Didalam Matius pasal 6
Tuhan Yesus berbicara tentang Allah memberikan upah kepada orang-orang yang
melakukan kehendak Allah (Matius 6:4, 6, 18).
Telah
sering dikatakan, bahwa didalam kekristenan tidak ada tempat sama sekali bagi
upah.
Pendapat tersebut diatas sepertinya baik dan luhur, tetapi
pendapat itu bukanlah pendapat yang dipegang Yesus. Yesus berbicara tentang upah
sebagai berikut :
orang-orang yang tetap setia dan menerima upahnya kelak:
Ø Matius 5:12. orang-orang
yang tetap setia dan menerima upahnya kelak.
Ø Matius 10;42. Orang yang
memberikan segelas air tidak akan
kehilangan upahnya.
Ø Matius 25:14-30.
Perumpamaan Talenta dan mendapat upah.
Ø Matius 25;31-46. Penghakiman
terakhr dan mendapat upah.
Jadi sangat jelas Yesus berbicara
tentang UPAH dan HUKUMAN, dan kita harus hati-hati tentang pemikiran perihal
Upah dan Hukuman sehingga lebih rohani dari pada Yesus sendiri.
Ada beberapa realita yang perlu kita ketahui :
v Setiap tindakan yang tidak
mencapai hasil atau sasaran adalah tindakan sia-sia dan tak berguna.
v Meniadakan prinsip upah
dan hukuman dari pemikiran agamaniah adalah sama dengan melestarikan ketidak
adilan.
Upah/ganjaran dan hukuman
adalah perlu, agar hidup kita lebih bermakna.
Kalau upah dan ganjaran dan hukuman tidak ada, maka segala usaha
dan tindakan akan sia-sia.
I.
POKOK PIKIRAN KRISTIANI TENTANG UPAH.
o
Seperti
penjelasan diatas Yesus tidak berbicara tentang upah material atau upah bendawi.
Tetapi di Perjanjian Lama mengenai upah sama dengan kemakmuran bendawi. Dan itu
menunjukan bukti bahwa orang yang memilikinya adalah orang yang baik.
Contoh
: Ayub, ketiga teman-teman nya menghakimi dia atas musibah yang dialaminya
akibat dari dosa Ayub, namun ayub menentang dengan gigihnya. Elifas berkata, siapakah manusia yang binasa tidak
bersalah Ayub 5:7; Bildad berkata
kalau engkau bersih dan jujur harusnya Ia bangkit menolongmu (Ayub 8:6), Zofar pengajaranku murni, aku bersih
dihapanMu. Ayub 11:4.
Tapi Alkitab menulis berkat menyertai orang yang percaya, Mazmur 37:5, Mazmur 91:7-10.
Yang dijanjikan Yesus bukanlah kelimpahan bendawi, tetapi adalah
PENCOBAAN, KESENGSARAAN, PENDERITAAN, ANIAYA, dan KEMATIAN. Ini bukanlah upah jasmani.
o
Orang
yang dengan sengaja mencari, malah tidak
akan pernah memperoleh upah.
Orang
yang selalu memperhitungkan upah bagi dirinya adalah orang yang menganggap Allah
sebagai hakim atau akuntan yang harus menentukan jumlah upah yang patut
diterimanya
Satu hal yang besar terdapat
dalam ajaran Kristiani tentang upah adalah orang yang mencari, mengharapkan,
menuntut, malah tidak mendapat; sebaliknya orang yang hidupnya didasarkan oleh
kasih, serta tidak pernah menganggap dirinya pantas mendapat upah, justru
menerimanya.
Jadi didalam
kekristenan upah bukanlah hal yang utama. Upah adalah hasil sampingan, namun
juga hasil akhir dari hidup secara kristiani.
II. UPAH DAN GANJARAN
KRISTIANI.
Apakah upah
dan ganjaran hidup kristiani itu ? Upah dan ganjara hidup kristiani adalah upah
yang ditujukan hanya bagi orang-orang yang hidup secara kristiani. Upah kristiani
yang pertama :
a.
KEPUASAN.
Hal itu hanya
muncul bagi orang-orang yang melakukan hal-hal benar, taat dan setia kepada
Yesus, serta berjalan didalamNya.
Mungkin saja
terjadi, orang yang demikian akan kehilangan keberuntungan, kedudukan, atau
ditahan, dipenjara, menjadi bahan cemoohan, kesepian dan terhina. Namun dia
tetap memiliki kepuasan yang terdalam yang tidak dapt dinilai dengan uang.
b.
BERTAMBAHNYA TUGAS YANG HARUS DIKERJAKAN.
Hal yang aneh
adalah ketika tugas selesai ternyata sudah ada tugas lagi yang lebih besar yang
memerlukan ketekunan dan kerajinan yang lebih tinggi. didalam Perumpamaan
Talenta Matius 25:14-50. Contoh-contoh :
v Murid yang pandai, akan
diberikan tugas-tugas yang lebih berat.
v Atlit muda yang pandai,
malah semakin diberikan tugas yang lebih berat.
v Pemusik cilik yang pandai,
justru akan diberikan tugas yang sukar dan berat.
Upah kristiani adalah kebalikan dari upah duniawi. upah kristiani makin besar dan berat tugas yang harus kita kerjakan, makin besar pula upah yang tersedia.
c.
HIDUP BERSAMA ALLAH.
Orang yang
hidup secara duniawi yang jarang berfikir tentang Allah, akan merasa ngeri dan
takut diperhadapkan dengan Allah. Dan orang yang berjalan menurut jalannya
sendiri dan semakin menjauh dari Tuhan , maka jurang yang memisahkannya semakin lebar dan orang ini akan melihat Allah menjadi tokoh yang asing dan kejam yang
akan selalu dihindarinya.
Tetapi orang yang selalu
berusaha mendekat kepada Allah sepanjang hidupnya akan selalu mentaati Tuhannya,
maka ia tidak takut mengalami kehadirarn Tuhan dalam hidupnya. Dan orang itu
benar-benar hidup bersama dengan Allah. Dan itulah upah yang paling besar dari
semuanya.
Selamat merenungkan Kasih Tuhan tentang makna UPAH ini, kiranya menjadi berkat bagi yang mendapat pencerahanNya.
Bekasi,
28 Agustus 2013
Karyadim642.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar