Kamis, 04 April 2013

Mazmur 1:1-3


BERBAHAGIA KARENA ANIAYA Matius 5:10-12


Matius 5:10-12
10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
11  Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
12  Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."

10    Blessed are those who are persecuted for righteousness' sake, For theirs is the kingdom of heaven.
11    "Blessed are you when they revile and persecute you, and say all kinds of evil against you falsely for My sake.
12   Rejoice and be exceedingly glad, for great is your reward in heaven, for so they persecuted the prophets who were before you.

Yesus mengatakan Ia datang bukan untuk membuat hidup ini mudah, tetapi untuk menjadikan orang-orang besar. Dan untuk menjadi besar tidak berarti jalannya mulus, tetapi sebaliknya penuh dengan penderitaan.
Yang disebut Yesus berbahagia adalah bukan berarti Penderitaan biasa, contoh :
·         Ada orang-orang yang menderita karena dosa. Ini tentu tidak disebut berbahagia (1Petrus 2:20  1 Petrus 4:15). Misalnya : minum-minuman keras Mabok, mengganggu orang banyak akhirnya dipukuli orang banyak. Berjudi akhirnya ditangkap Polisi, dll.
·         Ada juga orang-orang yang menderita karena mereka mengira mereka taat pada Tuhan, tetapi sebetulnya tidak. Ini bisa terjadi karena kurang/tidak mengerti Firman Tuhan.
Misalnya: orang malas bekerja tidak disiplin kerjanya, malas dan sebagainya sehingga harus di hukum.

Ayat 11 dan Lukas 6:22 menunjukkan bahwa penderitaan itu bisa ada dalam berbagai bentuk, yaitu: dicela, difitnah, dianiaya, dikucilkan, dibenci, ditolak. Bisa saja kita dipecat dari pekerjaan, dicerai oleh istri/suami (1 Korintus 7:15), dipenjarakan, dan bahkan dibunuh. Makin kita mendekati akhir jaman/kedatangan Kristus yang keduakalinya, maka makin hebat penganiayaan terhadap orang Kristen (Matius 24:9,21,22). Karena itu, kalau kita tidak mau untuk berlatih untuk menderita/berkorban bagi Kristus mulai sekarang, nanti pada saat ada penganiayaan besar, kita pasti tidak akan kuat!

Kalau kita mau menyadari dan tahu bagaimana penderitaan-penderitaan yang dialami orang-orang percaya mula-mula, seluruh hidup mereka nampaknya hancur luluh, karena iman mereka kepada Yesus.
I.          Iman kepercayaan mereka terhadap Kristus itu menghancurkan pekerjaan/Usaha.
Contoh : Ahli Bangunan menjadi Percaya kepada Yesus dan dia biasa membangun kuil bagi oara Dewa, Tukang Jahit yang lahir baru dan Percaya yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya dan biasa menjahit pakaian dan jubah para imam-imam agama kafir dan tukang makanan yang percaya kepada Yesus dan dia menjual makanannya untuk sesajian tuhannya orang kafir.
Dan sekarang mereka dilema karena mereka harus mengambil keputusan yang tidak mudah, karena usahanya itu menguntungkan sekali, apa yang harus dilakukan kami harus hidup.
Jikalau seorang Kristen dihadapkan dengan pilihan ini antara KESETIAAN dan HIDUP, orang Kristen yang mengasihi Kristus pasti memilih KESETIAAN.
II.         Iman Kekristenan mereka menghancurkan kehidupan sosial.
Waktu kita menjadi percaya kepada Yesus Kristus dimana kita sselama ini hidup dengan kebudayaan yang kuat dan harus di taati, yang setelah kita mengenal Yesus kita tahu banyak hal yang tidak boleh kita ikuti lagi, sekarang kita diberikan pilihan yang sulit mana yang kita mau taati Setia kepada Yesus atau ditinggal olh komunitas karena tidak mau mengikuti budaya yang ada?
III.       Iman Kekristenan mereka menghancurkan kehidupan Rumah Tangga.
Ketika kita menjadi orang Percaya yang mengasihi Yesus dan ternyata suami, isteri, orang tua, tidak lagi mengasihi kita karena Percaya kita kepada Yesus bahkan membuat mereka menjadi benci bahkan memusuhi serta menganiaya kita, sehinggan keluarga bisa pecah.

Inilah yang disebut BERBAHAGIA karena cinta kita dan kasih kita kepada Yesus.
Yang disebut berbahagia adalah orang yang menderita karena:
a)   Kebenaran (ayat 10).
Orang yang lapar dan haus akan kebenaran (Matius 5:6), justru akan menderita karena kebenaran!
b)   Kristus (ayat 11).

Orang-orang yang percaya kepada Kristus, betul-betul mengikut Kristus dan berusaha hidup sesuai kehendak Tuhan, pasti akan mengalami penderitaan (Matius 10:16,25,34-36;  Yohanes 15:18-25  Kisah Rasul 14:22  Filipi 1:29  2 Timotius 3:12).

Bagaimana Sikap menghadapi penderitaan dan penganiayaan.
1)   Sikap yang salah:
Ø  kasihan pada diri sendiri (self pity), marah, benci, membalas dendam, susah, sedih.
Ø  pura-pura menikmati penderitaan.
Ø  berkompromi dengan dosa, lari ke dalam dosa, menjauhi Tuhan.
Ø  menjadi suam dalam kerohanian.
Ø  menjadi takut terhadap serangan setan, sehingga mengambil keputusan untuk tidak terlalu giat dalam mengikuti Tuhan, dengan tujuan supaya setan tidak terlalu menyerangnya.
2)   Sikap yang benar: bersuka cita dan bergembira (ay 12 bdk. 1Pet 4:13).
Mengapa bersukacita / bergembira? Bukan karena penderitaan itu sendiri! Tetapi karena:
a)   Upah yang besar di surga. ayat 10b,12a;  Ibrani 11:24-26;  Roma 8:18;  2 Kor 4:17.
b)   Penderitaan itu membuktikan kemurnian iman kita. 1 Petrus 4:14.
Yesus juga dianiaya, dan demikian juga nabi-nabi Perjanjian Lama (ayat 12b), dan rasul-rasul juga. Kalau kita tidak dianiaya, jelas ada sesuatu yang tidak beres dengan iman kita.
c)   Kita menderita karena orang yang kita cintai yaitu Kristus sendiri (ayat 11;  Kisah Rasul 5:41).

Sekarang bagaimana dengan saudara apakah sudah menderita karena Kristus dan menjadi teladan bagi orang lain?
Ayat 12 menunjukkan bahwa nabi-nabi itu bisa menjadi teladan bagi kita.
v  Kalau kita menderita karena Kristus/kebenaran dan kita tetap bisa bersukacita, kita juga bisa menjadi teladan yang menguatkan iman orang-orang Kristen yang lain.
v Kalau sampai sekarang saudara belum pernah mengalami penderitaan sedikitpun karena Kristus/kebenaran, maka perhatikanlah Lukas 6:26 - “Celakalah kamu jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu”.

Ingat ini  kata-kata Paulus dalam 2 Korintus 4:2 dan 1 Korintus 1:22-23. Paulus tetap memberitakan salib, sekalipun itu adalah batu sandungan!

“If a person is unpopular, he should ask himself, ‘Is this because I am loyal to my Lord ... or is it because I have failed to reveal a Christlike character?’” 

“Jika seseorang tidak populer, ia harus bertanya kepada dirinya sendiri: ‘Apakah ini disebabkan karena aku setia kepada Tuhanku ... atau apakah ini disebabkan karena aku telah gagal untuk menyatakan karakter yang menyerupai Kristus?