Jangan
hanya ingin menjadi lebih baik dari pada orang sezaman atau para pendahulu
anda. Berusahalah menjadi lebih baik dari pada diri anda sendiri
~William
Faulkner~
Bila melakukan kesalahan Daud sangat serius
memperbaikinya, itulah sebabnya kenapa Allah berkenan kepada Daud.
1 Tawarikh 13:5 "Lalu Daud mengumpulkan
semua orang Israel dari sungai Sikhor di Mesir sampai ke jalan yang menuju
Hamat, untuk menjemput tabut Allah dari Kiryat-Yearim."
Daud yang mengasihi Tuhan, rindu menempatkan
Tabut Allah kembali ke Yerusalem, karena belum berpengalaman mengangkat tabut
Allah, Daud berbuat kekeliruan, sehingga Uza mati.
1 Tawarikh 13:11 "Daud menjadi marah,
karena TUHAN telah menyambar Uza demikian hebatnya; maka tempat itu disebut
orang Peres-Uza sampai sekarang."
Daud
yang tidak mengerti didalam kemarahannya, menjadi semakin tidak mengerti,
karena dia merasa rencana baiknya mengembalikan tabut Allah tidak dihargai oleh
Tuhan.
Bukankah hal seperti ini sering terjadi didalam kehidupan kita
?
Sebagai
ungkapan kasih, mungkin kita sudah mempersembahkan banyak korban kepada Tuhan,
baik waktu, tenaga dan juga uang.
Namun hari hari kehidupan kita sepertinya bukan
tambah baik, malahan tambah buruk, sebagaimana Daud marah dan kecewa, itupun
kita alami didalam hidup ini.
2 Samuel 6:13 "Apabila
pengangkat-pengangkat tabut TUHAN itu melangkah maju enam langkah, maka ia
mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan."
Daud tidak kecewa seumur hidupnya, tetapi Daud
mencari tahu dan merenung, Daud berubah dengan memperbaiki korban
persembahannya sesuai dengan pola Tuhan.
Mulai saat ini, koreksi seluruh aspek kehidupan
kita, dengan berkata Tuhan ajar saya agar mengerti setiap jalan dan rencanaMu
dan buat saya mengerti kehendakMU.