Selasa, 09 April 2013

THE BIRTH OF JESUS CHRIST - Matius 1:18-25



THE BIRTH OF JESUS CHRIST/KELAHIRAN YESUS KRISTUS

Matthew 1:18-25; Luke 2:1-7

18      Now the birth of Jesus Christ was as follows: After His mother Mary was betrothed to Joseph, before they came together, she was found with child of the Holy Spirit.19 Then Joseph her husband, being a just man, and not wanting to make her a public example, was minded to put her away secretly.20 But while he thought about these things, behold, an angel of the Lord appeared to him in a dream, saying, "Joseph, son of David, do not be afraid to take to you Mary your wife, for that which is conceived in her is of the Holy Spirit.21 And she will bring forth a Son, and you shall call His name JESUS, for He will save His people from their sins."
22      So all this was done that it might be fulfilled which was spoken by the Lord through the prophet, saying:23 "Behold, the virgin shall be with child, and bear a Son, and they shall call His name Immanuel," which is translated, "God with us."
24      Then Joseph, being aroused from sleep, did as the angel of the Lord commanded him and took to him his wife,25 and did not know her till she had brought forth her firstborn Son. And he called His name JESUS.

Kalau kita perhatikan baik-baik khususnya tentang Yusuf, bagaimana dia mengalami kenyataan ini, itu adalah sesuatu yang tidak mudah untuk dapat diterimanya, kenapa? Karena kalau kita perhatikan agak mendalam akan zaman dimana Yusuf hidup, dan budaya serta nilai-nilai keagamaan yang begitu ketat dilakukan oleh orang-orang Israel tentang Pernikahan dimana pada zaman itu untuk mencapai jenjang pernikahan ada beberapa hal yang harus dilewati, dan ternyata Yusuf mengetahui bahwa Maria ternyata sedang Hamil, sedangkan Yusuf tahu dia belum pernah berhubungan dengan Maria dan diayat 19 dikatakan Yusuf yang tulus hati itu ternyata mau mnceeraikan isterinya ada dua kata yang sangatkontras kalau kita perhatikan dengan baik-baik yaitu :
-       Yang pertama Yusuf dan Maria BERTUNANGAN (pledged to be married) dan
-       Yang satunya lagi Yusuf mau MENCERAIKAN Maria.  
-       Yang satunya lagi Maria ISTERI YUSUF.

Ini menjadi pertanyaan yang penting karena kenapa Yusuf yang baru bertunangan tetapi begitu mengetahui Maria Hamil ingin menceraikannya bahkan di ayat 19 dikatakan Yusuf mau menceraikan isterinya, bukankah ini sebuah pernyataan yang kontras, untuk mengetahui kenapa ayat 19 ini berbunyi demikian, kita akan coba mempelajari kondisi sosial budaya pada zaman itu di Israel.
Hal ini dialami Yusuf dan menjadi suatu tantangan yang tidak mudah menerima keadaan Maria yang sesuai dengan penjelasan diatas tentang pertunangan yang pada zaman itu sudah dianggap menikah walaupun belum hidup serumah. Dan saya akan mnguraikan sedikit tentang PERTUNANGAN DAN PERNIKAHAN.

Pernikahan menurut Yahudi.
I.       Hubungan yang menjurus kepada Pernikahan ada 3 Tahap:
1.   Tahap saling Janji.
Hal ini dilakukan saat pasangan itu masih kecil, bahkan pasangan ini belum pernah sama sekali berjumpa, hal ini dilakukan karena Pernikahan dianggap suatu keputusan yang sangat penting, sehingga tidak bisa hanya dilakukan oleh kedua calon yang akan dinikahkan itu.
2.   Tahap Pertunangan.
a.  Bisa dibatalkan.
b.  Sudah mengikat.
Tahap ini adalah peresmian pertunangan yang diketahui oleh banyak orang tapi dalam tahap inipun masih bisa dibatalkan baik oleh pihak Pria maupun Pihak Wanita yang tidak ingin sampai ke jenjang pernikahan.
Tetapi sekali Pertunangan ini dilakukan dan disaksikan banak orang, maka siffatnya sudah mengikat dan pria dan wanita sudah dianggap suami isteri, meskipun mereka belum mempunyai hak sebagai suami isteri dan pemutusan ini hanya boleh terjadi melalui Perceraian.
Dan hal ketentuan seperti inilah yang terjadi antara Yususf dan Maria. Sekalipun mereka tidak serumah Yusuf adalah suami Maria demikian juga Maria adalah isteri Yusuf dan sudah dianggap suami isteri.
3.   Tahap Pernikahan.
Adalah tahap akhir dari Pertunangan yang dilanjutkan dengan tahap Pernikahan yang seterusnya dilaksanakan sesuai dengan adat istiadat pada waktu itu.

II.      Dilahirkan dari Karya Roh Kudus (ayat 18, 20)
Didalam ayat delapan belas dan ayat dua puluh menyatakan tentang Yesus lahir dari Perawan Maria yang dikatakan mengandung dari Roh Kudus (ayat 18) dan kandungannya adalah dari Roh Kudus (ayat 20) dan berdasarkan ayat-yat inlah yang matius mau menyatakan:
-       Apakah artinya kalau dikatakan bahwa Yesus lahir karena karya Roh Kudus?
-       Apakah artinya kalau Yesus diahirkan melalui karya Roh Kudus berarti Tuhan sendiri bekerja?
Untuk bisa memahami ini maka kita harus mencoba mengetahui pemahaman  orang Yahudi mengenai Roh Kudus, didalam kepercayaan Yahudi Roh Kudus itu memiliki tugas-tugas yang jelas dan kita harus memahami perikop ini dengan Pemahaman Yahudi mengenai Roh Kudus yaitu :

a.    Roh Kudus adalah pribadi yang membawa kebenaran TUHAN kepada manusia (Nabi dan lain-lain).
Roh Kuduslah yang mengajar para nabi untuk mengatakan hal-hal yang harus mereka katakan, dan yang Tuhan kehendaki untuk manusia melakukannya sepanjang zaman dan sepanjang generasi.
b.    Roh Kudus Memungkinkan/memampukan Manusia untuk mengakui kebenaran yang mereka lihat.
Kenapa harus Roh Kudus? Karena Manusia telah dibutakan dan disalah arahkan oleh anggapan-anggapan dan praduga-praduga mereka sendiri dan pikiran-pikiran manusia digelapkan oleh dosa-dosa dan niat-niat hati mereka sendiri.
c.    Menghubungkan Roh Allah dengan Karya Penciptaan.
Didalam Kejadian 1:2  dimana Tuhan dalam karya Roh Tuhan yang melayang-layang berkarya menjadikan dunia yang kacau menjadi teratur dan dalam bahasa Ibrani Roh/Nafas/angin itu disebut Ruakh, dan dalam bahasa Yunani Pneuma.
Didalam Mazmur 104:30, Ayub 33:4.Roh Tuhan itu mencipta dan memberi kehidupan.
d.    Roh Kudus melakukan Karya Penciptaan ulang/membangkitkan kembali.
Didalam Yehezkiel 37:1-14. Dimana Tuhan memerintahkan Yehezkiel untuk bernubuat terhadap tunpukan tulang dan Tuhan mengehmbuskan Nafas kepada Tubuh yang mati itu menjadikan kehidupan.

Itulah sudut pandang orang Yahudi terhadap Roh Kudus dan karyaNya didalam dunia. Dengan sudut pandang inilah kita bisa mengerti karya Roh Kudus dalam hidup Maria yang melahirkan Yesus Kristus didalam dunia ini dan dapat mempercayai dengan benar bahwa dialah Tuhan “Imanuel”

Syalom.
Karyadi M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar