A. Saya percaya Alkitab adalah satu-satunya pernyataan diri dari
satu-satunya Allah yang benar. Karena itu, penafsirannya harus menggunakan
sudut pandang maksud dan tujuan dari sang penulis illahi (Roh Kudus) yang menggunakan
seorang manusia sebagai penulis dan dalam latar belakang sejarah tertentu.
B. Saya percaya Alkitab ditulis untuk orang-orang biasa – untuk
semua orang! Tuhan menyediakan diriNya untuk berbicara secara jelas kepada kita
dalam suatu konteks sejarah dan budaya tertentu. Tuhan tidak menyembunyikan
kebenaran—Ia ingin kita mengerti! Oleh karena itu, Alkitab harus ditafsirkan
dengan sudut pandang zaman pada saat penulisannya, bukan zaman kita saat ini.
Alkitab tidak dapat berarti sesuatu bagi kita berbeda dengan kepada mereka yang
membaca dan mendengarnya pertama kali. Hal ini dapatlah secara mudah dimengerti
oleh akal kita, dan menggunakan teknik-teknik dan bentuk-bentuk komunikasi.
C. Saya
percaya Alkitab memiliki berita dan tujuan yang menyatu. Tidak saling ber
tentangan satu dengan yang lain, walaupun didalamnya terdapat juga
bagian-bagian yang sukar dan bersifat paradoks. Dengan demikian penafsir
terbaik dari Alkitab adalah Alkitab itu sendiri.
D. Saya percaya bahwa setiap bagian (selain nubuatan) hanya
memiliki satu arti berdasarkan maksud dan tujuan dari si penulis yang diilhami
Tuhan sendiri.
Meskipun kita tidak akan mungkin bisa sepenuhnya meyakini bahwa
kita tahu maksud si penulis, banyak indikator menunjuk kearah hal tersebut:
1. Genre (tipe literatur) yang dipilih untuk mengemukakan
berita.
2. latar belakan sejarah dan/atau kejadian tertentu yang
mendorong penulisan
3. konteks tulisan dari keseluruhan buku, juga tiap satuan
tulisan.
4. rancangan naskah (garis besar) dari satuan tulisan dalam kaitannya
dengan keseluruhan berita.
5. ciri-ciri tata bahasa tertentu yang menonjol yang digunakan
untuk mengkomunikasikan berita.
6. kata-kata yang
dipilih untuk menyajikan berita.
7. bagian-bagian
yang bersifat paralel.
Bekasi, 22 Maret 2014
Karyadim642.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar