatan Mesianik dalam dua karya interbiblikal apokaliptik Yahudi. (lih. 2
Esdras 7:28; 13:32,37,52; 14:9 dan 1 Henoh 105:2).
Latar belakang Perjanjian Baru yang menunjuk kepada Yesus dapat
diringkas secara baik dengan menggunakan beberapa kategori:
1. Para-eksistensi
Nya (Yohanes 1:1-18)
2. KelahiranNya yang
unik (dari seorang perawan) (Matius 1:23; Lukas 1:31-35)
3. Bapisan-Nya
(Matius 3:17; Markus 1:11; Lukas 3:22. Suara Allah dari surga mepersatukan Raja
dalam Mazmur 2 dengan hamba yang sengsara dalam Yesaya 53).
4. Pencobaan dari Iblis (Matius 4:1-11; Markus 1:12,13; Lukas 4:1-13.
Ia dicobai agar meragukan ke-anakan-Nya atau setidaknya untuk mencapai maksud
tersebut dengan cara lain selain salib).
5. PeneguhanNya
oleh saksi-saksi yang tak dapat diterima
a. roh-roh jahat (Markus 1:23-25;
Lukas 4:31-37; Markus 3:11-12)
b. orang-orang yang tidak percaya
(Matius 27:43; Markus 14:61; Yohanes 19:7)
6. PeneguhanNya oleh para murid.
a. Matius 14:33; 16:16
b. Yohanes 1:34,49; 6:69; 11:27
7. PeneguhanNya
sendiri
a. Matius 11:25-27
b. Yohanes 10:36
8. Penggunaan olehNya bentuk hubungan kekeluargaan
untuk Allah sebagai Bapa.
a. Penggunaan kata “abba” untuk Allah
1) Markus 14:36
2) Roma 8:15
3) Galatia 4:6
b. Penggunaan olehNya secara berulang kata Bapa (patēr) untuk menjelaskan
hubunganNya dengan Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar