Selasa, 26 Mei 2015

DOSA YANG TIDAK TERAMPUNI, ( Matius 12:31-32 )


31 Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.
32 Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak.

The Unpardonable Sin
31 "Therefore I say to you, every sin and blasphemy will be forgiven men, but the blasphemy against the Spirit will not be forgiven men.
32 Anyone who speaks a word against the Son of Man, it will be forgiven him; but whoever speaks against the Holy Spirit, it will not be forgiven him, either in this age or in the age to come.

Tulisan dari ayat diatas memang sangat mengejutkan dan banyak sekali diperdebatkan oleh banyak ahli kitab dan teolog, suatu pernyataan Tuhan Yesus yang sangat keras untuk orang-orang yang tidak ingin membuka hati dengan terbuka, mengenalnya dengan benar.

Ada dua persepsi yang berusaha saya tulis tentang ayat 31-32 ini :
1.     Penghujatan kepada Yesus sebagai manusia dan Penghujatan terhadap Roh kudus dari sudut pandang Perjanjian Lama.

Sudut pandang ini ingin menjelaskan tentang frasa anak Manusia dan Roh Kudus dalam sudut pandang perjanjian Lama :

      a.    Hujat kepada anak Manusia.
Berdasarkan sudut pandang Perjanjian Lama kata “Anak Manusia” itu didalam bahasa Ibrani dan Aram sama sekali bukan suatu gelar, tetapi hanya suatu ungkapan untuk menyebut seorang manusia.

Contoh :
Ketika seorang Rabi memulai suatu perumpamaan, mereka mengawalinya dengan “Ada seorang anak manusia yang ….”
Sedangkan kita hanya berkata, :Ada seorang manusia yang…”

Dalam Mazmur 8:5 “Apakah Manusia, sehingga Engkau mengingatnya ? apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya ?”

Didalam Kitab Yehezkiel Allah berulang kali menyebutnya anak manusia :
Yehezkiel 2:1 “FirmanNya kepadaku :”Hai anak manusia, bangunlah dan berdiri, karena Aku hendak berbicara dengan engkau.” (lihat  Yehezkiel 2:6,8; 3:1,4,17,25) semuanya tertulis tanpa huruf besar, artinya adalah manusia.

Dalam manuskrip PB bahasa Yunani kata-katanya tertulis semuanya dalam huruf besar (disebut uncial), diperkirakan harusnya dalam Matius 12:8 anaknya manusia seharusnya dituiskan tanpa huruf besar, sehingga frasa tidak merujuk kepada Yesus, tetapi kepada manusia.

     b. Hujat kepada Roh Kudus.
Yang harus kita pahami adalah bahwa Yesus tidak sedang berbicara tentang Roh Kudus dalam pengertian Kristen yang kita percayai sekarang ini. Karena pada waktu itu Pantekosta belum datang dan roh Kudus belum turun keatas manusia dengan seluruh kuasa, terang dan kepenuhan-Nya.

Jadi dalam konteks ayat 31-32 diatas ucapan Yesus harus ditafsirkan dalam terang pemahaman Yahudi tentang Roh Kudus, karena orang Yahudipun Percaya adanya Roh Kudus.

Menurut ajaran Yahudi, Roh Kudus mempunyai 2 tugas utama :
1.    Roh Kudus membawa kebenaran Allah kepada manusia.
2.    Roh Kudus memampukan manusia untuk mengenali dan memahami kebenaran itu ketika mereka melihatnya.

Dari sudut pandang ini kita mau lihat kenapa Tuhan Yesus menyatakan “Hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni”.

Seseorang dapat kehilangan kemampuan apapun bila ia tidak menggunakannya, dan ini bisa disegala aspek hidup.

Contoh :
     
     a.    Bila seseorang tidak lagi menggunakan otot-ototnya maka ototnya akan mengkerut.
     
     b.    Secara pikiran. 
Ketika orang masa mudanya bersekolah, mendapat sedikit pengetahuan.
Contoh : belajar bahasa, music, dan lain-lain, ternyata pengetahuan itu sudah lama hilang, karena tidak dilatih dengan baik.

Dalam persepsi juga begitu, seseorang aan kehilangan seluruh apresiasinya terhadap music yang baik, jika ia hanya mendengar music murahan, juga akan kehilangan kemampuan membaca buku bermutu karena hanya membaca buku-buku picisan, atau ia akan kehilangan kenikmatan terhadap hal yang bersh dan sehat, bila ia terlalu lama menikmati hal-hal yang rendah dan kotor.

Oleh karena itu SESEORANG AKAN KEHILANGAN KEMAMPUAN UNTUK MENGENALI KEBAIKAN DAN KEBENARAN. Bila ia lama sekali menutup mata dan telinga terhadap kehendak Allah. IA SAMPAI TAHAP DIMANA KEJAHATANNYA SENDIRI TAMPAK BAIK DIMATANYA, dan KEBAIKAN ALLAH TAMPAK JAHAT BAGINYA.

Inilah tahap yang dialami oleh Ahli Taurat dan orang Farisi mereka sudah lama Buta dan Tuli terhadap Allah, sehingga mereka telah kehilangan kemampuan untuk mengenali-Nya ketika diperhadapkan dengan-Nya.

Mereka melihat kebaikan yang telah menjelma menjadi manusia dan menyebutnya sebagai kejahatan yang telah menjelma, daan melihat Anak Allah dan menudingnya sebagai sekutu si jahat.

Mengapa dosa menjadi “tidak terampuni” ?

Bila seseorang tidak dapat mengenali kebaikan ketika ia melihatnya, dan tidak mengingininya dan bila tidak mengenali kejahatan sebagai kejahatan dan tidak menyesali dan tidak ingin meninggalkan kejahatannya itu.

Dan bila ia tidak lagi mencintai yang baik dan membenci yang jahat, dan bila ia tidak mau bertobat.

IA TIDAK DAPAT DIAMPUNI KARENA PERTOBATAN ADALAH SYARAT SATU-SATUNYA BAGI PENGAMPUNAN.

Karena dosa terhadap Roh Kudus ialah sungguh-sungguh telah hilangnya kesadaran dan perasaan terhadap dosa.


Bekasi, 20 April 2015

Karyadim642.blogspot.com

The Unpardonable Sin (Mark 3:28-30)
31 Δι  τοτο  λέγω  μν,  πσα  μαρτία  κα  βλασφημία  φεθήσεται  τος  νθρώποις,    δ  το  Πνεύματος  βλασφημία  οκ  φεθήσεται. 
32 κα  ς  ἐὰν  επ  λόγον  κατ  το  Υο  το  νθρώπου,  φεθήσεται  ατ·  ς  δ’  ν  επ  κατ  το  Πνεύματος  το  γίου,  οκ  φεθήσεται  ατ  οτε  ν  τούτ  τ  αἰῶνι  οτε  ν  τ  μέλλοντι.

31 dia  touto  legō  umin  pasa  amartia  kai  blasphēmia  aphethēsetai  tois  anthrōpois  ē  de  tou  pneumatos  blasphēmia  ouk  aphethēsetai.

32 kai  os  ean  eipē  logon  kata  tou  uiou  tou  anthrōpou  aphethēsetai  autō·  os  d  an  eipē  kata  tou  pneumatos  tou  agiou,  ouk  aphethēsetai  autō  oute  en  toutō  tō  aiōni  oute  en  tō  mellonti. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar