Jumat, 23 Agustus 2013

1. ANAK ALLAH

karyadim642.blogspot.com 
Ini adalah satu dari gelar utama dalam Perjanjian Lama bagi Yesus. Gelar ini tentu memiliki konotasi Illahi. Termasuk didalamnya Yesus sebagai “Anak” atau “AnakKu” dan Tuhan dipanggil sebagai “Bapa”. Hal ini muncul dalam :
a.   Perjanjian Baru lebih dari 124 kali. Bahkan penunjukan diri Yesus sebagai “Anak Manusia” memiliki konotasi Illahi dari. Daniel 7:13-14.
b. Perjanjian Lama penunjukan “anak” dapat berkenaan dengan empat kelompok khusus.
1.  Para malaikat (biasanya dalam bentuk JAMAK lih. Kejadian 6:2; Ayub 1:6; 2:1)
2. Raja Israel (lih. 2 Samuel 7:14; Mazmur 2:7; 89:26-27)
3. Bangsa Israel secara keseluruhan (lih Keluran 4:22- 23; Ulangan 14:1; Hoses 11:1; Maleakhi 2:10)
4. Hakim-hakim Israel (Mazmur 82:6)

Penggunaan yang kedua lah yang berhubungan dengan Yesus. Dengan cara ini “anak Daud” dan “anak Allah” keduanya berhubungan dengan 2 Samuel 7; Mazmur 2 dan 89. Dalam Perjanjian Lama istilah “anak Allah” tidak pernah digunakan khususnya mengenai Mesias, kecuali sebagai raja secara eskatologis yakni orang dari jabatan yang diurapi di Israel.

Namun demikian di dalam gulungan naskah kuno Laut Mati, jabatan dengan implikasi Mesianik bersifat umum. Juga istilah “Anak Allah” adalah jabatan Mesianik dalam dua karya interbiblikal apokaliptik Yahudi. (lih. 2 Esdras 7:28; 13:32,37,52; 14:9 dan 1 Henoh 105:2).

Latar belakang Perjanjian Baru yang menunjuk kepada Yesus dapat diringkas secara baik dengan menggunakan beberapa kategori:
1. Para-eksistensi Nya (Yohanes 1:1-18)
2. KelahiranNya yang unik (dari seorang perawan) (Matius 1:23; Lukas 1:31-35)
3. Bapisan-Nya (Matius 3:17; Markus 1:11; Lukas 3:22. Suara Allah dari surga mepersatukan Raja dalam Mazmur 2 dengan hamba yang sengsara dalam Yesaya 53).
4. Pencobaan dari Iblis (Matius 4:1-11; Markus 1:12,13; Lukas 4:1-13. Ia dicobai agar meragukan ke-anakan-Nya atau setidaknya untuk mencapai maksud tersebut dengan cara lain selain salib).
5. PeneguhanNya oleh saksi-saksi yang tak dapat diterima
a. roh-roh jahat (Markus 1:23-25; Lukas 4:31-37; Markus 3:11-12)
b. orang-orang yang tidak percaya (Matius 27:43; Markus 14:61; Yohanes 19:7)
6. PeneguhanNya oleh para murid.
a. Matius 14:33; 16:16
b. Yohanes 1:34,49; 6:69; 11:27
7. PeneguhanNya sendiri
a. Matius 11:25-27
b. Yohanes 10:36
8. Penggunaan olehNya bentuk hubungan kekeluargaan untuk Allah sebagai Bapa.
     a. Penggunaan kata “abba” untuk Allah
1) Markus 14:36
2) Roma 8:15
3) Galatia 4:6
b. Penggunaan olehNya secara berulang kata Bapa (patēr) untuk menjelaskan hubunganNya dengan Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar