Kamis, 27 Maret 2014

I can either get bitter or I can get better."

I can either get bitter or I can get better." 
One way that you can get better rather than bitter is to develop a thankful heart.
Get this: You must learn to be grateful to the Lord with whom we shall spend eternity.
Your morning prayer should always begin: O Thou who has given me so much, I pray that you give me yet one more thing--a
grateful heart.
You can also recite your favorite memory verse as a morning prayer.
By reciting your memory verse, you're setting yourself up for success throughout the day.
There's no better time to start memorizing God's Word but today.



Membaca Alkitab Secara Benar.

karyadim642.blogspot.com

Banyak anak-anak Tuhan yang bertanya bagaimana membaca Alkitab yang benar dan mendapatkan manfaat yang tepat untuk menghidupkan kepercayaan kita kepada Allah dan menimbulkan Iman yang teguh, kepada Yesus Kristus Tuhan, tulisan dibawah ini menjelaskan bagaimana membaca Alkitab yang benar dan cukup sederhana dan tidak terlalu Teologis.

Teknik tunggal untuk menafsirkan suatu kategori seni (genre) tertentu tetapi prinsip-prinsip umum hermeneutik yang tepat untuk semua jenis naskah Alkitab.  Sebuah buku yang baik untuk pendekatan pendekatan kategori seni (genre) tertentu adalah Bagaimana Membaca Alkitab Agar Mendapatkan Semua Manfaatnya.  Karangan Gordon Fee dan Douglas Stuart, yang diterbitkan oleh Zondervan.

Fokus mula-mula pada pembaca adalah memberi kesempatan Roh Kudus untuk menerangkan Alkitab melalui empat siklus pembacaan pribadi.  Hal ini membuat :
-          Roh Kudus,
-          naskah bacaan, dan
-          si pembaca.
Menjadi yang terutama dan bukan hal sekunder. Hal ini juga akan melindungi si pembaca dari pengaruh-pengaruh yang tidak semestinya dari si komentator. Banyak teolog berkata bahwa: “Alkitab memiliki banyak sekali pernyataan/keterangan pada komentari-komentari”. Ini bukan berarti sebagai suatu tanggapan yang melemahkan mengenai alat bantu belajar ini, namun hal ini merupakan suatu permohonan untuk menggunakannya pada waktu yang tepat. Kita harus bisa mendukung penafsiran kita dengan menggunakan naskah bacaan itu sendiri.

Lima bidang yang menyediakan setidaknya peneguhan yang terbatas:
1. dari si penulis asli:
a. latar belakang sejarah
b. konteks penulisan
2. pilihan si penulis mengenai:
a. struktur tata bahasa (sintaksis)
b. penggunaan bahan-bahan kontemporer
c. kategori seni (genre)
3. pengertian kita mengenai:
a. kutipan paralel yang relevan.

Kita perlu untuk memiliki kemampuan untuk memberikan alasan dan penalaran dibalik penafsiran kita.
Alkitab adalah satu-satunya sumber iman dan perbuatan. Namun yang menyedihkan adalah orang-orang Kristen seringkali tidak bersetuju mengenai apa yang diajarkan atau dibenarkan oleh Alkitab ini.  Adalah suatu kekalahan bagi kita sendiri jika kita menyatakan mendapat ilham dari Alkitab namun kemudian orang-orang percaya tidak bisa menyetujui apa yang di ajarkan dan disyaratkannya!

Keempat siklus pembacaan ini dirancang untuk menyediakan pemahaman-pemahaman penafsiran mengenai hal-hal berikut:

A. Siklus Pembacaan Pertama
1. Membaca buku satu kali. Baca lagi dalam terjemahan yang berbeda, sebisanya dari teori penterjemahan yang berbeda.
a. kata-ke-kata (NKJV, NASB, NRSV)xv
b. ekuivalen dinamis (TEV, JB)
c. para-frasa (Living Bible, Amplified Bible)
2. Carilah maksud pokok dari keseluruhan tulisan. Identifikasikan temanya.
3. Pisahkan (jika mungkin) suatu unit-unit penulisan, suatu pasal, suatu paragraf ataupun suatu kalimat yang secara jelas menyatakan maksud pokok atau tema tersebut.
4. Identifikasikan kategori seni (genre) yang mendominasi.
a. Perjanjian Lama
(1) Cerita-cerita Ibrani
(2) Puisi Ibrani (mazmur, tulisan-tulisan bijak)
(3) Nubuatan Ibrani (prosa, puisi)
(4) Aturan-aturan Hukum
b. Perjanjian Baru
(1) Cerita-cerita (Kitab Injil, Kisah Para Rasul)
(2) Perumpamaan-perumpamaan (Kitab Injil)
(3) Surat-surat/Tulisan para rasul
(4) Tulisan-tulisan Apokaliptik

B. Siklus Pembacaan Kedua
1. Baca keseluruhan buku lagi, dengan tujuan mengidentifikasi topik-topik dan pokok-pokok utama.
2. Ringkas topik-topik utama dan secara garis besar nyatakan maknanya dalam suatu pernyataan yang sederhana.
3. Periksa pernyataan tujuan dan garis besar anda dengan alat bantu belajar.

C.  Siklus Pembacaan Ketiga
1.  Baca keseluruhan buku lagi, untuk mengidentifikasi latar belakang sejarah dan  kejadian-kejadian spesifik dari kitab Alkitab itu sendiri.
2.  Daftarkan hal-hal historis yang disebut dalam buku Alkitab tersebut.
a.      Penulis
b. Tanggal
c.      Penerima-penerima
d. Alasan khusus penulisan
e.      Aspek-aspek dari latar belakang budaya yang berkaitan dengan tujuan penulisan.
f.      Referensi-referensi mengenai orang-orang dan peristiwa-peristiwa sejarah.
3.  Kembangkan garis besar anda ke tingkat paragraf dari buku Alkitab yang sedang anda tafsirkan. Selalu mengidentifikasikan dan meringkas unit tulisan. Ini mungkin akan mencakup beberapa pasal dan paragraf. Hal ini akan memampukan anda untuk mengikuti logika dan rancangan tulisan dari si penulis asli.
4.  Periksa latar belakang sejarah anda dengan menggunakan alat bantu belajar.

D. Siklus Pembacaan Keempat
1. Baca lagi bagian buku tersebut dalam beberapa terjemahan
a. kata-ke-kata (NKJV, NASB, NRSV)
b. ekuivalen dinamis (TEV, JB)
c. para-frasa (Living Bible, Amplified Bible)
2. Cari struktur tulisan atau tata bahasa
a. frasa-frasa yang berulang, Efesus 1:6,12,13
b. struktur tata bahasa yang berulang, Roma 8:31
c. konsep-konsep yang kontras
3. Daftarkan hal-ha berikut ini:
a. istilah-istilah yang signifikan
b. istilah-istilah yang tidak umum.
c. Struktur tata bahasa yang penting
d. Kata-kata, anak kalimat maupun kalimat-kalimat yang sukar dimengerti.
4.  Cari kutipan-kutipan parallel yang relevan
a. Cari kutipan pengajaran yang paling jelas dalam bidang yang anda pelajari, menggunakan
(1) buku-buku “teologi sistematis”
(2) Alkitab-Alkitab yang berpetunjuk.
(3) konkordansi.
b. Cari kemungkinan adanya hal-hal yang bersifat paradox dalam pokok yang anda pelajari. Banyak kebenaran Alkitab dinyatakan dalam bentuk pasangan dialektik; banyak konflik antar  denominasi bersumber pada proof-texting setengah dari “ketegangan” dalam penafsiran Alkitab. Keseluruhan isi Alkitab adalah ilham dari Allah, hingga kita harus mencari selengkap mungkin berita yang terkandung didalamnya agar penafsiran kita akan Firman menjadi seimbang.
c.  Cari bagian-bagian paralel dalam satu buku, satu pengarang, dan satu kategori seni; Alkitab adalah penafsir terbaik dari Firman Allah, karena penulisnya adalah satu yaitu Roh Kudus.
5.  Gunakan Panduan belajar untuk memeriksa latar belakang dan peristiwa-peristiwa sejarah yang anda dapati.
a. Alkitab panduan belajar
b. Ensiklopedi, buku pegangan, dan kamus Alkitab
c. Pengantar Alkitab
d. Komentari Alkitab (pada titik ini dalam proses belajar anda, ijinkan komunitas orang percaya, di masa lalu atau masa kini, untuk membantu dan mengkoreksi proses belajar pribadi anda.)

Bekasi, 27 Maret 2014


Karyadim642.blogspot.com

2 Corinthians 1:12-24, Sparing the Church