1 Raja-raja 19:4
“Tetapi
ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah
sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu!
Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada
nenek moyangku."
Kala waktu dalam perjalanan iman kita kepada Tuhan,
kita mengalami kelelahan rohani dan patah semangaat, sudah rajin dan setia
tetapi kok mengalami masalah dan beban yang berat, sehingga membuat kita mengalami
yang disebut kelelehan rohani, ketika kita mengalami hal demikian Tuhan sangat
baik ia senang menopang kita kembali untuk
segar dan sukacita mengiring kehidupan kita.
Seperti yang kita lihat dalam ayat diatas
bagaimana seorang nabi Elia yang begitu dekat dan perkasa dengan kuat kuasa
Tuhan iapun pernah mengalami kelelahan
dan ketakutan dalam pelayanannya kepada Tuhan melalui bangsa Israel.
Elia yang sebelumnya melakukan perintah Tuhan
yang dasyat menegur seorang Raja, beradu iman dengan Nabi baal yang 450 orang
dan nabi Asyera yang 400 orang untuk dapat membakar korban tanpa api, dan
akhirnya membunuh semua nabi baal. Tetapi ternyata kehebatan Elia bersama
dengan Tuhan tidak menghilangkan ketakutannya kan hidup, seorang wanita yang
bernama Izebel mengancamnya akan membunuhnya, Elia ketakutan dan lari dari
Israel.
Kitapun juga sering mengalami perjalanan iman
yang luar biasa, sakit disembuhkan, menganggur dapat pekerjaan, usaha menjadi
berhasil, suami dipulihkan dari hidupnya yang tidak benar, anak bermasalah
dipulihkan, dan lain-lain kebaikan Tuhan yang kita terima, tetapi kita bisa
menjadi kecewa dan patah semangat ketika kita mendengar orang lain menegur
kita, orang lain menjelek-jelekan kita. Kita bisa cepat patah semangat dan kecewa,
tidak mau berdoa, malas beribadah, dan lain-lain tindakan kekecewaan yang kita
lakukan.
Tetapi ketika Tuhan melihat bagaimana Elia ketakutan dan
kecewa dalam hidupnya menghadapi masalah yang dihadapinya, Tuhan menghadapi
Elia dengan penuh pengertian dan perhatian, mari kita lihat cara Tuhan memulihkan.
Lihat Ibrani 4:14-15 :
1.
Tuhan membiarkan Elia tidur. 1 Raja-raja 19:5-6.
Istirahat itu baik, ketika kita lelah yang terbaik adalah
istirahat, dan itulah yang dilakukan Tuhan membiarkan Elia tidur, kalau saudara
lelah dalam pengiringan akan Tuhan beristirahatlah, ambil waktu yang baik dalam
kesendirian samapai kita merasa segar kembali.
2.
Tuhan memberi makan kepada Elia. 1 Raja-raja 19:5-7.
Dalam istirahatnya Elia Tuhan memberinya makan sampai
kenyang, demikian juga kita didalam istirahat kita jasmanipun perlu disaih
makan, demikian juga rohani kita perlu dikasih makan dengan baca firman, sampai
kenyang, sehingga menimbulkan kekuatan untuk mengahadapi kehidupan selanjutnya
atau melakukan perintah Tuhan selanjutnya. Dalam kuat kuasa-Nya.
3.
Tuhan mengunjungi Elia dengan kuasa dan hadirat-Nya.
1 Raja-raja 19:11-13
Ketika Elia sedang dalam kelelahan
dan beristirahat maka Tuhan menyatakan kasih-Nya untuk menguatkan Elia dengan kehadiran-Nya
dalam kesendiriannya, dan seteleh itu baru Tuhan memintanya melayani kembali
tugas-tugas yang Tuhan kasih.
Demikian juga ketika kita dalam
kelemahan dan kelelhan baik jasmani maupun rohani, kita harus istirahat dan dalam
istirahat kita tuhan akan datang kepada kita dengan kuasa dan hadirat=Nya yang
luar biasa sehingga kita dikuatkan dan disegarkan kembali.
4.
Tuhan memberi kita teman yang sejiwa dan sehati. 1
Raja-raja 19;16; 19-21.
Ketika Elia diperintahkan
Tuhan, ia tidak dibiarkan sendiri tetapi diberi teman yang sejiwa dan sehati
yaitu Elisa, sehingga ia mendapatkan kekuatan dalam melayani Tuhan di Israel.
Demikian juga kita ketika kita
sudah disegarkan dengan kuasa dan hadirat-Nya, tuhan minta kita melayani
pekerjaan-Nya dan tuhan memberikan kepada kita teman yang sejiwa dan sehati
yaitu PARAKLETOS (Roh Kudus). (Kisah 1:8) yang akan menemani dan menolong kita
dalam melayani tugas-Nya.
Marilah
sekalipun kita lemah, tak berdaya, penuh dengan beban dan masalah, tetapi Tuhan
akan memberikan solusinya kepada kita seperti yang diuraikan kalimaat diatas,
sampai kita segar dan kuat kembai untuk melakukan tugasnya dimana kita
ditempatkan Tuhan.
Bekasi, 23 Juli 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar